Apa kau percaya dengan takdir? Aku memercayainya namun terkadang aku ingin menolaknya. Namaku ChoA dan aku terlahir dari keluarga yang sangat tak biasa. Aku merupakan keturunan terakhir dari Red Riding Hood yang terkenal sebagai pemburu werewolf (manusia serigala). Darah itu mengalir dari pihak ibu sedangkan ayahku merupakan keturunan pemburu vampire terkenal yang setara dengan Van Helsing. Perpaduan yang luar biasa bukan? Jadi, aku adalah seorang pemburu werewolf dan vampire.
Aku mendapatkan jubah berwarna merah dari ibuku yang telah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi saat aku berumur 13 tahun. Saat itu, orang tuaku sangat bangga padaku karena aku telah berhasil membunuh seorang werewolf. Sesungguhnya aku tidak merasa pantas menerimanya karena suatu alasan yang tidak bisa kuberitahukan kepada siapapun. Aku tidak berani menceritakannya kepada orang tuaku. Mereka tidak tahu bahwa aku adalah seorang pendusta.
Ingatanku kembali ke masa saat aku berumur 13 tahun. Saat itu aku sedang berjalan sendirian di dalam hutan yang gelap. Aku baru saja mengunjungi nenekku yang tinggal di dalam hutan untuk mengantarkan roti buatan ibuku. Aku tidak menyadari bahwa hari telah berubah gelap karena aku terlalu asyik bermain bersama nenek. Terlebih lagi aku tidak tahu bahwa malam itu adalah The Blood Moon (bulan darah).
Serigala besar berwarna hitam menghadangku di tengah jalan pulang. Itulah wujud werewolf yang sesungguhnya. Kucabut pisau belati yang selalu kubawa dari tempatnya. Aku berusaha melawannya sekuat tenaga tetapi werewolf itu terlalu tangkas dan dia berhasil menjatuhkanku. Akhirnya aku hanya bisa pasrah diterkam oleh binatang buas namun hal itu tidak terjadi.
Seorang anak laki-laki seumuranku muncul entah darimana. Ia bertarung melawan werewolf yang telah menyerangku. Anak laki-laki itu menunjukkan taringnya yang tajam dan aku langsung menyadari bahwa ia adalah seorang vampire. Werewolf itu akhirnya terkapar lalu mati dan kembali ke wujudnya semula sebagai manusia. Aku tak percaya anak laki-laki itu berhasil mengalahkannya. Ia berjalan menghampiriku yang terpaku melihatnya. Aku telah diselamatkan oleh seorang vampire.
"Gwaenchana*?" tanyanya sambil mengulurkan tangannya untuk menolongku berdiri.
Aku hanya diam menatapnya.
Ia tersenyum, senyum yang hangat dan ramah. "Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu," ucapnya.
Akhirnya aku menerima uluran tangannya. Tangannya dingin sedingin es. Namun, entah mengapa aku merasa ia tidak jahat.
"Kamsahamnida*," ucapku.
"Wah, kau terluka. Wajahmu juga tergores tapi sepertinya tidak akan berbekas saat lukanya sembuh,".
Kenapa ia malah mengkhawatirkanku? Apa ia tidak menyadari tubuhnya yang penuh luka?
"ChoA!! ChoA!! Kau dimana?" terdengar suara nenek dari kejauhan.
"Sepertinya aku harus segera pergi," ucapnya.
"Tunggu!" panggilku. "Kau siapa?".
"Namaku Dong Hyun. Salam kenal, ChoA ssi*,".
"ChoA, gwaenchana?" Nenek muncul dari jalan setapak yang ditumbuhi pohon pinus sambil memegang sebuah lentera. Ia segera memelukku. Wajahnya terlihat sangat khawatir. "Nenek mendengar suara serigala dan nenek baru ingat bahwa malam ini adalah The Blood Moon," ucapnya. Nenek memeriksa luka-luka di tubuhku kemudian ia bernapas lega. "Syukurlah kau tidak digigit oleh werewolf. Jika kau digigit oleh mereka, maka kau juga akan berubah menjadi werewolf,".
Aku mengedarkan pandang ke seluruh penjuru mencari sosok Dong Hyun. Namun, sosoknya telah menghilang dalam hutan yang gelap. Terbayang wajah Dong Hyun yang tersenyum.
Nenek berjalan mendekati mayat werewolf yang tergeletak di tanah. Kemudian ia tersenyum bangga sambil menatapku. "Kau memang keturunan dari Red Riding Hood. Kau telah berhasil membunuhnya. Ayo kita kembali ke rumah untuk mengobati lukamu! Selain itu, ada yang ingin kuceritakan kepadamu tentang keluarga kita," ucapnya.
Nenek dan orang tuaku telah salah mengira. Bukan aku yang membunuh werewolf itu melainkan Dong Hyun. Aku tidak berani menceritakan kejadian yang sebenarnya karena aku tidak ingin memburu Dong Hyun. Biarlah aku menjadi seorang pendusta daripada Dong Hyun dan teman-temannya dalam bahaya. Aku juga terpaksa merahasiakan jati diriku sebagai pemburu werewolf dan vampire kepada mereka. Inilah alasanku ingin menolak takdir. Namun, sampai kapan aku bisa menjaga rahasia tersebut?
Keterangan
* gwaenchana: kamu tidak apa-apa?
* kamsahamnida: terima kasih (formal)
* -ssi: partikel dalam bahasa Korea untuk menyatakan rasa hormat atau formal❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
WITCH
FanfictionOleh: Runny Liesna Yulianti 2014® Namaku ChoA. Aku adalah seorang pemburu werewolf & vampire. Aku dikenal dengan sebutan Red Riding Hood. Ini adalah kisahku tentang persahabatan & pengkhianatan yang kulakukan pada sebuah clan vampire bernama BF. Aku...