part 4

140 6 1
                                    

"kemarin lo darimana aja sih?" tanya zikra kepada melly, semalam zikra mendapat telpon dari abangnya ditanya apa zikra lagi sama melly atau nggak.

Melly menyeruput jus jeruknya sebelum, "pengen banget ta ya urusan gue?"

"gue kan cuman nanya!" zikra mulai sewot, memutar matanya dan mendapati lova yang semakin mendekat kearah dia dan melly sambil membawa nampan berisi satu mangkok dan satu piring entah apa isinya.

"awas lo entar pup di skolah," sahut melly melihat lova yang sudah semangat ingin makan somay serta bakso dengan kuah memerah, pedes banget.

"biarin"

"lov itu bakso lo kasih sambal doang?" tanya zikra sambil menyipitkan matanya. Tangannya menunjuk kearah bakso yg didepannya, lova mengangguk kecil ditambah dengan nyengir khasnya.

"gila" ia memutar matanya. Melly hanya terkekeh kecil melihat zikra yang gadoyan sambal mampus.

----

By the way udah daritadi sehabis jam olahraga aku dan zikra duduk di kantin, dengan dua gelas jeruk yang telah habis sebenarnya sih mau mau saja aku balik ke kelas tapi..

"woy! Balik kelas yuk" ajak zikra, aku hanya menoleh sambil menatapnya yang sudah berdiri ancang-ancang untuk meninggalkan kantin.

But i havent meet him today, aduh aduh kan ngelintur kemana-mana.

Aku berdiri dan merapikan kecil rokku, "yuk"

"abis ini jamnya apa?" tanya zikra yang berada disamingku.

"tau,"

"ye songong nih bocah" dia mengacak-acak rambutku mungkin sekarang sudah sangat berantakan, apalagi dengan rambutku yang sulit diatur. Ugh, menjengkelkan. Kenapa sih zikra gamasuk sebulan aja?! Hehe.

"mel tumben diem" kami memasuki kelas kami, dan berjalan kearah belakang pojok kiri. Yap, tempat favoritku. Ah jangan munafik aku tahu sebagian dari kalian juga selalu suka memilih tempat duduk dibelakang.

kalau tidak yasudah ...aku salah

"gue kalo ngomong entar kesannya terlalu sempurna."

Aku menahan tawaku melihat zikra yang sudah menoleh dan melongo melihatku, "lo sakit ya?"

Aku mengerutkan keningku, "ha? M-"

"kok mendadak kaya anak galau kampungan gini sih,"

ANJIR. GALAU KAMPUNGAN?!

Aku menatap tajam kearahnya yang sudah menertawaiku, "bacot gede"

***

"hai mel.." seseorang menepuk punda melly dari belakang disaat dia baru saja keluar dai toilet perempuan. Refleks ia menoleh karena kaget.

"AH GILA LO RAN!" ia mengelus-elus dadanya sendiri, sapaan randy terlalu gimana gitu.

"kalo gue mati jantungan lo mau tangung jawab?!"

Randy terkekeh kecil, matanya menyipit disaat ia tertawa. Cute asli gue gaboong -batin melly.

"abisnya lo kocak banget sih hahaha,"

Melly menghiraukan perkataan randy dan berjalan menyapir tas punggungnya yang ditaru didepan kursi toilet,

"MEL PULANG BARENG GUE AJA YUK?"

Otomatis melly menoleh kebelakang, randy. Masih ditempat yang sama, dengan senyumannya yang selalu muncul dibibirnya. Melly mengerutkan keningya,

"gue bisa pulang sendiri kok," jawabnya halus menolak tawaran bareng dari randy, walaupun hatinya tidak bisa berbohong karena ia ingin mengulang masa dulu lagi bersama cowok ini.

mellryWhere stories live. Discover now