Pagi ini Shinta tengah menatap ponsel nya dengan cemas sesekali mengetuk-ngetuk jari nya di depan dagu. Ponsel nya kini bergetar membuat Shinta cepat-cepat melihat nya dan ia pun menghela nafas saat dilihat nya pesan masuk dari orang lain, bukan dari orang yang sekarang tengah ia harapkan.
"SMEKDON!," suara lantang Aldo membuat Shinta berjinjit kaget, ia pun mendengus kesal, "Assalamualaikum, bukan smekdon!" cibir nya sedangan Aldo malah cengengesan. Aldo berjalan ke arah bangku nya yang kini sudah ada Alvan, Ray dan Dika.
Melihat Alvan, Aldo lantas teringat kejadian kemarin, Aldo tidak sempat bertemu Alvan karena sejak Alvan yang di beri hukuman menggantikan Aldo, dia tidak kembali ke kelas membuat Aldo merasa cemas.
Pasalnya bukan hanya Aldo yang berkicau menanyakan keberadaan Alvan pada orang lain, tetapi Shinta juga melakukan hal yang sama seperti Aldo, mencari Shilla.
"Eh Van, kemarin lo gak seharus nya nge gantiin gue, gue yang salah," Alvan menoleh ke arah sumber suara yang menepuk pundak nya pelan, saat dilihat nya Aldo, Alvan menautkan kedua alis nya kemudian terkekeh,
"Bukan nya makasih malah sewot," kekeh nya sedangkan Aldo menghela nafas "iya makasih yayang Avannnn!!!!!!" ucap nya se histeris mungkin sambil memeluk Alvan gemas.
Sedangkan Alvan meringis melihat kelakuan Aldo seraya memberontak melepaskan pelukan nya "Lepasin!"
Shinta yang mendengar kebisingan dari arah samping nya mendengus kesal, Shinta pun bangkit dan menghampiri mereka,
"Lo semua ada yang tau Shilla kemana gak? Kok dia gak masuk?"
Aldo melepaskan pelukan nya dari Alvan saat mendengar sebuah suara dari samping kanan nya, sedangkan Alvan menghembuskan nafas lega.
"Kok nanya sama gue? Emang gue emak nya?" sewot Aldo membuat Shinta menghentakan kaki nya kesal "gue nanya serius!" Shinta berdecak kemudian melirik Alvan, ia teringat setelah kemarin Shilla pergi untuk mengambil minum Shilla tidak lagi kembali, sampai jam sekolah selesai.
Tidak hanya Shilla, Alvan juga.
Apa jangan-jangan mereka emang sengaja bolos barengan? Ada apa sih Shilla sama Alvan itu?
"Van kemarin lo pergi kemana? Kok gak masuk lagi?" tanya Shinta sarkastik, Alvan bergumam sesaat "bolos," ucap nya datar.
"Apa lo bolos bareng Shilla?"
"Iya"
Shinta membelalakan mata nya, ternyata dugaan nya memang benar. Apa sih maksud Alvan mengajak Shilla bolos? Apa Alvan akan mempengaruhi hal negatif pada Shilla?
"Ngapain lo ajak bolos Shilla? Terus sekarang Shilla kemana?" Sungguh, Shinta sangat khawatir dengan Shilla, bagaimana pun sekarang Shilla adalah sahabat nya. Terutama semua yang ada pada diri Shilla sangat mirip dengan seseorang yang dulu berarti bagi Shinta.
Hati Shinta mendadak mencelos mengingat kejadian yang sungguh sangat ingin Shinta lupakan, penyesalan nya masih terikat kuat di dalam jiwanya.
"Dia yang mau," jawab Alvan masih dengan tampang datar nya "terus Shilla sekarang kemana?"
Alvan kini merubah posisi nya menjadi duduk bersila yang sebelum nya ia duduk dengan kedua kaki yang menggantung di atas meja "gatau,"
Shinta mendengus kesal, Shinta tau Alvan masih belum bisa menerima semuanya. Alvan masih belum bisa kembali seperti dulu. Alvan masih belum bisa melupakan kejadian dua tahun yang lalu.
Alvan belum bisa.
Bel masuk pun kini berbunyi membuat semua murid yang semula nya sedang bergosip ria kini berhamburan kembali pada meja masing-masing.