9. A m a r a h
Cass berjalan masuk ke dalam hutan, lalu mengumpulkan ranting-ranting yang berjatuhan dari pohon serta daun-daun kering. Ia mengikat ranting-ranting dan daun itu dengan saputangannya dan membawa tumbuhan mati itu ke tengah-tengah hutan.
Cass mulai membentuk sebuah lingkaran dari daun-daun yang ia ambil tadi dan meletakkan ranting-ranting pohon sebagai pinggiran lingkaran tersebut, lalu Cass berdiri di atas dedaunan itu, di tengah-tengah lingkaran.
Jari telunjuk Cass bergerak, membakar ranting-ranting pohon yang berjumlah tujuh belas itu satu persatu. Mulai dari ranting yang ada di sebelah kanannya dan berlanjut ke ranting yang ada di sebelah kiri ranting yang di sebelah kanannya tadi. Berlanjut terus, hingga kembali ke ranting yang pertama kali ia bakar.
"Wahai api-ku, datanglah, kemarilah, lindungilah aku." Cass mulai berucap.
Api dari ranting-ranting yang terbakar itu semakin besar, satu demi satu ranting meletuskan api dengan tinggi ke atas. Membuat tembok api melingkar di sekitar Cass.
"Api, bergabunglah bersamaku. Bergabunglah bersamaku. Bantu aku balaskan dendam kita terhadap Raja Ubra yang telah dengan beraninya melukai pangeran dan ratumu ini. Bergabunglah bersama ratumu ini." Cass kembali berucap dengan nada mendayu-dayu yang lembut namun tajam.
Cass membuka matanya saat tak mendapatkan balasan, ia menyentak tangannya ke atas dengan penuh amarah dan berteriak, "Ini aku, Cassandra Decla Baba Anthurium. Kuperintahkan engkau wahai api-ku!"
Errghhhh....
Seketika terdengar suara erangan kesakitan yang keras, raungan sesosok pemimpin pasukan api yang langsung muncul dan meraung kesakitan karena tekanan suara Ratu-nya.
Cass menatap pemimpin pasukan api itu dengan tajam. "Aku harus berteriak dulu, huh, agar kau datang padaku," ucap Cass sinis.
Robert, sang pemimpin pasukan api yang wujud keseluruhannya merupakan api menatap ratu-nya dengan kepala menunduk. "Maafkan saya, Yang Mulia."
"Maaf?" Cass mengarahkan telunjuknya pada Robert dan munculah setangkai es keras yang tajam menusuk Robert, hingga Robert meraung kesakitan lagi.
"Sa... saya... pikir, yang me... memanggil saya tadi... bu... bukan Anda, Yang Mulia. Ma... maafkan saya," ucap Robert dengan terbata-bata.
Cass mengehela nafas dan mengakhiri penderitaan Robert. Entah apa yang terjadi padanya, Cass benar-benar merasa emosinya berkobar-kobar. Ia begitu marah, amat teramat marah, hingga-hingga pemimpin pasukan kekuatan api terkuatnya pun terkena imbas.
Ini semua benar-benar karena Raja Ubra. Raja tak tahu diri yang telah dengan beraninya menyakiti adiknya.
Robert yang menatap perubahan ekspresi sang Ratu yang berubah-ubah dari marah ke sedih lalu marah lagi tak berkata apa-apa. Ia takut ratu-nya akan kembali menyiksa ia, bahkan, menghancurkan ia.
Ia tahu ratu-nya itu bukanlah sembarang ratu, Ratu Cassandra memiliki banyak kemampuan sihir, ditambah lagi kekuatan-kekuatan yang Ratu Cassandra dapatkan dari setiap kerajaan yang kalah berperang dengan Kerajaan Anthurium. Meskipun kekuatan semua Anthurium tetaplah api, karena mereka adalah sang penguasa api.
Apalagi Ratu Anthurium merupakan salah satu perempuan pilihan dari sang pemimpin yang duduk di langit sana, pemimpin tertinggi semua penyihir.
"Robert, adikku dalam keadaan sekarat."Cass kembali memulai percakapan setelah keheningan beberapa saat di antara mereka. "Aku membutuhkan pasukanku untuk peperangan yang akan kuberikan pada kerajaan Raja Ubra untuk pembalasan dendamku."
