(1) Cinta Pertama

385 15 0
                                    

Nadya POV

3 Years ago

Di lorong ini banyak sekali siswa atau siswi yang berlalu lalang entah untuk pulang, bermain, atau sekedar mengobrol di depan kelas.
Karena bel pulang yang sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu, aku pun segera mempercepat langkahku tanpa melihat arah ke depan tiba tiba tanpa sengaja aku menabrak benda hidup yang ada didepanku.

Pletaaak...

"Aw..." Nadya meringis ketika ada sesuatu yang menabraknya tepat di pelipis dekat matanya.

Siapa sih yang nabrak gatau sakit kali ya, Batinku.

"Maaf Nad, gua gatau kalau ada badan lu segede gitu" Nathan meminta maaf dengan setengah mengejek.

"Iya iya tapi sakit nih" Nadya kembali meringis dengan menunjukkan pelipisnya yang sakit itu.

"Iya Nad gua gak sengaja, dagu gua juga sakit nih" Ucap Nathan yang sedang mengelus dagunya itu.

"Iya iya, yaudah Nat" Ujarku kesal lalu pergi meninggalkan Nathan seorang diri.

Kenapa harus nabrak dia sih, ah kenapa jadi benjol gini pelipis gua, Batinku.

Nathan Adiriesta Alvaro, lelaki itu yang selalu menjadi sainganku di kelas dalam pelajaran, namun tidak diluar kelas, karena kita berdua berteman sangat dekat.

Dia lelaki yang bukan hanya karena ketampanannya saja namun dia juga memiliki otak yang cerdas bahkan bukan hanya otaknya saja dia juga pandai berolahraga, itu yang membuat fisiknya terlihat sempurna, badannya yang bagus, hidungnya yang mancung, alisnya yang tebal dan senyumannya yang membuat hati meleleh.

Oh mungkin yang terakhir itu hanya untukku saja, ya untuk Nadya Ariyani Azzahra.


Sesampainya aku di tempat parkiran sekolah aku melihat Mamaku -Nayla Ariyani- yang sedang berdiri disamping Mobil jazz karena sedari tadi sudah menungguku, aku pun berlari kecil untuk segera menghampirinya.

"Ayo mah pulang" Nadya merengek lesu untuk cepat pulang kerumah.

"Ayo sayang masuk, loh itu kenapa pelipis kamu?" Tanya Mama Nadya khawatir melihat pelipis anaknya.

"Oh ini, gapapa kok Mah cuma tadi kebentur sama Nathan gak sengaja" Ucap Nadya yakin sambil mengelus pelipisnya.

"Oh Nathan, cowok yang pintar di kelas itu" Ujar Mama Nadya dengan nada menggoda.

"Apasih mah kan Nadya yang pintar" Jawab Nadya yang mengalihkan mukanya ke jendela mobil.

Memang Mamaku mengenal Nathan bahkan Mamaku dan Mama Nathan -Fany Adiriesta- juga berteman baik, karena memang aku dan Nathan selalu bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama di kelas, hal itu yang membuat tidak jarang dan bukan hanya Mamaku yang tau bahwa aku menyukai Nathan tapi Mamanya Nathan juga mengetahuinya jadi tak jarang Mama Nathan selalu menggodaku untuk menjadi menantunya disaat sudah besar nanti.

Setelah berdiam dalam lamunan selama 15 menit didalam mobil, akhirnya aku sampai di pekarangan rumahku yang cukup mewah, segera aku turun dari mobil lalu pergi ke kamarku dan meninggalkan Mamaku yang terpaku di dalam mobil tanpa mengucap satu kata pun.

*Flashback off*

***

Saat aku mulai meregangkan badanku dan berusaha membuka mata untuk bangun, aku mendengar suara ribut seperta benda bertabrakan, suara bising itu berasal dari ruang tamu, padahal masih sepagi ini bahkan hari ini hari libur tetapi tetap saja terdengar suara gaduh itu.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang