Lovers in Bali

6.7K 362 12
                                    

Chapter 10

Jaejoong melangkahkan kakinya perlahan ke arah Yunho yang sedang berbaring di atas ranjang. Kepalanya tertunduk. Ia merasa sangat malu. Ia merasa yakin bahwa wajahnya pasti sekarang tidak kalah merah dari warna lingerie yang dikenakannya.

Yunho tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Jaejoong. Di hadapannya kini berdiri seorang gadis muda bertubuh ramping dan berkulit mulus, dalam balutan kain transparan berwarna merah. Pemandangan indah tersebut membuat benda di bawah sana memberontak.

Tanpa banyak bicara Yunho bangkit dari tempat tidur dan menghampiri Jaejoong. Ia tidak sabar ingin segera menerkam gadis di hadapannya itu. Yunho, tenangkanlah dirimu! Jangan membuatnya ketakutan. Cepat atau lambat ia akan menjadi milikmu.

Jantung Jaejoong berdetak semakin cepat. Ia merasa sangat gugup. Tanpa ia sadari ia meremas ujung depan lingerie-nya, sehingga kain transparan tersebut terangkat, menampakkan celana dalamnya yang juga berwarna merah menyala.

Yunho membelai pipi kiri Jaejoong dengan tangan kanannya, mengangkat wajah Jaejoong agar gadis itu menatapnya. Ia bisa melihat rona pada wajah Jaejoong dengan sangat jelas. Imutnya!

Yunho menatap mata Jaejoong sejenak. Mereka bertatapan selama beberapa saat. Ia kemudian tanpa ragu lagi mencium bibir Jaejoong, rasanya manis sekali. Ia mencium gadisnya itu dengan penuh hasrat. Ia memperkirakan bahwa malam ini akan sangat panjang dan panas.

Jaejoong memejamkan matanya. Ia masih merasa malu, tetapi perlahan ia terbawa arus permainan Yunho. Ia menikmati ciuman tersebut.

Yunho mulai memainkan tangannya. Ia merengkuh tubuh Jaejoong dengan erat, meraba-raba pantat Jaejoong. Ia terus memijat-mijat pantat Jaejoong dengan kedua tangannya.

Jaejoong mulai merasa melayang-layang. Ia sudah tidak berdaya dalam kuasa Yunho. Ia mulai mengeluarkan desahan lembut tanpa ia sadari.

Yunho sudah benar-benar tidak sabar. Ia tidak bisa menunggu lagi. Ia turunkan tali yang bertengger pada kedua bahu Jaejoong, sehingga lingerie merah itu sedikit turun, menampakkan payudara bagian atas Jaejoong.

Kini Yunho bisa melihat dengan jelas belahan dada Jaejoong dan kedua payudara ranum yang menggantung bebas tanpa disangga apa pun.

Yunho memindahkan ciumannya pada dada bagian atas Jaejoong. Oh, rasanya luar biasa. Sudah lama ia tidak merasakan dada wanita. Ia terus mengisap dada atas Jaejoong.

Jaejoong semakin mendesah. Ia semakin merasa sulit untuk bernafas. Sekujur tubuhnya terasa lemas. Ia pun berpegangan pada lengan atas Yunho.

Yunho semakin bernafsu. Ia semakin menurunkan lingerie merah itu hingga terjun ke lantai. Kini tubuh bagian atas milik istrinya polos tak tertutupi apa pun. Ia pun menjauhkan bibirnya dari tubuh Jaejoong untuk menatap tubuh istrinya. Bercak merah keunguan sudah menghiasi dada atas istrinya itu.

Jaejoong menyadari bahwa Yunho sedang memandangi dadanya. Ia pun segera menggunakan kedua tangannya untuk menutupi dadanya.

Yunho tertawa kecil. Sikap Jaejoong yang malu-malu sungguh menggemaskan. Ia pun segera menyingkirkan kedua tangan Jaejoong yang menghalangi pemandangannya. "Jangan kau tutupi!"

Jaejoong menunduk. Ia benar-benar merasa malu.

"Siapa yang mengajarimu berpakaian seperti itu?" Yunho ingin menggoda istrinya.

Jaejoong sama sekali tidak menyangka bahwa Yunho akan menanyakan hal tersebut. Tentu saja ia tidak bisa berkata jujur. Ia tidak ingin Junsu dimarahi oleh ayahnya. Ia pun memutuskan untuk berbohong. "Tidak ada yang mengajariku. Aku melakukannya atas inisiatifku sendiri. Aku hanya ingin membuatmu senang pada bulan madu kita ini. Mohon maaf jika penampilanku ini membuatmu terganggu." Ia kemudian berjongkok untuk mengambil lingerie-nya yang tergeletak di lantai dan menutupi dadanya dengan kain merah itu. Ia tidak berani menatap Yunho.

My Older Crush (Yunjae Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang