"Kenapa dia menyebut ayah? siapa ayahnya? Minato? kulihat dia memang sangat mirip dengannya" Hiashi mengintrogasi Kushina. Mereka sedang berdua duduk di teras meninggalkan sang Uzumaki dan Hyuga di dalam sana. Kushina ingin Boruto juga menghabiskan waktu dengan keluarga Hyuga.
"Dia bukan anakku ataupun Minato. Hei jangan menebar fitnah" Kushina kesal dengan pemikiran Hiashi, seolah menyetujui bahwa Boruto anak haram dari Minato.
"Aku hanya berbicara fakta"
"Dan fakta itu salah"
"Dan beri tahu aku kebenarannya!" Desak Hiashi. Kushina menghela nafasnya. Dia lupa bahwa Hiashi adalah salah satu teman ter egois selain Uciha brengsek. Astaga tidak baik mengupat ketika sedang hamil. Naruto~ kau jangan berani membenci anak-anak mereka yah.
"Kebenaran apa?" Minato menyelamatkan Kushina dari desakan Hiashi.
"Ah suamiku~" Kushina segera merapat manja memeluk lengan Minato. Yang dipeluk hanya memasang wajah datar. Sedang dalam mode marah.
"Minato, bocah itu-"
"Maaf Hiashi, keberadaan bocah itu di rahasiakan" potong Minato.
"Tapi Kushina membawanya keluar. Aku merasa kalian menyembunyikan sesuatu dariku." Saat nama Kushina di bawa-bawa, wanita itu hanya bisa nyengir tanpa dosa.
"Aku hanya ingin menghilangkan rasa rindunya" Kushina menyerang Minato dengan wajah polos seolah tak bersalah.
"Baiklah, yang berlalu biarlah berlalu" Putus Minato agar istrinya tidak melanjutkan pembelaan.
"Hiashi jangan banyak tanya. Aku tidak akan mengulanginya bahwa Boruto adalah cucumu. Dan dia akan segera pulang tengah malam nanti"
Hiashi syok, sejak kapan dia memiliki cucu. Ah pantas saja dia menyebut ibu tadi. Jangan-jangan janin yang dikandungan istrinya kelak akan menjadi ibu dari bocah itu. Hinata akan melahirkan bocah hiper itu. Ah entah kenapa Hiashi merasa terharu.
"Kau yakin?"
"Jangan mempersulit keadaan Hiashi. Aku sengaja menahan diri untuk bertanya lebih jauh kepadanya" Minato mengusap wajahnya pelan. Teringat akan banyak hal yang mengganjal di hatinya seperti kenapa Boruto menyandang Uzumaki dan bukannya Namikaze. Kushina yang melihat suaminya mulai mengusap lengan Minato. Mengerti akan kesusahan sang suami sebab dirinya pun sangat ingin bertanya banyak hal kepada bocah itu.
"Baiklah..." Hiashi akhirnya menghela nafas berat. Dia sadar bahwa jika benar Boruto berasal dari masa depan maka sulit bagi mereka untuk bertanya banyak hal.
"Ini mungkin bisa membuatmu sedikit percaya" Minato menyerahkan liontin milik Boruto kepada Hiashi. Ketika dibuka, hal pertama yang Hiashi lihat adalah foto sebuah keluarga. Dua orang tua lengkap yang Hiashi asumsikan sebagai Naruto dan Hinata di masa depan. Sebab Naruto tak jauh beda dengan Minato, mata sebiru langit dan rambut berwarna kuning. Begitupun dengan Hinata yang hampir mewarisi sebagian besar genetika istrinya. Dua anak, satu Boruto yang menduplikat habis dirinya dan seorang lagi gadis mungil yang lebih mirip dengan Hyuga Hinata.
Kini Hiashi semakin percaya bahwa Boruto adalah cucu masa depannya. Dia menggenggam erat Liontin itu.
"Kapan dia akan pulang?"
"Nanti malam"
"Kau sudah menemukan caranya?"
"Sudah"
"Baiklah..."
Kushina menenggelamkan wajahnya kedalam dada bidang sang suami. Dia pasti akan sangat merindukan Boruto.
-
To Be Continue
Sankyu~
KAMU SEDANG MEMBACA
Timer
Fanfiction"Uzumaki Boruto" ".. tapi Uzumaki tidak ada yang berambut Kuning. Kau lebih cocok satu Klan dengannya" Kushina menunjuk sang suami. - #Canon #Boruto #Yondaime #NamikazeMinato