Nadya POV
Lorong sekolah ini terlihat lebih sepi dengan matahari yang belum menandakan keberadaannya.
Hari ini aku memutuskan untuk berangkat lebih pagi karena semalaman aku susah untuk memejamkan mata apalagi untuk tertidur, pikiran ku selalu mengingat ngingat sosok yang dulu pernah singgah dihatiku, Nathan.Apa gua salah makan ya inget Nathan mulu? Ah lupain lupain, Batinku.
Satu langkah lagi kakiku ingin menginjak lantai kelas, sentuhan lembut di pundakku membuatku terhenti dan mengalihkan pandanganku ke arah sosok tersebut.
Terlihat sangat dekat wajah kita berdua, wajah aku dengan seseorang yang sekarang berada di depanku dengan berjarak 5 cm bahkan aku bisa melihat wajahnya yang baru aku sadari bahwa dia sangatlah tampan, matanya yang hitam legam sangat dalam menusuk mataku, dan aku merasakan deru nafasnya yang menerpa wajahku.
Ini kenapa jadi deg degan gini, Batinku.
"Eh ngapain lu!" Ucap Nadya dengan mata sorot tajam dan menjadikan jarak antara mereka berdua.
"Gua mau......" Jawab Vero yang menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal.
"Mau apa lu! Macem macem ya sama gua?!" Cerocos Nadya dengan tatapan tajam yang ingin menikam musuhnya.
"Kepedean banget sih lu Nad" Ujar Vero santai dengan cengiran kudanya.
Ih kok manis ya, tunggu deh dia punya lesung pipi, pipinya bolong unyu, Batinku.
Author POV
Melihat Nadya yang sedari tadi menatap pipi Vero yang sekarang bolong itu membuat pemilik lesung pipi itu tersenyum menggoda.
"Kenapa? Gua ganteng kan" Ucap Vero dengan menaik turunkan alisnya.
"Iya ganteng kalau mata gua rabun deket!" Ujar Nadya dengan penekanan disetiap katanya dan pergi meninggalkan Vero.
"Idih jadi cewek galak banget gak laku baru tau rasa lu!" Teriak Vero dengan suara yang menggema di lorong sekolah, dan seketika sorotan semua mata tertuju kepada Vero dan Nadya yang menjadi pusat perhatian di lorong itu.
Nadya pun tak menghiraukan teriakannya Vero dia lebih memilih untuk duduk dan mendengarkan musik dengan earphonenya, selang beberapa menit bel pun berbunyi menandakan pelajaran pertama untuk dimulai.
Hari ini diputuskan oleh guru piket untuk tidak mengadakan upacara bendera dikarenakan lapangan yang masih terguyur gemercik air hujan.Setelah hampir seharian Nadya berada di rumah keduanya itu, tanpa melihat ke arah depan kelasnya terlebih dahulu, dengan gontai Nadya berjalan menuju gerbang sekolah untuk meninggalkan kelas yang sepi itu, tanpa Nadya sadari ada sosok yang berperawakan tinggi mengikutinya dari belakang dari dia keluar kelas tadi.
Setelah Nadya berdiri dengan cukup lama di depan gerbang sekolah, handphone di sakunya bergetar menandakan ada sebuah pesan.
Drrrtttt.......drrttt
From : Papa
Sayang papah ga bisa jemput kamu, kamu naik taksi ya nak.Dengan helaan nafas panjang beberapa detik pun Nadya langsung membalas pesan Papanya.
To : Papa
Yoi pah siap.Sosok yang berperawakan tinggi itu masih sama seperti tadi, persis dibelakang Nadya bahkan dia masih menunggu Nadya untuk menyadari keberadaannya itu, dengan keberaniannya pun akhirnya sosok lelaki itu memecahkan keheningan diantara dia dan Nadya berada.
"Ehem... Gua gatau deh kayanya kalau nanti ada orang jahat yang ngikutin lu dan lu sama sekali ga nyadar kalau lu lagi diikutin dari belakang" Cerocos Vero dengan menggelengkan gelengkan kepalanya karena melihat perempuan yang menurut Vero sangat ceroboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Terlambat
De Todo'Nadya Ariyani Azzahra' Nadya bertemu seseorang yang membuat dia kembali dengan masa lalunya. Masa lalu yang ingin ia lupakan. Berbeda dengannya. 'Nathan Adiriesta Alvaro' Seseorang yang ingin memperbaiki masa lalunya. Masa lalu yang terlampau sanga...