(6) Teman Baru

111 10 0
                                    

"Hay nama gua Dinar A. Putra, panggil aja gua Dinar, salam kenal" Ucap seseorang yang sedang berdiri didepan kelas dengan lekungan yang tak lepas dibibirnya.

"Aaaaaa aa dinar"

"Dinar aku padamu"

"Plis jangan senyum kaya gitu hayati meleleh bang"

"Hayati gak tahan abang"

"Aduh cogan sekolah kita nambah"

"Manis banget diabetes dah gua"

"Rejeki banget pagi pagi liat yang beginian"

"Nikmat mana yang kamu dustakan aa?"

Semua kaum hawa menatapnya dengan berbinar binar, seperti sedang memenangkan undian.

Belum lagi ocehan demi ocehan yang terus keluar dari mulutnya.

Bagaimana tidak sesosok yang sedang berdiri didepan itu terlalu mubazir untuk tidak dilihat, tubuhnya yang atletis, perawakannya yang tinggi, kulitnya yang putih, alisnya yang tebal, bibirnya yang tipis dan hidungnya yang mancung membuat siapa saja susah untuk menelan saliva di tenggorokannya, tetapi tidak untuk seseorang perempuan yang memang sedang fokus dengan buku pelajarannya.

"Baik Dinar kamu bisa duduk di tempat yang kosong sekarang" Ujar Wali Kelas.

Setelah Dinar duduk, wanita paruh baya yang berada didepan kelas pun melanjutkan pelajarannya yang tertunda hingga bel istirahat pun berbunyi.

"Baik anak anak, waktu ibu sudah habis dan selamat beristirahat"

Belum lima menit Guru itu pergi dari kelas, meja Dinar sudah penuh dengan segerombolan kaum hawa yang menatapnya dengan pandangan lapar.

"E--eh ada apa ya?" Tanya Dinar yang bingung dengan kedatangan perempuan didepan mejanya.

"Dinar mau ke kantin gak? Bareng aku yuk"

Ini cewek mau kondangannya ya? Dandannya waalahualam, Batin Dinar.

"Dinar dinar jangan sama dia, sama aku aja nanti aku traktir deh"

Gua juga bisa bayar kali, satu RT juga sanggup haha, Batin Dinar.

"Jangan dinar mending sama aku nanti aku ajak keliling sekolah"

"Sama aku aja ya dinar jangan sama mereka"

"Oke oke makasih buat tawarannya ya, tapi maaf gua ada urusan" Dinar pun membelah kerumunan beberapa orang perempuan itu dan berlari entah mau kemana sampai ia menabrak sesosok-.

Bruk

"Lu tuh kalau jalan liat liat dong" Omel seseorang yang jatuh ditabrak Dinar.

"E..eh maaf maaf tadi gua bingung mau kemana" Jawab Dinar dengan membantunya untuk berdiri.

"Ck. Gimana sih lari lari gak tau kemana" Ucap sarkastis perempuan itu.

"Iya maaf, nama lu siapa? Gua Dinar" Ujar Dinar dengan memperkenalkan dirinya.

"Oh gua baru tau kalau orang nabrak itu juga bisa modus" Seorang perempuan itu pun mendelik.

"Lu kok percaya diri banget sih ya jadi cewek" Dinar menaikan alisnya ia tidak habis fikir perempuan ini sangat lah menjengkelkan.

Akhirnya perempuan itu pun pergi meninggalkan seseorang yang tadi menabraknya.

"NADYA!" Pekik seseorang dikoridor yang menjadi pusat perhatian.

Ish Vero berisik banget sih, Batin Nadya.

Vero pun berlari untuk mengejar Nadya yang tidak mendengarkan teriakannya, sesampainya disana ia masih berusaha mengatur nafasnya yang tak beratur.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang