AL-GHAZALI KOHLER

2.2K 226 12
                                    


"Gue cabut dulu guys,gue nitip Ale..".pinta Al pada teman-temannya.

"Al..apa ada masalah?".sahut Gibran.

Al hanya menepuk bahu Gibran lalu berlalu pergi.

"Aneh".pikir Gibran dalam hati.

*****

Di tempat lain,di atap gedung sekolah...
Seorang gadis sibuk dengan pikiran kalutnya.

"Al...kenapa gue gak suka denger lo ngomong kayak gitu,jadi selama ini lo cuma anggep gue sebagai adik?lalu maksud ciuman itu apa Al,apa seorang kakak berhak mencium adiknya?".lirih Yuki dalam hati sambil memegangi bibirnya.

Terasa sesak mengingat kejadian di toilet tadi,sambil memejamkan matanya gadis itu menikmati sapuan angin perlahan menerpa wajahnya.

"Hemmmmm....mungkin seharusnya gue gak berharap lebih Al,dan gue harus sadar itu..karna lo gak bisa ngerasain apa yang gue rasa,lo terlalu semu buat gue".semakin lirih gadis itu mengucapkan segala kegundahan dalam hatinya.

Yuki menghela nafas berat,sesekali tangan mungilnya bergerak menyingkirkan anak rambut yang terhempas kewajahnya.

Saat tengah asyik dengan lamunannya, tiba-tiba suara getaran ponsel miliknya berbunyi.

Drttt...drtttt...drtttt

From: VerrelBramasta

Yuki!!
Lo dimana???

Gue sama Chika nunggu lo dari tadi di perpus...

Satu pesan masuk di line miliknya,

"Ya ampun....gue lupa!!!!".sambil menepuk jidatnya sendiri lalu ia bergegas bangkit dari posisinya,bagaimana ia bisa melupakan sahabat-sahabatnya itu.hanya karena memikirkan Al Ghazali ia sampai tak ingat dengan janjinya.

Begitu besarkah pengaruh seorang Kohler dalam hatinya?
No comment.😀
Gadis itu terdiam sesaat sebelum akhirnya ia tersadar dari lamunannya.

Segera gadis itu meninggalkan atap gedung sekolah,tempat favoritnya saat merasa gundah gulana.
Tanpa membalas pesan line dari Verrel,Yuki berlari menuju perpustakaan.

"Bodoh!".gadis itu mengumpat dalam hati.

Perlahan ia berlari menuruni tangga,namun tiba-tiba saja ia terpleset dan akhirnya...........

"Awwwwhhh.....".lirih Yuki sambil menutup matanya.

Tapi tunggu.....
Kenapa ia tak merasakan sakit,kenapa juga ia tak jatuh menyentuh lantai?dan kenapa pula ia merasa ada tangan kekar memeluk pinggangnya?siapa dia?apa dia cowok?

Kenapa cowok itu bisa menolongnya?

Mungkin hanya kebetulan lewat saja...
Pikir Yuki dalam hati...

Tapi siapa dia?....

Gadis itu masih sibuk dengan pikirannya sendiri,sampai ia terlalu takut untuk membuka matanya...

*****

"Yuki sama Verrel mana sih?,lama banget".gerutu Chika sedari tadi yang bosan menunggu teman-temannya itu.

Berkali-kali ia mengecek keadaan ponselnya,tak ada satupun pesan yang masuk baik dari Yuki maupun Verrel.

"Awas aja kalo mereka ketemu!!!,bakal gue jitakin ampe gue puas".omel Chika lagi.

Lama-lama Chika semakin kesal,diputuskannya pergi meninggalkan perpustakaan untuk mencari mereka.

"Uh...gue kesel ama mereka,Verrel juga nih...katanya mau nyari Yuki eh ujung-ujungnya malah ikut ngilang".cerocos Chika sambil berjalan menyelusuri lorong sekolah yang depenuhi murid-murid terlantar akibat jam kosong.

AL-ways For YoU-KYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang