Sahabat baru
Sesaat semuanya terasa hening ketika Bu Rani,wali kelas kami memasuki ruangan kelas.
Tiba-tiba ia seperti membawa seseorang masuk ke kelas.
"Anak-anak, perkenalkan ini teman baru kalian namanya Closina Angelika dari SMP N 43.
Silakan Closina." bu Rani mempersilakan Closina untuk memperkenalkan dirinya"H..hai! Namaku Closina seperti yang dibilang ibu Rani tadi, kalian bisa panggil aku Clo. Aku datang dari luar kota. Aku pindah kemari karena pekerjaan ayahku." Closina menjelaskan singkat
"Oke,Clo! Ayo duduk di tempat yang masih kosong" Rahman,selaku ketua kelas mempersilakan Clo dengan ramah.
"Clo,ya..bagus sekali namamu.." pekik Dirgantara yang terus memandangi Clo..sepertinya dia menyukai Clo pada pandangan pertama.
"Terima kasih atas respon kalian,semoga kalian bisa menerimaku apa adanya!" teriak Clo sedikit serak karena ia berteriak sambil malu-malu.
"Tentu saja!" jawab Dirgantara dengan lantang
Sesaat seisi kelas hening sejenak,lalu...
"Wuuuuuuuuuu!!" semuanya menyoraki Dirgantara yang kelihatan PD sekali di depan Clo.
Saat istirahat Citra,Adel,Desi dan Shela menghampiri Clo yang sedang asyik membaca buku cerpen miliknya.
"Hai,Clo! Aku Shela..ini sahabat-sahabatku"
"Aku Adel,ini Citra dan di sebelahnya Desi"
"Hai juga,ternyata kalian itu ramah-tamah sekali orangnya" Clo berdiri dan langsung berbaur dengan teman-teman barunya itu.
"Sepertinya Clo anak yang mudah berbaur dengan orang lain" bisik Citra kepada Adel
"Iya,aku suka sikap dia...tapi aku nggak tau loh sikap dia kedepannya" seperti biasa sikap Adel yang suka menyindir mulai terlihat.
"Eh,kamu namanya Citra kan?" Clo menepuk pundak Citra yang sedaritadi melamun.
"E..eh maaf,Clo"
"Kamu lamunin apa?"
"Nggak ada kok,aku nggak lagi melamun..aku cuma lagi mikirin perutku yang dari tadi keroncongan" Citra bingung memikirkan alasan apa yang harus dia berikan kepada Clo
"Bekalmu kurang?"
"Udah,Citra 'ngode' aja kok.." Adel memotong pembicaraan mereka untuk menolong Citra dari kerendahan hati Clo.
"Oalah.." Clo menarik nafas panjang..
"Makasih ya,Del..kali ini aku nyusahin kamu" bisik Citra berterima kasih
"Tenang aja,Cit" jawab Adel sambil membulatkan jari telunjuk dan jempolnya
Hari berganti hari,tak terasa 3 minggu yang akan datang adalah UKK(Ulangan Kenaikan Kelas)
"Cit,tugasmu udah selesai semua?" Adel bertanya frustasi
"Udah,dong.. Kan aku anak baik..hehe" jawab Citra sedikit meledek
"Ngomong-ngomong gimana tuh kabarnya si Desi?" tanya Citra seraya merubah arah pembicaraan.
"Entah..ih kamu! Aku lagi pusing ngurusin tugas aku nih..bantuin dong" tiba-tiba Adel sadar bahwa Citra merubah topiknya
"Hehe..ketauan deh" Citra tertawa cekikikan
Sesudah selesai membantu Adel,ia menghampiri Desi yang dari tadi duduk termenung di depan buku Matematikanya.
"Sst" panggil Citra. Desi tak berkutik.
"Woi!" kali ini nada Citra agak meninggi
"Aku punya nama." jawab Desi dengan tatapan dingin ke bukunya.
"Oi..kok marah,sih? Ayo dong! Kok kamu nggak semangat kayak biasanya sih?" Citra sedikit kesal melihat perilaku Desi beberapa hari ini.
"Ooh..pasti gara-gara Bima,ya?"
"Udah,ah..jangan bahas dia lagi!" kali ini Desi yang sedikit membentak.
"Tuh,kan..lupain aja kenapa..cowok kok dipikirin" celetuk Citra dengan ketus.
"Emangnya kamu tau apa tentang CINTA?" kali ini Desi berdiri menghampiri Citra dengan tatapan menantang
"E..eh..Desi! Sadar,Des! Kamu kenapa?"
Tiba-tiba Desi melemah dan jatuh ke tangan Citra.
"Adel!!!! Tolongin!!" Citra berteriak meminta tolong
Dengan segera semua siswa yang masih ada di depan kelas pada saat itu langsung bergotong royong membawa Desi ke UKS.
"Tadi kenapa sih?" tanya Adel
"Nggak tau,tadi aku lihat dia duduk sambil melamun.. Tapi kayaknya dia lemes banget.." Citra menjelaskan dengan wajah cemas
"Aku jadi khawatir" Adel ikut cemas mendengarnya
"Hai,kalian!" teriak Clo dari kejauhan
"Kalian lagi ngapain di depan ruang UKS?" tanya Clo sembari menghampiri mereka berdua.
"T..tadi Desi jatuh p..pingsan t..t..tiba.." Citra terbata-bata menahan tangis
"Tadi Desi pingsan tiba-tiba." potong Adel sambil menenangkan Citra
"Loh? Adel? Kenapa bisa pingsan?" Clo tampak cemas
"Ehem...kalian pulang saja..nanti ibu yang antar Desi pulang" terdengar suara Bu Rani yang menggelegar di telinga kami. Wajar saja kami takut..Bu Rani itu sangat galak
"I..iya,bu" Adel menjawab terbata-bata
"T..tapi bagaimana keadaan Desi,bu?" Citra bertanya setengah sesenggukan
"Dia nggak apa-apa..dia sudah sadar tapi tidak boleh diganggu dulu" Bu Rani menjelaskan
"Ayo,Cit..pulang aja. Jangan khawatir,Desi nggak apa-apa kok" Adel menenangkan Citra sambil memberikan tas Citra
"Baiklah,aku pulang duluan, ya.."
Clo berlalu dengan cepat"Makasih,ya Del..kamu bener-bener sahabat sejati aku" puji Citra
"Ehem..jadi pulang gak nih?" Adel berdehem karena hujan seperti sudah mau turun
"M..maaf.."
Mereka akhirnya pulang.
Sesampainya di rumah,Citra langsung terkesiap dengan sajian makanan yang ada di ruang makan.
"Di,Adi!" teriak Citra
"Apa,kak?" Adi menjawab antusias
"Ini siapa yang masak sebanyak ini,dek?" Citra bertanya
"Ooh..itu tadi masakannya Tante Uci..tetangga sebelah itu..makan aja,kak. Enak banget loh!" Adi membujuk kakaknya untuk makan
"Banyak banget.." gumam Citra
"Tadinya Adi mau abisin..eh Adi udah kekenyangan." Adi meledek kakaknya yang kelihatan lapar.
"Sikat!!!!" Citra berteriak semangat
"Hari ini gimana sekolah kakak?" tanya Adi penasaran
"Tadi kakak dapet temen baru..namanya Clo." jawab Citra sambil melahap makanannya
"Wah..enak tuh temen baru!" Adi terpesona
"Iya..orangnya baik sih..kayak kakak😜" canda Citra
"Hueek!" ledek Adi
"Iih..kamu ngeledek terus...tidur sana!" Citra sedikit kesal melihat ledekan adiknya
"Weeeee" Adi meledek lagi. Tapi kali ini dia meledek sambil berlari ke arah kamarnya.
"Huh..nyebelin banget sih" gumam Citra yang sudah selesai makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan CINTA?
Romance"Kenapa sih,CINTA itu selalu menyakiti perasaan setiap orang yang mengalaminya? Apakah CINTA itu abadi? Apakah CINTA bisa berjalan semulus yang kita mau?"