Hari ini, lebih tepat nya hari Senin adalah hari yang banyak tidak di sukai oleh sebagian siswa ataupun bisa jadi seluruh siswa. monday lebih sering di artikan siswa sebagai monster day, dimana setiap sekolah mengadakan ritual wajib yaitu upacara bendera. mengharuskan para siswa berpanas-panasan di bawah teriknya sinar matahari
"Shill gue pusing nih..." merasa nama nya di sebut, Shilla menoleh ke arah Shinta yang kini tengah mengelap keringat yang bercucuran dari dahi nya
"Mau gue panggilin PMR?"
"Gue mau nya sama lo, temenin gue ke UKS please.... Gak kuat nih," Shinta pun mengibas-ngibaskan tangan di depan wajah nya, sesekali mengelap keringat yang kembali bercucuran.
"Yaudah ayo," Shilla pun menarik tangan Shinta dan di bopong nya ke UKS, keringat dingin kini kembali bercucuran dari dahinya
Setelah sampai di UKS, Shilla merebahkan Shinta di ranjang UKS dengan hati-hati
"Yaampun.. lo dingin banget Shinnn," ucapnya seraya memegang tangan sahabat nya itu.
"Gue mau istirahat aja deh Shill, gue gak enak badan. lo kalo mau ke kelas, ke kelas aja nanti jangan lupa absenin gue ya," Shilla pun mengangguk, dan mengambil kursi untuk ia duduki
Lima menit sudah Shilla menemani Shinta yang sekarang tengah berbaring di ranjang UKS, ia pun menghela nafas panjang seraya mengamati Shinta yang tengah tertidur.
Dia ceria, bener-bener ceria yang bukan di buat-buat. gak kaya gue yang selalu nunjukin fake smile di depan orang-orang. Batin nya
Shilla pun tersenyum mengingat hal itu. Bahkan akan ada hari-hari selanjutnya yang ia lewati bersama mereka--teman-teman baru nya.
CEKLEK
"Anjir si Ray berat banget si," samar-samar Shilla mendengar seseorang yang mengeluh di dalam UKS
"Perasaan kemarin baik-baik aja deh, kenapa si ni bocah? kek cewek aja lo pingsan-pingsan!," Kini Shilla mengenal suara yang berbicara, itu suara Aldo. ya Aldo teman sekelas nya
"Gue mau bolos ah nemenin si Ray disini,"
"Yayang Alvan sosweet bangettt!!!!!!" ucap Aldo dengan nada yang di buat-buat. tak lupa dengan Dika yang menoyor kepala Aldo
"Udah sana-sana kalian masuk aja ntar di tengah pelajaran Pak Iman, kalian baru boleh bolos!," kata Alvan seraya mengibas-ngibas tangan nya mengusir kedua makhluk di depan nya ini, kemudian terkekeh.
"Yaudah ayo do, masuk aja sekalian godain anak baru," Shilla yang mendengar kata anak baru itu lantas terekeh geli.
Itu pasti suara Dika batin nya
"Dadah yayang avann!!! Jagain Ray ya jangan lo cabulin,"
"Najis"
Setelah itu, pintu UKS terdengar di buka, lalu tertutup kembali.
Kini hanya tersisa empat orang siswa yang berada di dalam UKS, Shilla kini memijat pelipis nya bingung antara menemani Shinta atau kembali ke kelas. Ia sungguh mengkhawatirkan Shinta, melihat Shinta yang terus bercucuran keringat dingin.
Shilla pun menghela nafas panjang
"Siapa disitu?," Shilla terkesiap mendengar suara yang ia kenali. helaan nafas nya pasti cukup terdengar karena UKS benar-benar sepi, juga Alvan yang tidak bisa melihat nya karena di halangi oleh tirai putih khas UKS