#4

5 0 0
                                    

"Tidak"
"Punya"
Jawab Agio dan Ruth bersamaan.
Icha yang merasa bingung, menatap dengan pandangan menuntut jawaban dari abang sepupunya yang mengeluarkan jawaban 'punya' sementara Ruth menatap Agio, menunggu jawabannya dengan jantung yang berdegub cepat.
'Punya, ya kan Ruth?" Tanya Agio dan memandang wajah wanita itu, meminta persetujuan, sedangkan yang ditanya menatap Agio dengan pandangan bingung, takut, penasaran, dan berbagai hal lainnya
"Iya, kita kan sahabat, otomatis itu lebih dari sekedar kata teman kan?" Jawab Agio enteng, seakan menampar Ruth dengan kencang sampai mengenai ulu hatinya.
Iya, Ruth merasa bingung dengan jawaban Agio, karena menurutnya pertemanannya dengan pria itu hanya sebatas teman seperti pada umumnya, tidak kurang atau lebih, tidak seperti hubungan pertemanannya dengan Kean Putra- ah, pria itu, mengapa dia selalu mampir di pikiranku setiap membahasa kata 'teman' yang menohokku.
Dia merasa takut, kalau selama ini hanya dia yang merasakan sulit bernafas, jantung berdegup kencang, tidak seperti orang normal lainnya bila berada dekat dengan pria itu.
Dan Ruth merasa penasaran, apakah barang sedikit saja Agio menyimpan rasa padanya, walaupun selalu dibayang- bayangi kalimat teman?
Namun semuanya seakan sudah terjawab, saat dengan mudahnya Agio menjawab dengan embel-embel sahabat.

Ternyata segala hal yang dirasakannya selama ini, hanya dirinya yang merasakan dengan pria bodoh yang menatapnya dengan sorot bingung, tentu dia akan bingung, karena setelah mengeluarkan jawabannya, dia melihatku diam seribu bahasa, dan sekarang mencoba membuang arah pandangannya pada lalu lalang keramaian orang-orang yang keluar-masuk restauran ini.
Seakan merasa ada yang berbeda dari sahabatnya -itulah penilaiannya menurut intensitas pertemuan mereka, Agio memandang lekat pada Ruth dan berkata
"apakah ada yang salah dengan jawabanku, Ruth?"
Mengarahkan pandangannya kembali pada pria itu dan Icha, Ruth memberikan senyuman manisnya walaupun sedikit dipaksakan
"Tidak gi, memang benar seperti itukan hubungan kita?"
Mendengar nada dan ada getaran pada jawaban Ruth, Icha memberi senyum yang memiliki arti lain terhadap wanita itu dan Agio, serta mempersilahkan seorang waitress tersebut, penyelamat momen awkward ini untuk menata pesanan makanan Icha yang baru saja sampai di meja makan tersebut.

********
Aku balik lagi, makasih buat kalian yang udah mau nunggu :* :* ({}) *ehh kePDan
Aku masih bingung, Ruth cocoknya sma Kean atau Agio?
Butuhh waktu lama mikir, jadi kalo lama updatenya berarti lagi mikirin jawabannya ya!?
Hahahhahaahah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Smile When You SadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang