Happy Reading.
........................................................................Sudah lima hari kami di sini. Memulai kehidupan asrama bersama. Tentu saja para guru sudah mulai memberikan materi nya. Terutama jam olahraga siang ini. Gila aja tuh kurikulum. Bukan olahraga ini mah nama nya. Mana ada olahraga jam 10.00 baru di mulai.
Setelah jam istirahat berbunyi tadi smua murid pada berbondong-bondong ke ruang ganti untuk berganti seragam.
"Eh.. cepetan ganti baju nya. Mau ke kantin dulu masih laper." Ucap Aurel sambil menutup lokernya
"Buset Rel. Itu perut apa kantung doraemon sih? Tadi istirahat pertama udah makan nasi goreng, batagor, sama jus stroberi. Makan banyak badan gitu-gitu aja. Kayak kerangka yang ada di leb biologi noh, tulang doang." Balas Merin
"Tau gak sih. Pelajaran matematika tiga jam tadi bikin otak gue butuh nutrisi, jadi dia nyerep makanan yang gue makan. Sekarang perus kosong nih." Bela Aurel
"Yaudah. Jalan sekarang biar gak abis waktunya. Debatnya sambil jalan ya." Ucapan Dewi mau tak mau membuat kami berjalan keluar.
Aku sih yang ngeliatnya Cuma bisa geleng-geleng kepala aja. Mereka lucu sih, selalu ngajakin ngobrol. Bikin ketawa terus. Tapi gak tau kenapa hati aku masih aja kerasa hampa.
"Adel." Panggilan serta Cekalan di pergelangan tangan ku mau tak mau membuat ku dan tiga manusia di depan ku berhenti.
"Bisa bicara berdua?" Tanya nya.
Aku menghela napas lelah.
"Kalian duluan aja, entar gue nyusul. Pesenin gue es susu coklat ya." Sambil tersenyum aku berucap dan tanpa ada kata-kata lagi mereka sudah pergi.
"Ada apa?" tanyaku to the poin.
"Waktu lo kesini lo sempet sakit ya? Om Bambang nelvon papa. Papa kuatir sama lo." Ucap manusia yang ada di depan ku
"Cih. Apa peduli lo? Udah kan? Lo Cuma nanya itu doang. Gue pergi." Balasku sambil berlalu. Tapi belum dua langkah berlalu aku kembali lagi.
"Dan satu lagi. Lo gak ada hak buat negor gue disini. Jadi anggep aja kita gak kenal." Lanjutku dan sekarang aku benar-benar pergi meninggalkan nya
........................................................................
Autor POV
Adelia mengintari pandangan nya keseluruh penjuru kantin dan mengangguk ketika melihat Maria memanggilnya menyuruhnya mendekat.
Di sana di meja persegi panjang yang amat besar karena menyatukan dua meja panjang sekaligus. Adelia duduk diantara Dewi dan Andra. Di sinilah dua kelompok bisa di sebut geng berkumpul.
"Es susu coklatnya lagi di pesenin Aurel Del." Ucap Dewi ketika Adelia duduk
"Oke." Balas Adelia.
"Eh Del, ngomong-ngomong yang tadi siapa?" Tanya Merin penasaran
"yang mana?" Adelia balik bertanya
"Iss... Cogan yang ngomong sama lo tadi." Merin mulai gregetan.
"Udah deh ya. Disini ada kami. Kami juga cogan tau. Jangan di anggurin." Ucap Aris sambil menunjuk dirinya dan teman-teman nya
"Lo ganteng Ris? Kok sampe sekarang gue gak pernah denger lo nembak cewek diterima?" Ucap Rey menggoda Aris.
Sontak yang lain pun tertawa.
"Wah.. kupret lu. Noh sekalian di depan kantin lo sebarin aib gue. Sono. Sono." Ucap Aris sambil berdiri dan menunjuk-nunjuk pintu masuk kantin.
" Tau gak sih bang? Sakit hati adek di giniin." Lanjutnya.
Gila nya Aris sudah keluar. Batin semua orang yang di dekatnya.
"Jadi siapakah yang lo temui tadi? Jadi penasaran gue." Kini giliran Maria yang bertanya
"Sumpah ya.. ganteng banget tuh orang Mar. Tapi kayaknya kakak kelas deh." Merin mulai lesu ketika mengingat mereka berstatus beda angkatan. Pasalnya Merin adalah tipe orang yang tidak mudah dekat dengan kakak kelas.
"siapa sih Del?" Andra yang tadinya diam kini angkat bicara juga. Biasanya Andra tidak pernah tertarik pada obrolan seorang wanita. Tapi kali ini berbeda karena menyangkut pautkan perasaan nya.
"Na--"
"Pesanan datang." Aurel dengan suara toanya mau tak mau membuat Adelia menghentikan niat nya.
Aurel tentu saja tidak datang sendiri. Di bantu dengan Shinta dan Chyntia serta petugas kantin, mereka membawa semua pesanan.
"Jadi tadi kalian ngomongin siapa? Ketawanya ampe depan kedengeran." Tanya Shinta membuka suara
"biasa kalo ibu-ibu ngumpul pasti ngomongin gosip." Ucap Edo yang baru tiba dan langsung duduk di samping Shinta. Karena Shinta adalam pacarnya.
"ih gak ya. Gosip gak jaman lagi. sekarang kita ngomongin cogan." Ucap Merin semangat
"sama aja gosip bego." Aris yang ada di samping Merin mulai gregetan dengan Merin dan memukul jidat Merin menggunakan sendok
"Aiss.. Sakit dodol." Ucap Merin sambil mengusap-usap jidat nya yang mulai memerah.
"Eh.. itu loh cogan nya dateng." Tunjuk Merin karna dia lah yang menghadap ke depan kantin.
Sontak semua menoleh kearah yang di tunjuk Merin
Andra yang melihatnya sedikit kaget tapi tidak memperlihatkaan nya.
Andra tau siapa yang mereka sedang bicarakan.
"Leo? Kok gue gak tau dia sekolah di sini? Pasti Adel gak nyaman banget ketemu sodara tirinya disini." Ucap Andra dalam hati
"Eh tunggu, disampingnya ada kak Gilang. Jadi beneran kakak kelas deh." Lanjut Merin.
"Oh.. kak Gilang. Gue panggilin ya. Itu yang di sampingnya kak Leo." Ucap Rey setelah mengamati orang yang di tunjuk.
"Sebaiknya jangan." Iseng Dewi berucap sambil menutupi pipinya
Adelia yang di dekat Dewi tentu tau apa yang dipikirkan nya.
"Kenapa?" tanya Rey
"pokok nya jangan." Rayu Dewi
"Kak Gilang." Chyntia mulai berteriak sambil menaik turunkan alis nya di depan Dewi dan mengundang beberapa murid menoleh
Semua pun menoleh kearah Chyntia tidak percaya.
"Wah.. Chyn... Top." Aris memberikan dua jempolnya
Chyntia mengibaskan rambut panjang nya kebelang seakan menyombongkan diri.
Chyntia sengaja melakukan itu karena iseng supaya Dewi bisa dekat dengan kak Gilang. Tidak ada maksud lain.
Gilang yang merasa namanya di panggilpun menoleh. Gilang melihat Rey dan menghampirinya dan di ikuti Leo.
"kak gabung sini. Masih ada kursi di sini. Yang lain penuh. Kak Leo gabung juga." Ucap Rey memberi saran.
"Oke." Gilang dan Leo pun mulai duduk yang berhadapan dengan Adel dan Dewi.
"Kalian saling kenal?" Tanya Maria sambil menunjuk Rey dan kakak-kakak seniornya itu
"Yap.. Tetangga." Jawab Rey semangat
Ucapan Rey adalah kalimat terakhir di antara mereka. Tiba-tiba saja atmosfer antara mereka terasa canggung.
Mereka menghabiskan jam istirahat hanya dengan rasa canggung dan obrolan antar tetangga saja.
Tidak ada yang istimewa dalam obrolan kali ini.
Autor POV end
........................................................................
Aku tau ini gak nyambung banget.
Aku ngerasa cerita ini gaje banget.Ak jg gak tau mau gemana lagi.
Pokoknya udah jadi.Slmt berleha-leha yang tahun 98. Dan yg belom dpt univ. Terus berusaha ya...
SEMANGAT...
Salam hangat
GAKRA ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Temani Aku
Teen FictionMengapa aku selalu sendiri? Aku Membutuhkan mu. Aku butuh seseorang untuk berbagi. Jadi. TEMANI AKU. ~~~~~~~~~~~~~ Akan ku selesaikan hutang cerita ini ................................... 9 April 2016 Novelis By : GAKRA