Bag 5. Serigala Emas

318 22 0
                                    

5. S e r i g a l a  E m a s

Cass merapikan gaun biru sederhana berlengan panjang yang di sediakan oleh pelayan. Rambut merah panjang miliknya ia kepang sendiri. Apabila ia sedang berada di kerajaannya, takkan ada yang membiarkan ia mengenakan gaun biasa seperti ini dan mengepang rambutnya sendiri. Tapi yasudahlah, toh sebelum diangkat menjadi ratu ia sering berkelana dan sudah biasa melakukan segala sesuatunya sendiri saat ia berhasil meyakinkan ayah dan Diamon bahwa ia tidak membutuhkan pelayan untuk diikutsertakan.

Hari ini bukan lagi hari pertama ia berada di Acarnas, melainkan hari kedua, jadi ia mulai sedikit terbiasa berada di kerajaan ini.

Hal yang sangat ia sukai dari istana Kerajaan Acarnas adalah bagian tamannya. Di sana ada banyak bunga-bunga cantik yang tak kalah indah dengan bunga-bunga di istana kerajaannya.

Cass berjalan keluar dari kamar yang ia tempati dan berjalan menuju sayap kiri istana, menuju salah satu ruangan yang telah di kenalkan padanya kemarin, yaitu ruangan di mana Geraldo membuat ramuan. Cass memicingkan matanya sedikit, heran dengan ruangan yang saat ini tak berpenghuni tersebut. Sepertinya Geraldo sedang pergi ke suatu tempat.

Untuk menghilangkan kebosananya menunggu Geraldo datang, Cass memutuskan untuk mengelilingi dan mengamati barang-barang yang ada di ruangan itu. Kakinya berhenti melangkah ketika ia tiba di depan sebuah lemari lebar, lemari itu memiliki banyak laci dengan tulisan merangkai sebagai label setiap laci yang menandakan isi dari laci-laci tersebut.

Perempuan bergaun biru itu membaca rangkaian tulisan di setiap laci dan membuka beberapa laci untuk melihat isinya. Tepat seperti dugaannya, laci-laci itu berisi bahan-bahan ramuan. Tapi, tidak ada satupun bahan ramuan yang ia butuhkan di sana.

Jika di kerajaannya, bahan-bahan itu pasti ada. Cass keluar dari ruangan itu dengan tangan kanan yang menenteng sebuah keranjang kayu kecil yang ia temukan di samping lemari.

"Hei," panggil Cass pada seorang pelayan yang baru saja lewat.

"Ya, Nona?" Pelayan itu menundukkan kepala dengan takut.

Cass menghela nafas kesal. Tidak bisakah mereka memperlakukannya biasa saja, tidak perlu takut begitu, ia kesini tidak untuk membunuh.

"Dimana aku bisa mendapatkan tumbuh-tumbuhan untuk membuat ramuan?" tanyanya ketus.

Pelayan itu semakin menundukkan kepalanya dalam, ketakutan karena telah menerima nada tidak bersahabat dari si mata emas rambut merah. "Biasanya Geraldo mencari tumbuh-tumbuhan atau buah untuk membuat ramuan di hutan belakang taman. Mungkin Nona bisa mendapatkan apa yang Nona butuhkan di sana," ucap pelayan itu dengan gemetaran.

Cass menganggukkan kepala. "Baiklah, terima kasih."

Cass berlalu dari sana, sudah tau dimana letak hutan itu, jadi tidak perlu bertanya lagi dan membuat pelayan itu semakin ketakutan. Setibanya di depan hutan yang di katakan pelayan tadi, Cass langsung memasuki hutan itu tanpa perasaan takut diserang binatang buas sedikitpun.

Cass menatap sekitarnya, lelah berkeliling hutan tanpa membuahkan hasil, sedari tadi ia belum juga menemukan tumbuhan yang akan ia pakai untuk membuat ramuan Pore. Seandainya ia berada di Anthurium, tak perlu repot-repot memasuki hutan untuk mencari bahan membuat ramuan Pore, ia bisa langsung mengambil tumbuhan untuk membuat ramuan Pore di kebun tanaman ramuan Anthurium.

Grrr

Kontan, Cass berhenti melangkah begitu mendengar suara geraman itu. Kedua manik mata emas itu menatap sekitar dengan waspada.

Grrr

Kembali, geraman itu kembali terdengar jelas oleh telinganya. Cass langsung membalikkan badan dengan cepat begitu merasakan hawa binatang dari arah belakangnya.

TQS(1)The Queen Of AnthuriumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang