[Chapter 8]

982 105 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungai Han, 00.00 KST

Choi Minho memaksa Jiyeon untuk pulang dan membawanya ke Sungai Han. Jiyeon yang sedari tadi terus tak bersuara di dalam mobil, kini dengan lemahnya ia membuka pintu mobil dan berjalan pelan menuju pinggir Sungai Han. Minho hanya melihat Jiyeon dengan tatapan sedih, hingga ia turun lalu berjalan berdiri di samping Jiyeon

Hingga setengah jam mereka berdiri disana, tak satupun di antara mereka yang mengeluarkan suara. Namun tak lama setelah itu,

"Yak Park Jiyeon, Neo!!" kesal Minho sambil menoleh pada Jiyeon, yeoja itu masih diam

"Yak, neo micheoseo?[52] Bagaimana bisa kau pergi ke villa itu bersama mereka hah? Jika saja kau tau akan jadi seperti ini, kenapa kau kesana?" bentak Minho meluapkan amarahnya. Jiyeon hanya tertunduk,

"Mianhe..." lirih Jiyeon

"Jauhi mereka bertiga" ucap Minho serius pada akhirnya. Jiyeon terkejut dan menoleh,

"Bertiga? Aku tau jika aku dekat dengan Myungsoo ia akan mengingatkanku pada Minhae, dan Crystal yang membuatku benci melihatnya karena dia adalah selingkuhan Minhae, keunde Lee Min Ho? Eojjeomyeon.." ucap Jiyeon penasaran dan menoleh pada Minho

"Anhiya, anhhiya. Itu bukan dia!" sanggah Minho yang tau apa yang dipikirkan Jiyeon

"Yah, Choi Minho. Katakan padaku yang sebenarnya" ucap Jiyeon serius. Minho malah diam,

"Yah, bukan itu yang ku maksud. Yang penting, jauhi mereka mulai dari sekarang. Bersikaplah seperti saat kau menjadi murid baru dulu. Di sini kau tak perlu mencari teman. Kau juga ingin mempertahankan prestasimu kan? hanya bersikap dingin dan terus belajar. Jika kau perlu teman, masih ada aku dan Jieun, bukan malah mereka, arrachi?" jelas Minho. Jiyeon hanya tertunduk,

"Arra.." jawab Jiyeon pelan

"Aku hanya tak ingin kau terluka seperti ini lagi eoh, aku tak ingin kau kembali terpuruk seperti saat dua tahun yang lalu. Sudah kubilang, jangan membuat sekolah ini justru menyengsarakanmu. Aku selalu ada untukmu Jiyeon-aa" ucap Minho yang telah menganggap Jiyeon seperti adik sendiri. Jiyeon malah mengalirkan air mata lagi, Minho pun mengangkat tangannya dan menghapus air mata Jiyeon, "Aku janji akan membantumu untuk melupakan semua kenangan burukmu" lanjut Minho lalu memeluk Jiyeon yang menangis kembali

Keesokan Harinya, Asrama Yeoja SMA Elizabeth

Jiyeon mematut dirinya di cermin dan diam memandang dirinya sendiri dengan rambut yang masih diikat, ia teringat kata-kata Minho

"Jauhi mereka mulai dari sekarang. Bersikaplah seperti saat kau menjadi murid baru dulu. Di sini kau tak perlu mencari teman. Kau juga ingin mempertahankan prestasimu kan? hanya bersikap dingin dan terus belajar. Jika kau perlu teman, masih ada aku dan Jieun, bukan malah mereka" jelas Minho

Ia pun melepas ikatan rambutnya dan memperlihatkan rambutnya yang tergerai bergelombang, seketika ia memasang wajah yang dingin. Ia pun segera mengambil tas dan berangkat

Elizabeth High School StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang