Menjaga jarak

8.1K 386 18
                                    

Pagi ini seorang gadis cantik bermata coklat bersiap berangkat ke sekolah,dengan memakai seragam lengkap dan tak lupa tas di punggungnya gadis itu berpamitan kepada mama tercinta.

Mencium tangan mamanya sudah menjadi hal wajib ketika ia harus pergi ke sekolah.karena harta yang paling berharga ialah sang mama,hanya mama yang ia miliki saat ini.
Gadis itu bernama Yuki kato berusia 16 tahun memiliki paras cantik,kulit putih,hidung mancung dan berambut pirang serta postur tubuhnya yang tinggi menambah keanggunnan fisiknya.

Semenjak kematian papanya saat Yuki berusia 6 tahun,sang mama memutuskan untuk tidak menikah lagi dan menggantikan posisi itu untuk berkerja keras demi mencukupi kebutuhan keluarga.terkadang gadis itu merasa kasihan melihat tubuh mamanya yang semakin rapuh namun harus berusaha keras membiayai hidupnya serta kakak lelakinya.lagi-lagi gadis itu dan mamanya merasakan kesedihan yang teramat dalam ketika kakak lelakinya harus meninggalkan mereka berdua untuk selama-lamanya.Esa itu nama kakak Yuki yang usianya selisih 1 tahun di atasnya.dan Esa meninggal saat berusia 15 tahun karena kecelakaan.yaw begitulah cerita yang Yuki dengar dari mamanya.
Namun ada seseorang yang paling Yuki benci dan menurutnya menjadi penyebab kakaknya meninggal.hingga saat ini gadis itu tak mau memaafkannya.

Jam di tangan baru menunjukkan pukul 06.15 namun gadis itu sudah sangat siap mengayuh sepeda menuju ke sekolah.
Mengingat jarak dari rumah ke sekolah membutuhkan waktu setengah jam untuk tiba di sana.

Dengan keringat yang mengalir di sisi dahinya gadis itu terlihat semakin cantik.
Tanpa lelah ia menggayunkan kakinya untuk mempercepat laju sepeda agar tidak terlambat tiba di sekolah.

Sesampainya di persimpangan dekat sekolahnya ia melihat gerombolan anak lelaki sedang tawuran.

"Shhhtt...sial..kenapa gue harus liat pemandangan ini..dan gue benci melihat dia".umpat Yuki dalam hati saat tahu siapa salah satu orang yang ada di arena tawuran itu.

Yaw memang yang gadis itu lihat sedang ada tawuran antar pelajar yang memakai seragam sama seperti Yuki dan satunya seragam dari sekolah lain.

Tak ada pilihan lain karena ini jalan satu-satunya menuju ke sekolah.jika gadis itu berbalik dan memutar arah maka ia akan sangat terlambat tiba di sekolah.dengan peraasaan takut gadis itu tetap nekad melewati arena tawuran tanpa memperdulikan apa yang terjadi.
Perlahan-lahan ia melajukan sepedahnya di tepi jalan yg sedikit ada celah namun tanpa sengaja ada tubuh seseorang yang menghantam sepedahnya.

Bughhhkkk..

"Aughh...".Yuki yang tak bisa menjaga keseimbangan ikut terjatuh.
Dan suara lembut gadis itu menarik seluruh mata untuk memandang ke arahnya.

Yuki yang merasa kesakitan karena siku dan lututnya berdarah tak menyadari jika ia sekarang menjadi pusat perhatian.
Terlebih pelajar yang menjadi lawan atau musuh teman sekolahnya.
Antara kaget dan senang siswa dari sekolah lain ingin memanfaatkan gadis itu karena ada umpan yang empuk untuk menjatuhkan anak-anak dari sekolah SMA BAKTI MULYA 400.
Sekolah dimana Yuki menuntut ilmu untuk mengejar cita-citanya.

Menyadari situasi ini cowok berparas tampan,berhidung mancung dan bertubuh atletis serta memiliki tinggi badan ideal itu berdecak emosi.

"Bodoh...kenapa lo ada di sini".gumam seorang cowok berseragam sama dengan gadis itu.

Dengan memberi kode kepada temannya cowok itu segera menghampiri gadis yang menjadi pusat perhatian.
Gadis yang selalu ingin ia lindungi dari situasi apapun.

Tanpa berpikir panjang cowok itu berlari menghampiri Yuki dan menarik lembut tangan gadis itu sambil membantunya berdiri.
Meskipun lembut namun sangat terlihat memaksa karena gadis di depannya begitu keras kepala.

"Lepasin tangan gue...lepaasss...!!".ronta Yuki sambil memukul tangan cowok yang menggenggam lengannya.

Seakan tak memperdulikan ocehan yang Yuki lontarkan cowok itu justru semakin mempererat genggamannya.

"Gue bilang lepasin...kalo gak gue bakal teriak".nada Yuki semakin keras tapi tak membuat cowok di depannya berhenti menarik tangannya.

Sesampainya di tempat yang aman cowok itu berhenti dan melepas genggaman tangannya tanpa berkata apapun,lalu bersamaan dengan itu seketika tangan lembut Yuki mendarat keras di pipi kanan cowok di depannya.

"Kenapa lo selalu bikin hidup gue susah?apa lo belum puas dengan apa yang lo perbuat ke kak Esa dulu?".air mata Yuki mengalir sendirinya membasahi pipi mulus gadis itu.

Melihat gadis cantik di depannya menangis Al Ghazali Kohler sangat terpukul.begitu bencikah gadis itu dengan dirinya,entah perasaan apa yang Al rasakan saat berhadapan dengan gadis itu antara merasa bersalah atau mungkin Al terlalu menyayanginya atau mungkin juga Al sangat mencintai gadis itu.

"Kenapa lo diem?apa kebisuan lo itu yang selalu lo kasih ke gue,tanpa kejelasan Al?dan gue semakin benci sama lo".ucap Yuki sambil menatap sendu cowok di depannya.

"Maaf ".ucap Al lirih sambil menatap tajam manik coklat milik gadis cantik di depannya.
mata yang selalu membuat Al tenang ketika menatap Yuki.namun tak bisa Al lihat lagi semenjak kematian Esa.

"Hanya itu Al,lo hanya bisa bilang maaf...setelah lo bikin hidup gue hancur".ucap Yuki semakin lirih dan semakin sendu.

Al mencoba memeluk gadis itu namun Yuki menangkis keras tangan kekar milik cowok itu.

"Jangan pernah lo sentuh gue!".ucap Yuki semakin emosi dan ingin berlalu meninggalkan Al.
Saat Yuki ingin berbalik
namun dengan sigap Al mencekal lengan Yuki.

"Gue obatin luka lo".ucap Al sambil menunjuk lutut dan siku Yuki.

Menyadari arah pandang Al,Yuki menolaknya.

"Gue bisa sendiri,mendingan lo yang obatin luka lo aja..dan jangan pernah peduliin gue lagi".ucap Yuki sinis tanpa memandang mata elang milik Al.

Al hanya tersenyum tipis setidaknya ia masih bisa merasakan raut kekhawatiran dari wajah Yuki saat melihat dirinya terluka.

"Apa lo khawatir sama gue?".ucap Al lembut namun sukses membuat Yuki menegang.

"Khawatir?untuk apa?dan kenapa gue harus peduli sama orang yang buat kakak gue meninggal?".gerutu Yuki dan pernyataan terakhir Yuki membuat Al nampak kecewa.

"Gue tau..bukan itu yang ingin lo ucapin ke gue".ucap Al sambil menatap tajam ke arah Yuki.

"Stopp Al..gue benci sama lo".ucap Yuki dengan nada keras.

("Sorry Ky...ini bukan waktu yang tepat untuk lo tau kebenarannya,karna gue gak mau liat lo kecewa sama Esa,biar ini menjadi kesalahpahaman yang tak pernah lo tau kebenarannya dan gue rela lo kecewa atau bahkan benci sekalipun sama gue".)ucap Al dalam hati.
"Gue antar lo ke kelas,sepertinya polisi uda bubarin tawuran tadi".ajak Al lembut sambil menggenggam tangan Yuki.

"Polisi?sejak kapan?dan sepedah gue?".seketika Yuki berhenti menangis saat menyadari sepedah kesayangannya tadi di tinggal begitu saja.
Tanpa berpikir panjang Yuki berlari kembali ke tempat yang di gunakan arena tawuran.dan Al mengikuti dari belakang.
Saat tiba di tempat itu,sepi...tak ada apa-apa di sana.

"Mana sepedah gue?".



Hay guys...aku came back again nih..tapi dengan story baru...maaf yaw yang perjanjian cinta belum bisa aku lanjut soalnya lagi gak modd lanjutin.hehe

Lagian aku lagi ngfenz bgt ama couple alki..moga q bisa lanjut story ini ampe selesai...moga juga selalu dapat ide buat ciptain chemistry antara mereka berdua...met reading yaw guys..moga suka













AL-ways For YoU-KYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang