(4) Terluka?

120 12 0
                                    

Author POV

Sudah menjadi kebiasaan Vero akhir akhir ini sebelum berangkat ke sekolah ia harus menjemput perempuan yang sudah membuatnya jatuh hati yaitu Nadya.
Beberapa hari yang lalu setelah Vero mengungkapkan perasaannya kepada Nadya, Nadya sama sekali tidak berubah apalagi berniat menjauhkan diri dari Vero, bahkan keduanya terlihat semakin dekat walaupun tanpa hubungan yang jelas dari keduanya, namun itu semua tidak membuat Vero menjadi egois untuk memaksa Nadya sebagai pacarnya toh disekolahannya berita bahwa mereka pacaran sampai sekarang masih beredar.

Vero yang sedang berjalan gontai diarah lorong dengan tangannya yang merangkul pundak Nadya sudah menjadi tontonan biasa yang dilihat oleh siswa atau siswi berlalu lalang.

"Oke sana kamu masuk kelas" Vero menunjuk arah kelas Nadya dengan dagunya.

Ya sejak bertambahnya kedekatan Nadya dengan Vero akhirnya Nadya mau menyetujui permintaan Vero yang memintanya untuk memanggil dengan sebutan Aku-Kamu karena menurut Vero Lu-Gua terlalu kasar.

"Hmmmm" Nadya hanya bergumam lesuh.

Melihat keadaan gadisnya yang begitu lesuh Vero pun cemas, punggung tangannya terulur untuk menyentuh dahi Nadya.

"Kamu sakit Nad?" Dengan wajah cemas Vero mengulurkan tangannya menyentuh dahi Nadya.

"Gak kok, aku lagi...pms, udah ya aku masuk" Ucap Nadya sambil mengulum bibir bawahnya dan meninggalkan Vero.

Vero pun hanya bisa melihat punggung Nadya yang sudah melangkah menuju kursi duduknya dengan lesuh, akhirnya Vero meninggalkan kelas Nadya yang bersebelahan dengan kelasnya.

*

Seseorang lelaki yang berperawakan tinggi melangkahkan kakinya dengan tergesa gesa dengan membawa kantung plastik di genggaman tangannya.
Setelah mendengar perempuan yang dicintainya tanpa sadar tergeletak di atas meja yang di tempatinya dikelas, tanpa mengetuk pintu sosok lelaki yang bernama Vero itu pun masuk keruangan yang beraroma obat obatan terlihat di ranjang UKS pun terdapat Nadya yang sedang berbaring ditemani Vina.

"Vin gimana keadaan Nadya? Dia baik baik aja kan?" Sorot mata kecemasan menyelimuti Vero.

"Baik kok Ver, dia cuma butuh istirahat aja" Jawab Vina dengan tangannya yang masih mengusap tangan Nadya.

"Yaudah lu ke kelas aja Vin, biar gua yang jaga Nadya" Ujar Vero dengan menggantikan tangan Vina yang mengusap tangan Nadya.

"Yaudah lu jaga Nadya dulu ya gua bentaran doang kok" Ucap Vina lalu berlari keci meninggalkan Vero dan Nadya.

"Yang lama juga gapapa Vin" Lirih Vero sambil menatap wajah Nadya dengan intens.

Vero menduduki bangku yang berada di sampingnya tanpa melepas genggaman tangan Nadya, beberapa menit kemudian terdengar suara erangan.

"Nggggggg" Terdengar erangan Nadya.

"Nadya lu udah bangun?" Vero langsung berdiri lalu pergi mengambil air hangat untuk Nadya.

"Ngggggg" Nadya mengerjapkan matanya.

"Nad minum dulu nih" Vero mengulurkan tangannyaalu memberi segelas air hangat
untuk Nadya.

"Hmmm" Nadya hanya bergumam lalu Vero pun membantu Nadya untuk meminum air hangat.

"Nad kalau masih sakit minum ini aja ya" Ucap Vero dengan meletakkan kantung plastik di nakas meja.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang