Aooo..
Gaezzz... Maafkan saya yang telah meninggalkan cerita ini LUAMAAAAA banget.. Biasa lah.. Tugas, pr, dan lain-lain udah jadi gunung. Belum lagi aku habis UKK (udah bagi raport sih)
Mulmed itu biolanya Lyn sama Rio.
Yang baca lumayan cepet naiknya. Vote, vote, vote...
Enjoy the story..******************************************************
~Lizzy PoV~
"Lizzy, kenapa kamu bisa seperti ini?" tanya Rissa. "Entahlah.. Saat Lyn menghilang, tubuhku terasa lemas. Dan seseorang menahan tubuhku. Siapa dia?" jawabku. Lyn, Rissa, dan Clary seperti menahan tawa. "Kenapa kalian seperti itu? Ada yang lucu?" tanyaku dengan wajah polos. Aku benar-benar tidak mengerti, mengapa mereka tertawa?
"Edward.. Edward yang menahanmu. Wajahnya sangat cemas saat itu. Aku melihatnya dari sihir yang kubuat. Edward hampir saja membawamu ke ruang kesehatan jika aku tidak bertelepati pada Rio. Aku tahu kamu sangat anti dengan bau obat-obatan. Wajahmu pucat saat mengunjungi Rio tempo lalu. Edward menggendongmu kesini" jelas Lyn panjang lebar. Aku merasakan wajahku memerah saat mendengar Edward yang membawaku kesini. "Kami mendukung hubunganmu dengan Edward" ucap Clary yang sukses membuat wajahku semakin merah. "Sudahlah.. Kalian tidak melihat wajah Lizzy yang sudah seperti tomat?" ucap Rissa.
"A- aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Edward. Kami baru saja bertemu saat kalian memperkenalkanku dengan White Crown yang lain" ucapku pada akhirnya. "Bukan tidak, Lizzy. Tetapi belum. Ayo, kita harus bersiap-siap untuk makan malam. Kita akan ke ruang makan. Saat memasuki waktu istirahat, ruang makan ini berubah menjadi Weecan. Saat memasuki makan malam, Weecan berubah menjadi ruang makan. Lizzy, kamu bisa berjalan?" ucap Lyn. "Aku bisa. Namun, aku ingin istirahat dulu" jawabku. "Yasudah, selamat istirahat".
~Author PoV~
"Lyn, kamu mengetahuinya dari mana?" tanya Rissa penasaran. "Wizardes Floe, wali kelas spell 28" ucap Lyn singkat. Lyn berjalan memasuki kamar mandi bergantian dengan Clary dan Rissa. Lizzy memutuskan untuk kembali tidur untuk memulihkan tenaganya. Lyn, Clary, dan Rissa pun berjalan menuju ruang makan.-Skip-
Sesampainya diruang makan, ketiga gadis itu langsung mencari Stefan, Rio, Edward, dan Max. Tiba-tiba, seseorang menepuk pundak Lyn pelan. Lyn pun berbalik melihat siapa yg menepuk pundaknya.
"Oh kalian.. Kemana saja kalian? Kami mencari kalian kemana-mana" tanya Lyn kepada... Rio, Stefan, Edward, Max. "Kami pun mencari kalian. Kami sempat pergi ke kamar kalian, namun tidak ada jawaban dari dalam ataupun yg membuka pintu" jawab Stefan. "Tu- tunggu sebentar.. Kalian bilang apa tadi? Tidak ada jawaban.. Dari dalam?" ucap Clary.
Seketika, mereka langsung tersadar dengan perkataan Clary. "Jika didalam tak ada siapapun.. Lalu dimana Lizzy?" tanya Lyn dengan nada khawatir. "Kita harus cek keadaannya" sambungnya.
"Biar aku saja. Apa password kamar kalian?" tanya Edward. Rissa pun membisikkan sesuatu kepada Edward. "Fourelement". Edward pun mengangguk dan berlari menuju asrama wizard girl. Mereka yg tersisa pun langsung mencari tempat duduk karena sebentar lagi akan ada pidato dari Wizardez James.
Namun saat mereka ingin berjalan, 8 wizard menghadang mereka. "Ada perlu dengan siapa? Denganku?" Lyn menghela napas sejenak sebelum berkata, "Cassy". "Hanya memperingatkan. Sebentar lagi akan ada berita yg sangat mengejutkan. Siap-siap ya, saingan abadiku" ucap Cassy dengan sinis. Cassy dan yg lainnya pun langsung meninggalkan White Crown.
"Hei.. Apa aku tidak salah dengar tadi? Saingan abadi? Memangnya kita bersaing untuk apa? Hari pertama memang membingungkan" ucap Lyn. Clary, Rissa, Rio, Stefan, dan Max hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku Cassy.
Mereka pun mencari tempat duduk untuk 6 orang. Saat mereka duduk, lampu besar di tengah ruang makan pun menyala dengan terangnya. Wizardez James selaku Kepala Sekolah Rovila Wizard's School berjalan ke atas podium yg berada tepat di tengah-tengah ruang makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Kingdom Siccaly
FantasyViolyn Siccaly, gadis muda pemberani yang rela pergi dari Kerajaan Siccaly demi memperbaiki hubungan kedua orang tuanya dengan adiknya, Ario Siccaly.. Ario Siccaly dianggap lemah oleh Clarion Siccaly dan Viany Siccaly hanya karena ia tidak memiliki...