Setiap ada kejadian pasti maksud
Entah takdir
Entah kebetulan
Tapi mana ada kebetulan di dunia ini
Jika ada itu hanya omongan kosong belaka
Setiap kejadian adalah sebuah tanda
Tanda yang diberikan tuhan
Pada kita , pada semua manusia
Tanpa terkecuali
Hidup itu adil
Tapi bagaimana cara pandang kita
Yang berbeda beda
Menapsirkannya yang berbeda
Percayalah
Tuhan akan memberikan yang terbaikAku menulis puisi satu demi satu kata diatas buku ini, buku berwarna biru, buku yang berisi semua cerita hidupku dalam bentuk puisi, disana tertulis semua tentangku, hidupku, perasaanku dan lainnya. Aku memang suka menulis, entah itu puisi, cerpen, syair dan lainnya. Tetapi aku lebih suka menulis puisi dibuku ku ini dibandingkan menulis diary. Mungkin sama saja tapi jika kita menulis atau menggambarkan sesuatu hal, itu akan lebih indah dengan menggunakan puisi karena hanya orang orang tertentu saja yang dapat memahami isi puisi tersebut.
"Huaaaaaa... bete banget si" ucapku sambil meregangkan ototku dengan malas.
Bagaimana aku tidak bete jika sedari tadi aku masih berada diatas istanaku alias kasurku sambil menulis puisi di dalam bukuku. Jam dindingku yang amat besar bergambar minnion menempel di tembok kamarku tepat menunjukan pukul 12.30 wib . Jangan kaget, ini hari libur jadi wajar saja jika jam segini aku masih berada di atas istanaku, maklum namanya juga anak muda lagi musim musimnya mager.
Tiba tiba handphoneku berbunyi. Dengan malas aku mengambil handphoneku tanpa mengubah sedikit pun posisi PW ku. Terdapat satu pesan dari nomor yang tak ku kenal.
"Ra ni gue jean. Hari ini lo ada acara ga? Temenin gw ke toko buku yuk"
oh dari jean ternyata. Jean itu teman sebangku aku disekolah baruku, nama aslinya Jeanneta pricillia axsel . Keren yah namanya *wkwkk anaknya cantik rambutnya panjang sepunggung dan sangat lucu anaknya. Tadi dia sempat meminta nomor handponeku saat disekolah.
"Wihh oke juga kalo aku ikut jean, dari pada aku dirumah bete mending ikut jean"ucapku
Dengan cepat aku membalas pesannya.
"Ok gue ikut je, lgian gue bete seharian dirumah. Nnti jam 3 lo tunggu di pintu masuk perumahan gue aja ya je. Gue mau mandi dulu😜. See you jean."
Tak lama handphoneku berbunyi lagi.
"Ok ra . Dasar jorok!!!! See you"
Setelah aku membaca pesan dari jean aku lansung bergegas pergi ke kamar mandi. Maklum dari pagi belom mandi, mager.
Setelah selesai mandi aku langsung kembali ke kamarku. Memilih baju yang cocok untuk dipakai hari ini. Akhirnya aku memilih baju putih lengan panjang dengan rok berwarna hitam selutut di sertai dengan tas kecil berwarna hitam dan jam tangan berukuran kecil di tanganku.
Setelah selesai aku langsung bergegas mencari ibuku untuk meminta izin . 15 menit aku mencari ke seluruh rumahku tetapi hasilnya nihil. Aku tidak menemukan ibuku. Tak sengaja ekor mataku menangkap sebuah ketas menempel di kulkas bertuliskan.
"Nak, hari ini Mamah ada acara arisan di rumah teman ibu . Kalo clara mau keluar jangan lupa kunci rumahnya.
Mamah."
"Haduhhh mamah.." aku lmenghela napas kasar. Namanya juga ibu ibu pasti tiap minggu selalu ada acara yang namanya arisan. Aku menengok jam arloji ku ternyata sudak menunjukan pukul 15.01 .
"astaga gue telat" ucapku sambil menepuk jidatku . Tanpa berpikir panjang aku langsung bergegas lari keluar rumah tak lupa akupun mengunci pintu rumahku sesuai perintah ibuku.
Aku berlari ketempat yang sudah kami tentukan. Dugaaanku benar jean sudah menunggu.
"Jean soory gue telat" ucapku . Tak lama aku memperhatikannya .
"Ya ampun jean cantik banget" ucapku dalam hati. Sungguh jean sangat cantik menggunakan dress berwarna putih selutut sangat cocok dengannya di tambah wajahnya cantik, kulitnya putih bersih. Tidak sepertiku.
"Iyah gak apa apa kok, yuk clara kita berangkat" jawabnya dengan mengajakku ikut masuk kedalam mobilnya. Sungguh aku baru sadar bahwa sedari tadi ada mobil honda jazz di sebelahku. Maklum saha dari tadi aku terus mengagumi kecantikannya.
"Ayok" aku langsung mengikutinya kedalam mobil.
Setelah kami masuk kedalam mobil jean. Aku baru sadar bahwa jean sediri lah yang mengemudikan mobilnya. Sungguh jean sungguh beruntung sudah cantik , kaya pula . Laki laki mana sih yang tertarik.
tak selang beberapa lama kami sampai di mall kawasan kelapa gading. Jean memarkirkan mobilnya. Aku turun menunggunya. Setelah jean selesai memarkirkam mobilnya kami langsung masuk kedalam mall dan pergi mencari toko buku yang jean maksud.
Tetapi niatan kami untuk langsung pergi ke toko buku tersebut tergoyahkan karena tiba tiba saja jean ingin jalan jalan sebentar, akhirnya kami pun berkeliling.
Setelah puas berkeliling kami langsung pergi ke toko buku yang sedari awal akan kami datangi. Setelah kami sampai kami langsung berpencar mencari buku yang kami inginkan . Aku masuk ke deretan rak yang berisi novel berjendre teen fiction, sedangkan jean masuk ke rak yang berisi deretan komik jepang.
"Ra udah belum?? Gue udah nih kayaknya ini cukup deh?" Ucapnya. Aku mata melotot saatku lihat komik yang dibawa jean sangat banyak sekitar 20 komik.
"Jean itu serius mau beli sebanyak itu? Emang lo mau baca itu semua??" Tanyaku heran.
"Pengennya sih lagi tapi kebanyakan. Lo udah belum ra milihnya?"
"Hmm.. udah nih kayaknya gue ngambil satu aja" jawabku sambil menunjukan novel yang kupilih.
"yaudah ayo kita bayar"
Aku mengangguk mengikutinya dari belakang.
"Jean!!!!" Tiba tiba Teriak seseorang dari belakangku.
Jean menengok ke arah belakangku, tapi aku masih belum membalikan badanku.
"Iyah apa?? Ngapain kamu disini?" Tanya nya kepada seseorang dibelakangku.
Aku sungguh kaget mengapa tiba tiba saja bahasa jean menjadi lembut, karena penasaran akhirnya aku membalikan badan. Ternyata....
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
haiii maaf aku baru update lagi heheheh... mau tau siapa yang manggil jean???? Stay terus yah Next part akan lebih seru.
Love
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Love
Teen FictionDalam hidup itu Ada yang manis Ada yang pahit Hidup itu sama seperti makanan harus ada rasanya entah itu rasa manis atau pun pahit . Jika tidak takkan ada rasa nya atau HAMBAR . Sama seperti hidup harus ada tantangannya jika didalam hidup tidak a...