2

1.9K 114 0
                                    

Author's POV

"Papa gamau tau ya Vin, tapi kamu harus mau kali ini. Gaada kata tidak lagi. Pokoknya kamu harus tunangan dan menikah secepat mungkin. Bodoamat belom ada cewe papa cariin dah"

"Astaga pa, papa se desperate itukah mau nikahin Vino sama anak orang. Vino gamau pa. Vino maunya nikah sama orang yang tepat biar ga berakhir kayak papa sama mama sekarang!!!"

PLAKKK

"JAGA MULUT KAMU ITU YA VINO". Yak, Vino berhasil menyulutkan emosi papanya dengan satu kalimat.

"Ngga bisa. Vino punya prinsip dan papa gabisa ganggu gugat prinsip Vino". Ucap Vino sambil mengusap pipinya.

"Kalau begitu, dapatkan wanita yang kamu cintai itu dan kenalkan dia ke papa dalam waktu 12 bulan ke depan. Papa sudah memberikan waktu yang cukup lama. Kamu dapatkan wanita itu kalau tidak, bersiaplah mendapat calon dari papa".

Vino sangat kesal hingga ia pergi begitu saja meninggalkan papanya. Vino mengenakan jaket kulitnya dan langsung melesat di tengah keramaian malam dengan Ducati Monster hitamnya.

Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi dan tidak mengindahkan klakson dan teriakan maki-maki orang sekitarnya yang kesal karema caranya mengemudi.

Sampai pada satu persimpangan, ia tak sadar bahwa ada satu motor kawasaki hitam yang tengah melaju kencang sedang mengarah kepadanya. Saat sudah dekat, kedua pengemudi motor tersebut dengan reflek membanting setir dan meloncatkan diri dari motor.

Untungnya tak terjadi tabrakan yang parah. Namun cukup parah untuk membuat tangan kanan Vino agak keseleo. Baru saja ia mau berjalan memaki pengemudi yang membuat nya terjatuh, namun ternyata ia kalah cepat.

"HEH KALO JALAN LIAT-LIAT KANAN KIRI DEPAN BELAKANG. LIAT LAMPU MERAH LAMPU HIJAU DONG, GARA-GARA LU MOTOR KESAYANGAN GUA JATOH NIH. KALO DIA KENAPA-NAPA GIMANA" omel wanita yang baru saja ditabraknya.

Astaga cewe sekecil gini bawa kawasaki. Dia malah khawatirin motornya lagi bukannya khawatirin diri sendiri. Kocak ni cewek

Tanpa ia sadari, Vino terkekeh perlahan.

" woi kok malah ketawa sihh, galucu tau. Srius nih kalo kawasaki gue kenapa-napa gimana.. Lu mesti ganti!"

"Cerewet"

"Sialan ni cowo.  Ahhh, apes banget gue. Taun baru kok begini. Hari pertama 2016 ya Tuhan sabarkanlah hambamu"

Vino pun tertawa dengan kencang setelah mendengar serentetan ocehan perempun yang baru saja jatuh itu.

"Oh astaga dia ketawa lagi. Ketawa iya, minta maaf kaga ck" Vino pun mengeluarkan kertas dan pulpen dari saku jaketnya dan menyodorkannya kepada wanita itu.

Ngapain ni cowo ngasih kertas coba
"Gue ngasih kertas buat lu, tulis nomer telfon lu sama nama lu biar gue bisa hubungin lu. Terus ini kertas satu lagi ada nomer telfon gue sama nama gue buat lu hubungin kalo lu mau minta ganti rugi kalo misalkan motor kesayangan lu ini kenapa-napa" jawab Vino dalam satu tarikan nafas.

Wui leh uga. Baguslah. Gentle boleh kasih.

"Jelas lah gentle. Vino."

Lah dia bisa baca pikiran gua?

"Ngga, gue gabisa baca pikiran. Muka lu nunjukkin kalo lo mau ngomong itu"

"Cih" Ucap perempuan itu mengambil dua kertas dari Vino, menyimpan kertas nomor Vino di sakunya dan menulis nomor telefon serta namanya.

"Udah tuh. Cabut ya gua. Kalo gue telfon angkat. Awas lu"

Tanpa menunggu jawaban Vino, perempuan itu naik ke motornya dan langsung melajukan motornya ke destinasi awalnya dengan cepat.

Ada gitu cewe kayak gitu ya. Itu malah khawatirin motornya. Padahal badannya kecil gitu kok bisa gaada luka ya.

Akhirnya Vino terkekeh kecil sambil melihat kertas berisi nomor telfon dan nama perempuan itu.

08111800777 - Vina-

∆∆∆∆
Heheheh, vomments ya vomments jangan lupaaa it means alot for me heheh thankss for reading guys 😜😜

Bad Boy VS Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang