8. Sie gut aussehend

7.4K 477 22
                                    


***

Sie gut aussehend (Kau tampan sekali)

***

Ray Pov

Aku berjalan dengan santai menuju kelas ku. Pagi ini kuharap tidak ada musibah yang menimpah, aku tidak mau kejadian dulu terulang lagi, saat gerombolan siswa perempuan melihat ku, mereka mengejarku hingga aku masuk ke kamar mandi laki-laki menghindari mereka dan akibatnya aku tidak mengitu jam pelajaran beberapa waktu. Mengingat itu membuat ku bergidik ngeri. Jangan sampai hal itu terjadi.

Pernah juga, saat mereka melihat ku dan aku tidak lari, kukira mereka hanya mau berkenalan dengan ku ternyata dugaan ku salah. Mereka malah mencubit pipi ku, menarik baju ku, mengelus tangan ku. dan masih banyak yang lain, semua itu membuat ku jijik.

Saat aku hampir sampai di kelas aku, tiba-tiba saja langkahku berhenti setelah melihat segerombolan siswa perempuan berdiri di depan kelas ku, dengan membawa bermaca-macam sebuah kado. Aku hanya mampu menelan ludah ku susah payah. Ku kira hari ini akan menyenangkan tapi sepertinya nasib ku sial. Pelan-pelanku mundurkan langkah ku agar mereka tidak menyadari kedatangan ku.

"ITU RAY!!"

Sial, kenapa mereka harus melihat ku. Aku memutar tubuh ku, dan langsung berlari. Kenapa mereka harus mengejar ku, aku benar-benar seperti seorang artis. Aku mempercepat lari ku, karena merasa mereka mengejar ku dan berteriak memanggil nama ku seperti kerasukan. Mungkin hari ini aku harus bolos pelajaran, dan harus bersembunyi di kamar mandi laki-laki lagi. Aku tersenyum kecil, karena sedikit lagi aku akan sampai di kamar mandi laki-laki, hanya tinggal belokkan ke kanan. Tapi sialnya, saat belokkan seseorang dari arah yang sama bertabrakan dengan ku, dan kami sama-sama terjatuh.

"Aduuh..."

Aku terdiam. Ntah kenapa rasanya dunia seperti berhenti berputar. Sakit yang ada di kepala ku akibat terantuk dengan kepalanya, langsung ku lupakan begitu saja. Sebisa mungkin aku mengatur nafas ku. Seseorang itu terjatuh, dan aku menimpah tubuhnya. Seseorang itu hanya dapat meringis kesakitan di kepalanya. Tiba-tiba saja tubuh ini tidak mau bangkit berdiri, walaupun melihat wajah meringisnya. Yang kulakukan hanya memperhatikan wajahnya yang meringis dari jarak dekat yang hanya beberapa senti. Rasanya ada yang menarik perhatian ku di wajahnya. Padahal wajahnya hanya memejamkan mata karena kesakitan. Sudah lama sekali aku tidak pernah melihatnya, dia benar-benar menepati janjinya. Ku kira dia tidak akan menyerah tapi ternyata secepat itu dia menyerah mendapati ku.

"aduuh..."

Kembali lagi ku dengar dia meringis. Dan aku masih diam memperhatikannya. Dia membuka matanya dan menatap ku seperti terkejut. Kurasakan dia menahan nafasnya. Mungkin dia terkejut melihat ku yang ada didepannya, apalagi dengan jarak yang sangat dekat ini. Dan tiba-tiba saja pipinya memerah. Ada apa dengan pipinya yang memerah?

"maafkan aku" ucapku pelan di wajahnya.

Dia mengerjapkan matanya beberapa kali, dan aku masih bisa mendengar dia menelan ludahnya. Tidak ada balasannya, dia masih diam menatap ku dan aku pun membalas tatapannya.

"Apa yang kalian lakukan! Kalian berbuat mesum ya!!"

Suara teriakan dan jeritan yang nyaring membuat kami tersadar. Cepat-cepat aku bangkit dari tubuhnya. Dan langsung berdiri.

"tidak"

Aku langsung pergi begitu saja, sebelum mereka menatap ku curiga. Ku akui posisi kami tadi seperti perbuatan mesum. Tapi mana mungkin aku melakukan mesum, apalagi di sekolah ini. Aku mempercepat jalan ku, agar mereka tidak mengikuti ku lagi.

RAY! (sq : MY SON) {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang