Our Marriage

4.8K 338 7
                                    

Chapter 7

Jaejoong bangun pagi-pagi sekali. Ia tidak tinggal di rumah orang tuanya, tetapi di rumah suaminya. Di rumah itu tinggal juga ibu mertuanya. Ia harus bangun lebih pagi daripada suami dan ibu mertuanya.

Jaejoong membersihkan dirinya dengan cepat dan langsung pergi ke dapur. Dapur masih dalam keadaan gelap. Ia menyalakan lampu dapur dan kemudian memeriksa isi lemari es. Ia menemukan kimchi di dalam lemari es. "Ah, aku akan memasak sup kimchi saja. Paman sangat menyukai sup kimchi."

Ini bukan yang pertama kalinya Jaejoong berada di dapur rumah Yunho. Ia sudah hapal letak perabotan dan bahan makanan di dalam dapur tersebut.

Jaejoong menyadari status barunya sebagai seorang istri. Walaupun pernikahannya terjadi karena alasan yang tidak jelas, ia masih merasa berkewajiban untuk menunaikan tugas-tugasnya sebagai seorang istri, lagipula ia merasa tidak enak tinggal di rumah ini tanpa melakukan sesuatu yang berguna.

"Apa yang sedang nyonya lakukan di sini?" Bibi Hwang, asisten rumah tangga Yunho, memasuki dapur. Ia terkejut menemukan nyonya barunya sedang memasak di dapur pagi-pagi sekali.

Jaejoong menoleh ke arah Bibi Hwang. Ia masih merasa aneh dengan panggilan yang dilontarkan oleh wanita paruh baya itu. Nyonya? Apakah ia layak menyandang predikat sebagai Ny. Jung? Seharusnya bukan dia yang menyandang gelar tersebut. "Maaf, aku menggunakan dapur dan bahan makanan tanpa izin!"

Bibi Hwang merasa tidak enak karena Jaejoong meminta maaf dan membungkuk kepadanya. "Mengapa nyonya meminta maaf kepadaku? Nyonya adalah majikan di rumah ini."

"Ini bukanlah rumahku, tetapi rumah... suamiku." Jaejoong ragu menyebut Yunho sebagai suaminya.

Bibi Hwang tersenyum. Sebelum Jaejoong menjadi istri tuannya, ia sudah menyukai gadis itu. Jaejoong tetap menghormati dirinya sebagai orang yang lebih tua, walaupun dirinya hanya seorang asisten rumah tangga. "Itu artinya ini adalah rumah nyonya juga."

Jaejoong merasa aneh dengan panggilan tersebut. "Bibi Hwang, bisakah bibi tidak memanggilku seperti itu? Rasanya terdengar aneh."

Bibi Hwang mengerutkan keningnya. "Memangnya kenapa? Saya tidak bisa memanggil anda 'nona' karena anda sudah menikah."

"Aku lebih suka bibi memanggilku dengan namaku saja. Aku lebih suka bibi memperlakukanku seperti sebelumnya," balas Jaejoong.

Bibi Hwang menyerah. Ia tidak ingin berdebat dengan Jaejoong. "Baiklah, Jaejoong. Apa yang sedang kau masak? Aku akan membantumu."

"Aku sedang memasak sup kimchi. Yunho sangat menyukainya," jawab Jaejoong malu-malu.

"Ah, dasar pengantin baru!" goda Bibi Hwang.

Wajah Jaejoong memerah karena Bibi Hwang menggodanya. Ia segera menghindar agar ia tidak menjadi salah tingkah.

"Wah, ramai sekali di dapur pagi ini!" Ny. Jung masuk ke dapur beberapa menit kemudian. "Padahal aku tidak merasa bangun kesiangan."

"Selamat pagi, Nek!" Jaejoong memberi salam kepada Ny. Jung.

Ny. Jung mengerutkan keningnya. Ia tidak mengira bahwa Jaejoong masih memanggilnya 'nenek'. Gadis itu sekarang sudah menjadi menantunya. Namun, ia tidak berkomentar apa pun. Baginya panggilan bukanlah suatu masalah. "Selamat pagi! Mengapa kau ada di sini? Bukankah seharusnya kau bersiap-siap untuk pergi ke kampus? Kau ada kuliah pagi, bukan?" Ia sudah hapal jadwal kuliah Junsu. Karena Junsu sekelas dengan Jaejoong, ia menyimpulkan bahwa jadwal kuliah Jaejoong pasti sama dengan Junsu.

Jaejoong tersenyum kepada mertuanya. "Aku ingin memasak sarapan terlebih dahulu."

"Apa yang sedang kalian masak?" Ny. Jung memeriksa panci di atas kompor.

My Older Crush (Yunjae Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang