14. R...?

7.5K 442 59
                                    

***

R...? Dia siapa? Kenapa namanya hanya R? Apa dia seorang actor? Aku sangat penasaran dengannya.

***

Oik Pov

Aku menarik nafasku dengan dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. Sudah beberapa jam ku lakukan hal ini, tapi tidak juga mengurangi rasa sesak di dada ku. Sesak di dada ku tidak pernah berkurang setelah mengetahui semuanya. Tentang kebutaan ku, kepergian orangtua ku yang mencari donor mata ku, dan kepergiannya...

Dia pergi, tanpa kabar. Padahal kemarin dia masih tinggal bersama ku dalam 3 hari dan terakhir itu aku mengingat kata cinta yang keluar dari mulutnya. Aku tidak tau, kata itu hanya gurauan atau serius. Karena aku tidak bisa melihat mimik wajahnya yang menyatakan kata itu. Kata itu adalah kata yang sangat ku inginkah dari mulutnya. Tapi saat dia menyatakan hal itu, aku seperti menganggap kata itu hanya gurauan agar aku bisa tenang. 

Aku benci dia yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Sudah seminggu ini, aku tidak mendengar suaranya, tawanya dan kabarnya. Sungguh, aku sangat merindukan dirinya, dan pelukan hangatnya itu. Disaat aku menangis histeris dia selalu ada memelukku dengan hangat, dan dia selalu sukses membuat ku berhenti menangis. 

Sekarang aku sudah seperti boneka hidup yang hanya dapat duduk di kursi roda dengan memandang ke depan, tapi tidak bisa melihat apa-apa. Orang-orang sekitar ku seperti memainkan ku, memainkan boneka besar seperti diriku. Memandikan ku, memakaikan ku baju, memberikan ku makan, benar-benar seperti boneka.

Tapi aku sangat bersyukur Kak Angel membantu ku dalam hal itu. Dia yang selalu mengatasi ku dalam seminggu ini. Menenangkan ku dengan pelukannya. Sejujurnya pelukannya tidak dapat membuatku tenang, tapi Kak Angel tidak pernah menyerah untuk menenangkan ku, bagi ku dia sudah ku anggap seperti kakak ku sendiri. Aku tidak tau ternyata dia sudah sembuh dari depresinya, sikap dewasanya selalu di tunjukkan padaku. Menasihatiku untuk tidak selalu menyesali keadaan ku sekarang. Dia benar-benar kakak yang penyabar. Ozy pasti beruntung memiliki kakak seperti Kak Angel. 

Sedangkan Ozy? Dia juga membantu ku. Membantu ku dalam hal belajar. Dia mengajar ku dengan sabar. Semenjak aku mengalami kebutaan, aku tidak ingin bersekolah lagi. Dan hal itu awalnya orangtua ku tidak menyetujuinya, tapi melihat keadaan ku sebenarnya yang rapuh, akhirnya orangtua ku menyetujuinya. Dengan sukarela Ray membantu ku tapi semenjak dia pergi menghilang begitu saja, Ozy yang menjadi penggantinya. 

"ini sudah mau malam, apa kau tidak ingin pulang?"

Suara itu, sudah berapa kali ku dengar. Kak Angel sedari tadi mengatakan hal itu. Aku tidak ingin pulang, dan seakan tidak mau pulang lagi. Aku masih ingin menunggunya. Aku sangat berharap sekali dia kembali. 

"dia tidak datang"

Aku mendesah mendengar ucapan Kak Angel. Kenapa dia pergi menghilang, disaat aku sangat memerlukan dirinya. Aku butuh dia, butuh pundaknya untuk senderan kepala ku, butuh tangan kokohnya itu untuk mendekap ku, butuh elusan tangannya di kepala ku. Aku sangat membutuhkannya. 

"Oik..."

Maafkan aku Kak Angel. Aku masih ingin menunggunya disini. Di depan sekolahnya, yang dulu juga sekolah ku. Mungkin aku bisa di katakan gila. Menunggunya mulai dari tadi siang hingga tak ku sadari matahari mulai tenggelam. Tapi kenapa dia tidak kunjung melihat ku lalu menghampiri ku, mengelus kepala ku dan mencium kening ku. 

"Kak, kemana dia pergi?" lirih ku.

Tidak bisa ku tahan lagi. Di sudut mata ku, tetesan air sudah mengalir membanjiri pipi ku. Aku benar-benar merindukannya.

"kakak tidak tau. Lebih baik kita pulang, ini sudah malam"

Akhirnya aku menganggukkan kepala ku. Aku juga tidak ingin menyusahkan Kak Angel, dengan setianya menunggu ku. 

RAY! (sq : MY SON) {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang