Liam James Payne's POV
Aku melihat Cara menangis sangat kencang, kurasa dia terluka karena tadi melihat Niall dekat dengan Demi. Kami semua berada di perpustakaan, Cara dengan nyamannya memeluk Zayn. Zayn pun merasa sangat senang karena dia bisa memeluk perempuan yang ia cintai. Zayn pun meng-kode ke arah kami jika Cara tertidur. Kami semua sepakat untuk membawa Cara pulang ke rumahnya.
Sewaktu kami berjalan ke luar dari arah perpustakaan. Terlihat Niall dari ke jauhan melihat ke arah kami dan berlari ke arah kami. Zayn dengan segeranya berlari ke arah mobil kami, terlihat sekali jika Zayn tidak ingin membuat Cara terluka lagi.
Kami sudah menaruh Cara tertidur di kursi tengah, karena nanti di barisan depan seperti biasa ada aku dan Louis, baris ke dua ada Zayn dengan kepala Cara yang bersandar di pundak Zayn dan Harry di sebelahnya. Niall berlari ke arah Zayn dan mendorongnya hingga wajah Zayn terkena jendela mobil. Aku melerai mereka berdua, Harry dan Louis mencoba menenangkan Niall, dan aku menenangkan Zayn. Terlihat darah keluar dari bibir merah Zayn.
"Kenapa kau sengaja pergi berdua dengan Cara huh?!" Tanya Niall dengan berteriak, Niall dengan Cara beneran berpacaran atau tidak sih? Kenapa, Niall terlihat sangat cemburu jika Cara dekat dengan kami, berlehih jika Cara dekat dengan Zayn.
Zayn tersenyum sinis, dia membersihkan lukanya lalu berjalan mendekati Niall. Aku melepasnya begitu saja, ya karena aku sudah percaya dengan Zayn jika dia tidak akan melakukan apa pun kepada Niall.
"Kau mau tahu yang sebenarnya?" Tanya Zayn, Niall yang terlihat gengsi. Membuang pandangannya dari Zayn dan tetap dalam posisi diam. Harry dan Louis melepas Niall lalu bejalan ke arahku.
"Maksudmu apa?" Tanya Niall tanpa sedikit pun menatap Zayn, Zayn hanya tersenyum sinis.
"Bagaimana jika kita ke rumahku saja? Kita tinggalkan Cara di rumahnya lalu, kita ke rumah ku?" Tanya Harry tiba-tiba, aku mengangguk menandakan setuju. Dengan segera Zayn meninggalkan Niall. Aku dan Louis segera ke kursi depan, lalu Harry mengajak Niall untuk duduk di belakang. Kami semua sudah siap di dalam mobil dan Louis pun menginjak gas untuk berjalan.
Di dalam mobil, kami hanya mendengar suara radio yang menampilkan beberapa musik yang di nyanyikan oleh penyanyi papan atas. Zayn dengan manisnya saling taruh menaruh kepala dengan Cara, terlihat Niall cemburu melihat mereka berdua. Harry hanya bisa diam tak berkutik melihat Zayn.
Akhirnya, kami semua sudah sampai di rumahnya Cara, kami semua turun dan Zayn pun menggendong Cara. Aku mengetuk pintu rumah Cara beberapa kali, tetapi tetap tidak ada yang menjawabnya. Ternyata, tanpa kia sadari Cara terbangun dari tidurnya. Tetapi, dia tetap di gendong oleh Zayn. Dia terlihat sangat kaget karena di gendong oleh Zayn, dia pun berteriak. Kami hanya tertawa melihatnya, kecuali ya Niall. Dia diam seribu bahasa di depan cara, tatapannya tidak bisa di artikan. Cara akhirnya meminta Zayn untuk menurunkannya, Cara pun berterima kasih ke pada kami semua. Dia pun memeluk kami satu persatu, Niall pun di PELUK olehnya.
Aku kira Cara marah besar dengan Niall, Niall tidak membalasnya hanya diam berdiri. Kurasa Niall sangat tidak yakin jika tadi Cara yang memeluknya.Cara Lawrence's POV
Aku sangat kaget karena aku di gendong oleh Zayn. Kurasa aku tertidur, karena itu Zayn menggendongku. Aku berterima kasih kepada mereka satu per satu, Dan aku pun memeluk mereka. Sewaktu aku memeluk Niall, dia tidak membalasnya. Mungkin dia melamun lagi, batinku. Tunggu, kan tadi dia bersama... Demi? Ah lupakan lah, karena ku yakin jika Niall memang milikku dia pasti akan terus bersamaku.
Aku tahu pasti James belum pulang, kalau James sudah pulang pasti dia segera keluar untuk menemuiku. Aku pun mencari kunci rumahku di dalam tas, sewaktu aku membukanya. Aku mempersilah kan the boys untuk masuk ke dalam rumahku, tetapi mereka menolaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
History of Cara : Niall Horan
FanfictionNiall, Niall James Horan. Lelaki yang sangat kuncintai, yang sangat kuidamkan, yang suka membuatku hangat, yang suka membuatku senyum-senyum sendiri. Aku pernah menyampaikan bahwa aku suka dengannya,entahlah dia mengerti atau tidak. "kalian tahu? Ak...