Kringgg....
Bel pulang sekolah berbunyi. Sontak bel ini merupakan bel favorite semua siswa karena menandakan pelajaran hari ini telah selesai. Para siswa keluar dengan penuh semangat, tapi terkecuali untukku. Hari ini aku sedang banyak tugas yang membuatku harus tetap berada disekolah.
Aku masih berada didalam Lab.komputer sendirian, semua teman-temanku telah pulang sedari tadi. Aku telah duduk di depan komputer selama lebih dari 2 jam lamanya. Sesekali aku melirik arlojiku tepat menunjukan pukul 17.00 wib.
Ketika aku sedang fokus dengan komputerku, tiba-tiba ada suara pintu terbuka. Aku membalikkan badan menuju arah sumber suara, ekor mataku menangkap siluet sosok laki-laki.
"Clara ngapain elo masih disini?"tanya sosok laki-laki tersebut yang tak lain adalah Leo.
"Eh elo rupanya gue kira siapa, Biasalah kerjaan anak sekolahkan gini"jawabku
"Ah bisa aja elo clar... bilang aja mau browsing gratisan"
"Dih apaan sih. Elo sendiri ngapain disini?' Tanyaku
"Ohh ini, gue tadi pas mau balik lewat koridor depan Lab. Ga sengaja liat ada siluet orang sendirian di dalem makanya gue liat takutnya hal aneh gitu, eh ternyata elo...."
"Ah sialan.. masa gue dibilang begituan. Ah udah ah gue mau balik" ucapku sambil bangkit dari kursi Lab dan mulai memasukan barang - barangku kedalam tas.
"Oh iya elo kok belom sms gue sih? Padahalkan gue nungguin. Jangan jangan kertas yang tadi gue kasih elo buang ya?" Tanya nya kepadaku yang membuatku sontak teringat bahwa kertas yang tadi pagi Leo berikan telah ia jadikan bungkus ampas permen karet.
"Mampus deh gue" ucapku dalam hati."Woy clara kok elo bengong sih, jangan jangan bener ya apa yang gue bilang tadi?" Perkataan Leo yang seketika menyadarkan ku dari lamunan ku tadi.
"Duh Leo sorry ya gue kira itu nomor palsu makanya gue buang, gue takut elo cuman isengin gue doang, sorry ya" ucapku sambil meminta maaf padanya. Aku sungguh berharap agar Leo tidak marah.
"Santai kali ra , gapapa kok..."
"Syukur deh.. kalo gitu gue duluan ya, Dahh""Eh mau kemana ra?" Seketika tanganku sudah di raih oleh Leo ketika aku akan pergi.
"Mau balik lah" sambil menepiskan lengan nya.
"Mending loe balik ama gue.. jam segini biasanya udah ga bakalan ada angkot. Lagian rumah loe di daerah Pancawati kan? Kita searah kok" tawarnya.
"Ehh iya juga ya. Yaudah deh" jawabku.Leo berjalan menuju parkiran motor di ikuti oleh aku dibelakangnya. Awalnya memang aku ragu tapi saat aku melirik arlojiku sudah hampir pukul 17.30 memang benar kata leo bahwa jika sudah jam segini, angkot pun sudah tidak ada karena jam pulang sekolah sudah lewat lebih dari 2 jam yang lalu.
Sampailah kami di area parkir tepat dimana motor matic Leo terparkir.
"Leo kok elo tau sih kalo gue di daerah pancawati?"
"Ya tau lah orang gue sering liat elo di depan rumah elo, udah ah ga usah banyak nanya. Nih pake helm nya" sambil memberikan helm berwarna hitam kepadaku.Akupun menuruti perkataannya. Aku mulai menaiki motor matic Leo dan kami pergi meninggalkan lapangan parkir yang telah sepi ini.
Sepanjang perjalanan leo mengajakku mengobrol. Aku baru tau bahwa leo ternyata selain baik dia pun seru orangnya, walaupun sepanjang perjalanan semua lawakan nya kepadaku itu receh bagiku. Tapi dia cukup membuatku tertawa hari ini.
Motor matic leo melaju melesat bak panah di jalan raya, Karena jalanan cukup lengang dari biasanya.
"Nah udah sampe deh.."
"Thanks ya leo udah nganterin gue sampe rumah dengan selamat, elo mau mampir dulu ga?"
"Engga ah udah sore, kapan kapan aja.. gua jalan lagi ya ra, Dahh" motor Leo berjalan meninggalkanku.
Aku masih menatap kepergian Leo dan motornya sampai akhirnya hilang di belokan.Baru saja mataku berpaling dari tatapan kepada Leo.Tepat di depanku.
Yap, si tetangga. Daffa
Ekor Mataku tak sengaja melihatnya. Aku tak berniat untuk melemparkan senyum padanya, karena terakhir kali aku tersenyum padanya dia tak membalasnya. Saat mata kita bertemu aku langsung memalingkan wajahku dan bergegas meninggalkannya sendiri menuju rumahku.
Walaupun sesungguhnya aku sangat ingin menyapanya. Tapi niat itu aku urungkan.***
"Mah aku pulang" ucapku sesampainya dirumah.
"Kamu kemana aja sih clara jam segini baru pulang?"
"Biasa mah banyak tugas disekolah"
"Yaudah sekarang kamu ganti baju terus mandi abis itu makan" perintahnya
"Siap boss...."Aku berjalan menuju kamarku. Sesampainya di kamar aku langsung menjatuhkan badanku ke kasur. Aku merasa sangat lelah hari ini.
Sial, begitu lah maksudku. Tadi pagi aku di hukum bersihin lapangan setelah itu harus ngerjain tugas banyak banget yang cukup menguras tenagaku seharian ini.Saat aku sedang asik bersantai tiba tiba ponsel di saku ku berbunyi. Aku langsung mengambilnya dan membuka ternyata ada notifikasi pesan masuk, saat ku buka ternyata dari nomor yang tak kukenal.
"Clara ini gue Leo, save ya nomor gue"
Oh ternyata Leo,ucapku
"Elo dapet nomor gue dari mana?" Tanyaku. Karena aku tak pernah memberikan nomor ponselku ke Leo.
"Dari Jean.. elo lagi apa ra?" Jawabnya.
Pantesan saja Leo tau nomorku, ternyata dari Jean.
Aku pun mulai membalas pesan Leo yang akhirnya kami menjadi Chattingan cukup lama sampai malam.
Aku memang bukan tipe orang yang suka membalas pesan seseorang jika tidak penting. Tapi karena Leo orangnya asik dan baik akupun menjadi tertarik untuk bercakap cakap lebih lama via sms dengannya.--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hai semua..
Maaf setelah sekian lama vacum. Baru hari ini bisa update lagi...
Keep on reading guys- Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubble Love
Teen FictionDalam hidup itu Ada yang manis Ada yang pahit Hidup itu sama seperti makanan harus ada rasanya entah itu rasa manis atau pun pahit . Jika tidak takkan ada rasa nya atau HAMBAR . Sama seperti hidup harus ada tantangannya jika didalam hidup tidak a...