(8) Sheryl Marcellia

91 8 3
                                    

Hari ini hari terakhirnya di Jakarta, untuk ketiga orang yang masih berbaring dengan nyenyak di tempat tidur king size nya Nathan.

Bukan, bukan karena hari liburnya secepat itu berakhir, namun hari ini Nathan harus pergi ke sekolahnya untuk mengurusi kepindahannya, dimana kedua teman seperjuangannya juga bersekolah.

Ya, setelah berhari hari merengek rengek seperti anak TK yang meminta manisan kepada Mamahnya, dan setelah Fany memberikan alasan alasan untuk Nathan tetap diJakarta, akhirnya dengan berat hati Fany -Mama Nathan- mengizinkan kemauan anaknya dan langsung memberitahukan suaminya Arya -Papa Nathan- untungnya Arya menyetujuinya walaupun sempat harus menunggu kepulangannya dari luar kota.

Tok tok ...

Tok tok...

"Nat bangun Nat" Ucap seseorang wanita paruh baya dibelakang pintu kamar Nathan.

"NATHAN"

"NATHAN KAMU GAK LUPA KAN KAMU MAU PINDAH?"
Dengan satu teriakan yang didalamnya mangandung kata -Pindah- Nathan pun akhirnya bangun dari tidurnya lalu dengan malas ia menginjakan kakinya ke lantai kamar menuju kamar mandinya tidak lupa juga membawa pakaian ganti untuknya.

"IYA MAMAH CANTIK" Teriak Nathan dari dalam kamar mandi.

Selang beberapa menit Nathan keluar dengan pakaian yang teebilang casual dan sopan, hari ini ia ingin menuntaskan acara perpindahannya.

"Woy woy" Ucap Nathan sambil mencolek pipi Dinar yang masih bergelung selimutnya.

"Hmmm, iya iya gak pake kecap sama saus tambahin kuahnya" Dinar meracau sendiri sambil menepis tangan Nathan dipipinya.

"Lah ngigo" Nathan pun menggeleng gelengkan kepalanya melihat temannya yang kebo.

Dinar aja yang kebo gua bangunin gak bangun apalagi Vero yang biang kebo, Batin Nathan.

Sesuatu pun terlintas dari pikiran Nathan, ia pun melangkah keluar kamarnya menuju arah dapur, setelah apa yang dicari sudah ia dapatkan barulah ia kembali kedalam kamarnya.

1

2

3

Gumprang gumprang...

Gumprang.....

"WOY KEBAKARAN WOY KEBAKARAN!"

"YA ALLAH DIMANA GUA DIMANA INI"

"GUSTI ALLAH SELAMATKAN HAMBA YANG BELOM KAWIN BELOM MAKAN JUGA"

Setelah melihat temannya yang kelabakan dengan mengucap permohonan untuk keselamatan mereka akhirnya tawa Nathan pun pecah.

"HAHAHAHAHAHAHAH"

Bagaimana tidak? Dua temannya ini bukannya keluar melarikan diri dari kamar malah memperdalam diri mereka untuk bergelung diselimutnya itu.

"SETAN LU NGERJAIN KITA YA?" Teriak Vero yang kini duduk tegap akibat perbuatan Nathan.

"HAHAHAHA" Bukannya menjawab Nathan malah terus tertawa sambil memegangi perutnya.

"KAMPRET LU VAR" Teriak Dinar di iringi lemparan bantal yang ditunjukan ke arah Nathan.

"Hahaanjer komuk lu berdua harusnya tadi gua dokumentasiin ya" Ucap Nathan yang masih tertawa namun tidak sekeras tadi.

"SUE LU, KALO TADI GUA MATI GIMANA?" Ucap Dinar yang kini berbaring untuk menetralkan degup jantungnya karena kaget.

"Ya dikubur lah" Jawab Nathan dengan santai sambil melengos ke arah meja belajarnya untuk duduk.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang