(MR.F)

II

"Ah, mengapa harinya begitu sulit ditebak, aku harus cepat pulang"
Frustasi.
Siang, sekitar pukul 12 selesai kelas hari ini dan seketika hujan turun. Aku tidak betah berlama-lama ditempat ini, jadiku putuskan untuk berlari walaupun hujan turun cukup deras. Dari tempat ini menuju gerbang tidak terlalu jauh. Aku berhenti sejenak, lalu menyadari ada seseorang dengan mobil berwarna putih begitu gagahnya tepat disampingku.
"Ku rasa kita pernah bertemu?"
"Tentu, tadi aku yang menabrakmu"
Dia terdiam sejenak.
"Naiklah"
Lagi, aku seperti disengat lebah. Tidak, aku tak pernah disengat lebah.
"Siapa? Aku?"
"Come on"
"Baiklah, kau yang memaksa"
Aku menaiki mobil yang gagah itu, sudah jelas ini pasti sangat mahal.

Keadaan didalam mobil sungguh sangat mencekam, maksudku tidak ada suara apapun yang keluar dari bibirku juga dari dirinya. Hanya suara mesin yang seakan menertawakan dan juga rintik hujan.
"Dimana kamu tinggal?"
"Oh, jalan sini, lalu belok"
Ku tunjukan tempatku tinggal.
Aku ingin sekali berlama-lama bersamanya, walaupun tanpa ada kata. Aku suka degupan jantungku yang takaruan ini, aku sudah sangat lama tidak merasakannya.
Jantungku berdetak lagi.