Teruntuk dirimu yang selalu tak pernah berhenti ada dalam fikiran ini.
Teruntuk dirimu yang yang selalu bersemayam dalam lubuk hati ini.
Kini aku terjebak mencintaimu dengan diamku.
Ada apa denganku?
Apa kau fikir ini mudah?
Apakah bisa kita bertukar posisi?
Bukankah kau sangat beruntung
di cintai dengan begitu hebatnya?! bahkan sampai aku pernah lupa dengan Sang Pemilik Cinta yang telah menghadirkan cinta.
Lalu apa yang ku harapkan?
Jelas adalah balasan darimu, tapi itu dulu saat aku belum menyadari apa arti mencinta yang sebenarnya.
Dan saat ini aku berterima kasih kepadamu karna tak memberiku balasan, andai kau beri sedikit saja balasan mungkin aku akan tetap tersipu hanya kepadamu dan melupakan kebesaran Tuhanku.
Sadarku kini hatiku tak seharusnya ku tambatkan sepenuhnya pada makhluk.
aku yang mencinta akupun yang bersalah, bersalah karna sangat berharap pada makhluk.
kenapa aku seperti ini? itu yang selalu menjadi pertanyaan untukku sendiri.
Selagi masih nafas ini berhembus aku yakin, Tuhanku masih menuntunku untuk kembali, kembali berharap hanya kepada-Nya. Berharap kelak Dia akan menghadirkanmu yang selama ini ku nanti.
Diam yang akan menciptakan damai di hati, hati yang tenang bersama Sang Pemilik Hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tausiyah Cinta
DiversosKutipan - Kutipan Hati Mari berhijrah yuks Cinta tak selalu pada makhlukNya, cinta juga bisa kepadaNya sang maha pemilik cinta. Ketika hati memilih sang pemilik hati. @duniajilbab