Part 3

713 31 0
                                    


Lisha

apa apaan ini? semua masa lalu ku sudah kututup sangat rapat, dan tiba-tiba saja pak ben, mengenal diriku dengan panggilan "Anty"

persetan dengan itu semua.

tadi pak ben sempat berbicara denganku, seolah-olah dia sangat mengenal ku, aku saja tidak ingat wajah dia, mengapa dia begitu dekat denganku?

jangan salahkan aku menjadi wanita dingin atau jahat setelah kejadian seperti ini. karna sesuatu apapun yang membicarakan masa lalu ku. seketika tubuh ku memanas, ingin sekali kuhancurkan dunia.

terlihat potongan-potongan bayangan, tentang masa laluku yang sangat kelam. tak sadar air mata ini sudah mengalir deras, kakiku juga sudah melangkah tidak tahu kearah mana, dan berhenti di dekat meja Nia.

yaa aku butuh Nia sekarang!

"Nia"
panggilku dengan surau parau dan sangat menyedihkan.

Nia berbalik badan dan melihat ke arahku, terlihat wajah Nia sangat kaget dan dia langsung ke arah ku.

"Demi Tuhan lo kenapa sha?!?!JAWAB GUE SIAPA YANG BIKIN LO KAYAK GINI"
jawab dia emosi, kulihat wajah cemas dia sedang menatapiku.

"gue.. takut"

"ayo kita ke cafe sekarang"

Nia pun menarik ku untuk ke Cafe, dan tentunya dia pasti memberi segudang pertanyaan kepadaku.

******

Terlihat cafe ini sangat lah sepi, ya cafe ini ramai disaat malam hari, di siang hari hanya untuk orang-orang yang ingin menyendiri saja, karna tempat ini tidak cocok untuk makan siang kurasa.

Nia langsung memilih tempat yang berada di pojok belakang, supaya tidak ada orang kepo menganggu kita

"Lo mau mesen apa sha?"

"black coffee"

Nia menatap ku kesal mendengar jawabanku itu, bukannya dia menanyakan mau ku apa, kenapa dia malah kesal

"as always kalo stress pasti mesen itu"

aku tidak mempedulikan ucapannya yang sangat betul sekali. Kurasa diasaat aku meminum kopi tersebut aku merasa sedikit lebih tenang dan berfikir positif dan logis.

"jadi ada gerangan apa lo jadi seperti mayat menyeramkan ini?"

kurang ajar

"gue tadi ketemu seseorang, seseorang yang harusnya gak boleh muncul di kehidupan gue"

"Siapa anjiirr!!l" jawab Nia yang sangat penasaran sekali

aku menghela nafas
"namanya Ben temennya bos kita, dia ternyata kenal gue dan gilanya lagi dia tau nama panggilan gue dulu, dan itu gilaa banget Ni!!"

Nia hanya menatap ku bingung
"ini sebenernya gue yang emang bego karna IQ gue rendah atau elo lagi belajar drama untuk melebaykan masalah ini, sumpah demi kucing gue yang mau beranak kembar, dimana letak kegilaaan tersebut Lishaa!!!!!!" jawab Nia emosi.

"Ni lo tau kan masalah gue? disaat ada seseorang yang mengetahui lo di masa lalu, 100% dia akan mencari diri lo yang dulu, dengan itu secara tidak lansung membuka halaman lama untuk dibaca ulang, yang sudah gue tutupi serapih mungkin"

Nia hanya menghela nafas lelah
"Lisha mungkin dia dapet merubah lo yang menyedihkan ini, lo orang yang sangat gue sayang sha, dan mulai saat ini lo harusnya coba untuk membuka hati lo"

aku sangat benci sekali dengan jawaban Nia yang seperti itu
"OH shut up! lo tahu masalah tumbuh di kehidupan gue berasal dari *kepahitan cinta* dan semua lelaki yang gue temuin, mereka semua asshole. mereka semua hanya mikir cewe egois! padahal perempuan yang paling lelah dari semuanya, perempuan yang paling peka! sedangkan mereka kalo bosan tinggal pergi. dan ingat Nia gue gak akan mau mengenal cinta, gak. akan. pernah"

Nia pun terlihat frustasi menghadapiku yang seperti ini.

Merasa diriku memerlukan obat, sepertinya aku harus meminum obat ini untuk menghilangkan kegelisahan di diriku ini

"DON'T YOU DARE SHA!!!"

Nia melempar dan membuang obat yang akan ku minum sungguh keterlaluan sekalia dia!

"WHAT THE FC.."

"cukup felisha!!! gue gak mau ngeliat lo minum obat anti stress, lo taukan efeknya buat elo jadi gimana? gue gak mau lihat lo kejang-kejang seperti dulu-dulu yang ngebuat gue panik setengah mati"

aku tidak menyalahkan apa yang tadi diakatakan, ya memang kenyataan nya seperti itu, jika aku meminum obat tersebut, kesehatan ku akn terganggu.
Tapi ini adalah satu satunya cara, agar aku tidak melakukan hal-hal yang sangat bodoh, sungguh aku memerlukan obat tersebut. mau bagaimana lagi obatnya sudah dibuang suma.

seketika pesanan kubdatang, aku segera menghabisi pesananku, untuk menghilangkan stress di pikiranku.

"sha lo tuh harus coba untuk ngebuka hati...."

"Cukup. sepertinya disini ge gak mendapatkan apa-apa, gue harus pulang"

akupun segera pergi meninggalkan Nia dan tidak salah aku mendengar sebelum pergi terlalu jauh Nia berkata
"jangan ngelakuain hal bodoh yang merugikan lo"

aku tidak terlalu menghiraukan kata-kata tersebut.

Oh shit.

vertigo ku kambuh, tuhan apa ini akhir dari kehidupan ku. sungguh ini sangat pusing sekali, dimana aku merasakan pusing yang sangat parah, dan aku merasa aku ingin terjatuh, sepertinya tidak lama lagi semua pandangan akan hitam, akan kuserahkan semua dengan yang diatas.

jalanku sudah mulai gontai, aku merasa seperti sedang mabok, perutku sudah merasakan mual yang sangat parah, tak lama lagi kuyakin aku akan muntah

TIN TIN

oh tidak this is end of story?






seketika ada yang memelukku dan menjauhkan ku dari jalan raya, dia memelukku sangat erat sekali

"felisha kamu baik-baik saja kan?"

aku hanya memandang sekilas, seketika pandangan ku menghitam, apa diriku sudah pergi?

****

holaa holaa salam dari misswawa nihh

butuh vote sama kritikan dari kalian semua yaa!!! aku butuh sangatt nih!!

DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang