Jam kosong adalah salah satu rezeki yang amat indah untuk pelajar seperti kami, di saat guru ada keperluan mendadak atau halangan hadir.Namun bagi kami yang sudah memasuki kelas tiga yang akan segera memasuki Ujian Nasional guru amatlah kami perlukan, semuanya terbalik 180 derajat.
Dulu kelas satu sampai kelas dua kami yang selalu di uber uber guru di kantin karena waktu istiahat sudah habis dan kami sengaja mengulur waktu untuk melaksanakan kbm padahal guru sudah standbye di ruang kelas.
Tapi sekarang kami lah yang mengejar guru untuk meminta nilai nilai yang belum kami penuhi bahkan kadang menanyakan soal soal yang tidak bisa kami kerjakan, terutama di pelajaran matematika.
Sekejap saja Pak Waryo guru matematika kami dibanjiri fans fans baru, yaitu para murid yang seketika membanjiri ruang guru untuk menanyakan soal. Hebat!
Bu Tari, guru PKN berhalangan hadir karena suatu urusan, satu hal yang membuatku lega, karena aku kurang suka pelajaran Pkn. Seperti biasanya pada jam jam kosong, kelas terlihat ramai.
Reza salah satu anggota tim bola di sekolah kami lagi asik main lempar lemparan bola dengan adit di dalam kelas, sampai kadang kadang mengenai punggung sukma si babon galak kelas, yang akhirnya menimbulkan adu mulut yang dahsyat sekali. Sukma lagi asik becanda dan ngobrol dengan wiwit teman sebangkunya. Tiba tiba punggung nya ketimpuk bola yang sedang dimainkan oleh Reza dan Adit."Hey bola siapa ini!" Teriaknya sambil menenteng bola dan mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas dengan mata nanar.
Terlihat Reza dan adit saling menyalahkan.
Karena tingkah mereka dan momok mereka yang ciut karena ucapan sukma akhirnya dapat dibaca langsung oleh mata nanarnya. Terlihat sukma tergopoh gopoh menghampiri mereka."Ah elu sih, lemparnya yang bener dong dit, jadi kena babon kan?!" Bisik Reza mengumpat adit.
"Maaf za, elu juga nangkepnya gak bener, makanya sekali kali belajar jadi keeper" gerutu adit menyauti umpatan Reza saat sukma hampir sampai di depan mereka.
"Ini bola lu?!" Tanya sukma mendelik membuat keduanya ciut di ketiak masing masing.
Tak ada jawaban.
"Kalo mau maen bola sono dilapangan, jangan di dalem kelas norak!" Maki sukma sambil mengidik kan satu tangan nya di pinggang dan satu tangan nya memegang bola.
"Iya sorry sorry,lagian kan gak sengaja bon. Lo tuh kerjaannya marah marah mulu, keriput baru tau rasa!" Saut Reza membangun jembatan perkelahian.wah seru nih!
"Belajar maen bola dulu makanya norak!" Jawab sukma mengumpat reza yang memanggilnya Babon.
"Udah udah, lagian kita kan gak sengaja. Sini in bolanya!" Timpal adit sambik meraih bola di tangan sukma. Terlihat sukma masih mendelik.
"Nih, awas lo kena gue lagi.. gue pecahin langsung bolanya" jawab sukma masih menggerutu. Tatapan nanarnya tak berpaling dari reza yang malah menantangnya.
"Huuu.. babon galak!" Sahut Reza saat sukma kembali ke mejanya.
Segerombolan anak laki laki, bodin, adi dan joni sedang berkumpul di pojokan. Cekikikan! Entah apa yang mereka tonton di hp joni.
"Wah gila, gede banget" celetuk bodin membuatku bergidik ngeri.
"Anyyyiiirrr montok banget" imbuh adi membuatku menutup telingaku rapat rapat dan mengedarkan pendengaranku ke arah lain. Dan sialnya pojokan dan meja aku deket karena aku duduk hampir di barisan belakang.
Risa mengernyit, kami saling bertatap muka. Terlihat mukanya jengah, segera dihampiri gerombolan bodin olehnya.
"Woy brisik banget sih lu din, pada nonoton bokep ya? Aku bilangin ke wali kelas mau kalian?!" Sungut Risa setelah sampai di depan mereka. Lagi lagi aku bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta, Kita Beda
De TodoSebuah pertemuan singkat antara dua remaja berbeda keyakinan dan fikiran, namun rasa cinta tumbuh begitu saja tanpa permisi, akan kah cinta mereka di persatukan? Akan kah takdir membawa mereka bahagia dengan keyakinan yang berbeda? Bukan kah cinta t...