10.

7.2K 432 25
                                    

***

Sion?

***

Suara derapan kaki seperti berlari membuat seorang anak laki-laki membalikkan tubuhnya ke belakang. Dengan wajah yang datar anak laki-laki itu menatap seorang anak perempuan yang berlari tadi. Anak perempuan itu tersenyum semanis mungkin dihadapan anak laki-laki itu, kelelahan akibat berlari mengejar anak laki-laki tadi, ia lupakan begitu saja saat melihat pujaan hatinya.

"kamu mau kemana?" tanya anak perempuan itu dengan masih senyum manisnya.

"bukan urusanmu" ucap anak laki-laki itu dingin.

Anak laki-laki itu segera membalikkan badan dan melanjutkan jalannya, tapi anak perempuan itu menahan lengannya sehingga membuat anak laki-laki itu langsung menghempaskan tangan anak perempuan itu begitu saja. Anak laki-laki itu kembali berjalan dengan memasuki tangannya ke saku celananya tanpa memperdulikan anak perempuan yang menahan lengannya tadi.

Sedangkan anak perempuan itu tetap berusaha mengejar anak laki-laki itu. Dia mensejajarkan langkahnya pada anak laki-laki itu. Senyumnya tak pernah pudar selama mereka berjalan bersama. Anak laki-laki itu membiarkan anak perempuan itu mengikutinya, sampai dia pun memutuskan memasuki kamar mandi khusus anak laki-laki.

Anak perempuan itu mengerucutkan bibirnya karena anak laki-laki itu masuk ke dalam kamar mandi. Dia berjongkok di dekat dinding menunggu pujaan hatinya kembali. Dia menopang dagunya sambil menunggu kedatangan pujaan hatinya itu, ia sedikit bernyanyi. Sudah hampir 5 menit anak laki-laki itu di kamar mandi, tapi anak laki-laki itu tak kunjung keluar dari kamar mandi. Anak perempuan itu semakin lama, semakin bosan, tapi dia tetap setia menunggu anak laki-laki itu.

"kamu ngapain jongkok disini?"

Sebuah suara menyapanya, membuatnya mendongak. Terlihat seorang anak laki-laki yang tidak disukainya. Anak perempuan itu tidak memperdulikan ucapan anak laki-laki yang sekarang ada dihadapannya itu. Dia mendengus berpura-pura tidak mendengar ucapan anak laki-laki itu.

"berdiri iih, masa cewek jongkok"

Anak perempuan itu kembali mendongak menatap kesal anak laki-laki yang tidak disukainya itu. Sebuah uluran tangan membuatnya mengernyit.

"aku bantu berdiri"

Anak laki-laki yang tidak disukai anak perempuan itu langsung mengambil tangan anak perempuan itu lalu membantunya berdiri.

"kamu udah makan?" tanya anak laki-laki yang sekarang ada dihadapannya itu.

Anak perempuan itu menggelengkan kepalanya dengan lemas.

"kalau belum, kenapa nggak ke kantin aja? Terus kamu ngapain jongkok di kamar mandi laki-laki?"

"aku nunggu Ray" lirih anak perempuan itu sambil menundukkan kepalanya.

"sudahlah kamu jangan menunggunya, dia nggak pernah peka sama kamu. Mendingan kamu sekarang makan, aku temenin deh ke kantinya"

"tapi aku masih mau disini menunggu Ray" anak perempuan itu tetap keukeuh menunggu pujaan hatinya yang bernama Ray.

"kamu makan dulu deh ini udah siang, jam istirahat sudah mau selesai. Ntar kamu sakit lho"

"nggak"

Anak perempuan itu tetap menolak ajakan anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu yang mendengar penolakan anak perempuan itu mulai emosi. Dengan marah, dia berjalan memasuki kamar mandi anak laki-laki itu.

RAY! (sq : MY SON) {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang