Bel pulang berbunyi, aku berjalan keluar kelas untuk pulang ke rumahku . Sejak awal kaki ku melangkah dari kelas menuju pintu keluar kelas tidak ada yang aneh, namun tiba tiba ti depan pintu sudah berdiri seseorang yang tak lain adalah Daffa, yang sejak tadi berdiri di depan pintu.
"Lo balik sama gue. Itu pesan dari nyokap gue katanya nyokap lu gak bisa jemput lu, dia lagi ada urusan dikantor" sontak suara nya membuatku kaget dan tidak percaya.
"Enggak usah gue bisa balik sendiri naik angkot" jawabku sedikit gugup.
"Emang lu tau arah mau ke rumah lo?" Pertanyaan tersebut membuat ku mati kutu."Kalau dipikir-pikir memang benar aku saja disini baru sehari jadi mana mungkin aku tau jalan pulang?" Tanyaku dalam hati.
"Udah deh gak usah kebanyakan mikir, ini udah sore nih gak liat noh bentar lagi mau ujan" tunjuk nya ke arah langit yang mulai berubah menjadi gelap.
"Yaudah iyah" jawabku karena sesungguh nya itu bukan pilihan melainkan sebuah keharusan.Aku berjalan mengikutinya dari belakang menuju tempat pakir disekolahku.
"Nih pake helm nya, buruan entar keburu hujan nih" ucapnya sambil menyodorkan helm ke tanganku . Aku segera memakainya dan menaikin motor besar yang dimiliki Daffa tersebut. Dan secara perlahan motor yang kami tumpangi ini maju perlahan meninggalkan tempat parkir dan sekolahku.Sepanjang perjalanan jantungku tak henti henti berdetak . Semakin lama aku dekat dengan nya semakin cepat pula jantung ku berdetak tapi entah mengapa aku merasa nyaman di dekatnya . Mungkin ini terasa aneh karena aku baru saja mengenalnya kemarin tapi dia sudah berhasil membuatku nyaman di dekatnya tetapi pengecualian saat dia jutek dan cuek bagaikan manusia kutub yang dingin.
Rasanya bisa pulang bersama dengan Daffa mungkin itu hanya khayalanku saja tapi hari ini terjadi dan ini mungkin nasib keberuntunganku karena mamahku sedang ada urusan dikantor.
Tetapi nampak nya dewi fortuna tidak terlalu berpihak kepadaku karena ditengah perjalan turun hujan yang membuat kami memilih menepikan kendaraan kami di sebuah kedai kopi."Mampir dulu aja disini sekalian neduh" ucapnya mempersilahkan aku untuk masuk.
Aku membalasnya dengan anggukan dan berjalan mengikuti nya mencari sebuah kursi yang kosong."Lo mau msen apa?"
"Capuchino aja" jawabku antusias, karena sudah lama sekali rasanya aku tidak meminum capuchino lagi.
"Mba capuchino 2" ucapnya kepada seorang pelayan yang sedari tadi berada disampingnya.
"Baik, terimakasih silahkan menunggu beberapa menit" ucapnya kepada kami dan pergi menghilang dari meja kami.Selama menunggu minunam datang kami hanya diam tak berbicara sedikitpun, sibuk dengan pikirannya masing masing.
Sampai seorang pelayan datang membawakan pesanan kami tadi dan kami langsung minum dan menghabiskan capuchino tersebut tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
Selesai menghabiskan capuchino tersebut kami langsung bergegas pulang yang kebetulan hujan sudah reda dan meninggalkan aroma aroma kesejukan, tetapi tetap sedari tadi kami masing terdiam 1000 bahasa tak tahu kapan akan berakhir.
Sesampainya dirumahku , akhirnya aku yang memulai berbicara duluan karena aku harus berterima kasih padanya.
"Makasih udah nganterin gue balik"
Dia hanya membalas ucapanku tadi dengan anggukan dan bergegas pergi."Dasar cwo aneh, manusia kutub kadang kadang baik kadang kadang jutek bener, bikin orang bingung aja sih!!" Celotehku dalam hati dan bergegas masuk kedalam rumah.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Haii haii maaf baru update lagi😉 soalnya lagi sibuk sekolah dan kadang kadang ga ada waktu buat ngetiknya.xixixixi
Tapi i promise bkal sering update . Stay terus ya...❤👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Love
Teen FictionDalam hidup itu Ada yang manis Ada yang pahit Hidup itu sama seperti makanan harus ada rasanya entah itu rasa manis atau pun pahit . Jika tidak takkan ada rasa nya atau HAMBAR . Sama seperti hidup harus ada tantangannya jika didalam hidup tidak a...