"Apa yang Yang Mulia inginkan untuk aku lakukan?"
Cassandra tersenyum, mendapatkan jawaban yang ia inginkan. "Siapkan pasukan-pasukanmu dan pakai pasukan terbaik. Kali ini, aku akan menyerang secara habis-habisan, akan kuratakan kerajaan itu." Mata Cassandra berkilat keji.
Robert yang melihat hal itu mundur dua langkah dan tubuh apinya pun mulai gemetaran. Ratu-nya kalau marah benar-benar menyeramkan.
"Namun." Robert kembali memperhatikan apa yang akan Ratu Cassandra bicarakan. "Beritahu Pasukan Peramah untuk mengevakuasi dulu tempat itu."
"Seperti biasanya, Ratu?" tanya Robert. Meskipun ia sudah tau apa tugas Pasukan Peramah, yang sesuai namanya, pasukan tersebut sangatlah ramah dengan wajah mereka yang bersinar memancarkan persahabatan, tapi, jangan remehkan mereka, pasukan itu jugalah mengerikan. Maka dari itu bukan sembarang nama yang di berikan pada mereka sehingga mereka bisa disebut pasukan.
Cass mengangguk. "Pisahkan masyarakat yang baik dan yang jahat. Bawa masyarakat yang baik itu secara diam-diam untuk diselamatkan agar tidak terkena imbas peperangan nanti. Dan yang jahat, biarkan saja mereka menderita seperti raja mereka."
"Baik, Yang Mulia Ratu. Ehm, kapan kita akan melaksankan peperangan ini?"
"Tak lama lagi, tak lama setelah aku menyelesaikan ramuan Pore sesuai janji yang telah kuucapkan dan aku mendapatkan ramuan Ciprata. Aku harus memberikan ramuan itu dulu pada adikku kalau aku mau aku dan adikku selamat, dan aku bisa melaksankan dendamku."
"Baik, Yang Mulia. Saya mohon undur diri."
Sekejap kemudian, tidak ada lagi sosok tubuh api Robert di hadapan Cass. Api disekitar Cass yang tadinya menyala mulai padam satu persatu, seusai ritual pemanggilan pemimpin api yang kuat itu. Tak sembarang orang yamg dapat melakukan pemanggilan itu, orang yang dapat memanggil pemimpin api tersebut haruslah seorang Raja atau Ratu di Anthurium, dan yang sudah pasti, kekuatannya jauh melebihi sang pemimpin pasukan api.
Cass tersenyum. Ini akan menyenangkan, pertumpahan darah si jahat akan terjadi lagi. Dan nyawa Raja Ubra akan jatuh ditangannya, harus ditangannya. Jangan harap akan ada belas kasihan yang ia berikan untuk Raja Ubra, Raja Ubra telah salah bertindak, sakiti keluarga Anthurium, tamatlah riwayatnya, siapapun itu.
Krek....
Suara ranting yang patah langsung menarik perhatian Cass. Cass menyipitkan mata dan melihat ke asal suara. "Siapa itu?"
Hening.
"Siapa itu?" tanya Cass sekali lagi dengan nada tajam, kembali keheningan yang ia dapati. Namun, beberapa saat kemudian muncullah sebuah suara.
"Halo."
Tbc
Marilah kemari hei hei heiii, heii kawannn, bacalah tulisanku hei hei heiii, heii kawaaannn😂😂 Duhhh, ini part baru yakkk, bukan yang lamaa. Kan ceritanya saya repost wkakaka. Moga syukak yak yey pada. Maapkan eke yang gak update2🙈
Vote dan commentnya yakkk. Typo? Tell me, key? Key.
Hug,
Maroon Bubble.Kamis, 4 Januari 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
TQS(1)The Queen Of Anthurium
Fantasia06/01/18 #893 in Fantasy 07/01/18 #558 in Fantasy Demi menyelamatkan nyawa saudara kembarnya yang tertusuk pedang beracun Groda. Ratu kerajaan Anthurium itu rela pergi ke Kerajaan Acarnas. Pergi ke Kerjaan Acarnas berarti melanggar perintah mendiang...