Part 5

879 71 13
                                    

"Baiklah, semoga beruntung!" Katanya, lalu pergi keluar.

Jujur, gugup juga di hari pertama kerja. Bagaimana kalau nanti aku mati dibunuh? Atau, di smackdown oleh seseorang? Atau....

Mike, jangan bodoh! Tetap rileks, dan tenang. Dan tentang di smackdown itu, pasti pengaruh adikku dulu yang sangat suka dengan salah satu atlet smackdown. Adikku benar-benar aneh.

Oke, jam 12 pas. Saatnya fokus, Mike! Kataku pada diri sendiri. Aku pun mulai bekerja.

Trulululu! Trulululu!

Ukh, ada telepon? Dave tidak memberi tahuku kemarin. Tapi, sebaiknya aku angkat saja.

"Hello? Hello, hello! Um... Aku merekam pesan suara ini untuk membantumu di malam pertamamu ini. Um... sebenarnya aku bekerja disitu sebelum kau, dan aku menyelesaikannya pada minggu lalu. Tapi, aku akan memberitahumu, bahwa tidak ada yang perlu di khawatirkan, semua akan baik-baik saja! Jadi, ayo sekarang kita fokus pada Minggu pertamamu."

Oh, dulu dia bekerja disini juga? Yah... dulu, sebelum aku bekerja disini.

Aku hanya diam mendengar ocehannya. Lama-lama aku kesal mendengar ocehannya yang tidak jelas itu. "Ya, ya, ya! Terserah kau saja, lah!" Teriakku, lalu langsung mematikan telepon. Daripada pusing memikirkan telepon tadi, lebih baik aku membuka monitor camera.

Saat aku periksa stage room, aku terbelakak. Bonnie menghilang dari panggung! Aku pun segera mencari dia di semua ruangan menggunakan monitor camera, dan ternyata dia ada di west hall. Dia menatapku dengan matanya yang merah terang, dia menatapku tajam, seolah-olah ingin segera membunuhku. Aku terkejut, lalu meletakkan monitor camera.

Aku segera menutup semua pintu. Takut animatronic-animatronic itu masuk kesini dan langsung menyerangku tanpa berpikir panjang. Aku menghela nafas panjang, lalu mengambil monitor camera.

Bonnie hilang dari west hall! Aku gelisah. Lalu aku mengeceknya di semua ruangan, tetapi tidak ada dimana-mana. Saat aku menengok ke kiri, Bonnie ada di luar jendela sambil tersenyum menyeringai. Senyumnya ala-ala Jeff the Killer. Aku terus menatapinya, dia juga menatapiku. Dia membisikkan sesuatu, tapi tak bisa kudengar. Aku mencoba untuk mendekati jendela, dan menempelkan telingaku ke jendela. dia berbisik sekali lagi, dan kali ini agak jelas. Dia berkata...

"Kau akan mati beberapa waktu lagi, assh*le..."

Astaga, kelinci bisa berbicara seperti itu juga? Kasar juga dia kalau berbicara.

Aku mundur beberapa langkah, untung saja pintunya sudahku tutup. Aku kembali duduk.

Tapi baru saja mau duduk...

DING...DONG... DING...DONG...

Sudah pukul 6? Cepat sekali.

"Kau bilang aku akan mati? Ha! Lihat saja nanti!" Kataku kepada Bonnie. Bonnie hanya kesal. "Tch... sial..." Gumamnya.

Aku segera pulang, ingin cepat-cepat merebahkan diri keatas kasur. Aku melewati show stage, dan memperhatikan mereka. Bonnie sudah kembali ke tempatnya, dan yang lain masih tetap di tempatnya. Mataku tertuju pada animatronic beruang bermata biru dan memiliki poni panjang sebelah. Aku melihat ada sedikit noda di pipi kanannya. Aku mengelap noda itu dengan saputanganku, lalu aku tersenyum kecil. Nah...beres! Pikirku, lalu segera pulang.

"Terima kasih..."
-------------------------NOTE----------------
Night 1 : Done! ^o^)

Coretyangterakhirahahahahahcoret

Ahahahaha nyempetin nulis sebelom UN sama US :''D

Oh ya, part 3 & part 4 ada sedikit perubahan, cek ya~ ^^ //plak

Ok, semangat buat yg UN di SD, dan selamat buat yg lulus SMP & SMA!!

Readers: Lu juga thor, bukannya belajar malah nulis homo-

Me: suka-suka lah---

Update: tanyakan pada rumput yang lagi nari kecak-

~Blue~

I Love You, Dude (Five Nights at Freddy's FanFiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang