Would you like to dance with me? | nine

27 0 0
                                    

Niall James Horan's POV

Akhirnya, kami semua memutuskan untuk pergi ke rumah Cara. Setelah setengah hari, aku dan the boys saling membuka rahasia di rumah Harry. Sangat beruntung aku tidak mendapat kertas bertulisan romance.

Tepat sekali, kami sampai di depan rumah Cara. Kami semua turun dari mobil Harry dan menuju pintu depan rumah Cara. Sewaktu kami ingin mengetuk pintu rumahnya, James sudah terlihat jelas di depan kami. Ia langsung menutup pintunya rapat-rapat dan menutun kami ke arah pintu belakang rumahnya.

"Sedang apa kalian disini?" Tanya James dengan menatap kami lekat-lekat.

"Kalian belum mandi?" Tanya James untuk kedua kalinya. Terlihat James sangat protective kepada adiknya ini.

"Dimana Cara? Dia sudah tidur?" Tanya ku to the point. James meng-isyaratkan aku untuk mengecilkan suaraku. Aku sontak langsung menutup mulutku dengan kedua tanganku.

"Belum, dia belum tidur. Dia ada di kamarnya, dia ngambek karena stock persediaan keripik kentangnya habis" jawab James kepada kami.

"Ini karena kau Niall, sekarang mari kita masuk ke kamarnya dan kita pergi ke supermarket membeli semua yang dia inginkan. Bagaimana?" Usulan Zayn begitu saja, dia menyalahlanku?! Ya memang sih salahku, tapi mau gimana? Aku memang menyukai semua snack, James pun mengizinkanku.
Aku hanya memajukan bibirku dan melipat kedua tanganku, terlihat sekali mereka menertawakanku.
Aku ngambek.

"Baiklah, ayo kita masuk ke kamarnya lalu menariknya pergi" pinta James kepada kami. Kami saling mengangguk menandakan 'iya'.

Zayn Javadd Malik's POV

Dugaanku benar, Cara ngambek gara-gara Niall. Akhirnya kami mengendap-endap pergi ke kamarnya. Sesampainya di depan kamar Cara, tiba-tiba handphoneku berbunyi. Dan asal kalian tahu, notif pesan yang masuk suaranya sangat kencang sekali. Aku lupa untuk men-silent kan handphoneku. The boys dan juga James, sontak menatapku tajam. Aku hanya bisa menunjukkan deretan gigiku dengan isyarat 'meminta maaf' kepada mereka. Gara-gara aku, aku bisa saja menggagalkan rencana kami. Saat aku lihat layar handphoneku, ternyata pesan singkat yang masuk adalah Cara.

"James?? Apa itu kau?" Teriak Cara dari dalam kamarnya. Mampus, kami semua hampir ketahuan.

"Kita hampir ketahuan, mendingan kita semua masuk dan segera menariknya keluar" bisik James kepada kami.

"Satuu... Duaa... Tiigaa" isyarat Louis. Saat hitunga ketiga, kami semua membuka pintu Cara lebar-lebar, terlihat jelas Cara sangat kaget saat melihat keberadaan kami. Kami semua menyeret dia keluar dari kamarnya.

Cara Lawrence's POV

DHAR!
Pintu kamarku terbuka dengan sangat lebar, berdiri enam orang laki-laki yang menatapku dengan tertawa. Mereka semua dengan segera menarikku keluar dari kamarku. Aku berteriak sekencang apa pun mereka diam saja, hingga aku di biarkan duduk di lantai dekat perapian.

"Hey! Apa yang kalian lakukan kepadaku?! Aku sedang tidak mood untuk bermain! Pergi sana!" Teriakku lalu membuang mukaku dari mereka. Mereka masih saja tidak berhenti menertawaiku. Lalu Niall datang kepadaku dan mengulurkan tangannya hingga di depan wajahku. Aku menatapnya sejenak,

"Kau bilang kau tidak mood, apa karena chips yang aku habis kan itu?" Tanya Niall dengan nada selembut mungkin, setelah itu aku menerima uluran tangannya tersebut. Aku berdiri dari posisiku, dan aku mengangguk kepadanya. Dia tersenyum lebar, terlihat jelas deretan gigi putihnya yang terhalang oleh sebuah kawat.

"Lalu, kita mau kemana? Ini sudah malam" tanyaku kepada mereka, mereka terlihat berfikir. Ya jelas karena mereka warga baru disini, jadi mana mungkin mereka 'sangat' tahu tentang kota ini.

History of Cara : Niall HoranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang