5

1.4K 68 7
                                    

Vina yang mengikuti martial arts pun tau apa yang perlu ia lakukan. Dalam sekejap ia mengambil lengan lelaki itu dan menghempaskan tubuhnya ke depan.

"Pingsan? Yaampun pantes ngebekep pake piso, lemah dia" batin Vina.

Lalu Vina melihat Vino yang tergeletak di lantai, punggungnya sedikit berdarah namun ia tak sadarkan diri.

"Kayanya dia shock deh, Vin? Vin? Vinoooo, bangun bangun" ucap Vina seraya memberi tabokan kecil di pipi Vino tapi Vino masih tak kunjung bangun.

"Hhh hhh, Vinoo? Bangun dong gue udah lemes nih" ucap Vina. Leher Vina yang tadi tersayat masuh mengeluarkan darah, semakin lama semakin deras.

Di meja, sahabat sahabat Vina mulai khawatir kenapa Vina tak kunjung kembali.i

"Ini napa si kucrut ga balik balik ya" tanya Roy.
"samperin yuk, terakhir dia ke toilet trus lama balik.. diaa..." ujar Jayden.

"Shit" umpat Joseph.

Mereka pun berlari dengan kencang menuju toilet.
.
.
.
Sesampainya di toilet, mereka melihat Vina yang sedang duduk di sebelah seorang laki-laki yang telah diikat sedemikian rupa dengan mulut yang dilakban dan seorang laki laki yang.. pingsan?

"Vina ini apa-apaan?" Tanya Jordan kebingungan.

"Hhh... ini bantuin diaa dulu.. punggungnya berdarahh.." ucap Vina sesaat sebelum ia tak sadarkan diri.

"Vin?"

"Vina lu kenapa , eh VINA BERDARAH!?"

"ROY, JOSEPH ! Bawa Vina sama cowo ini ke rumah sakit sekarang!! Bawa mereka ke mobil!" Ucap Jordan seraya melempar kunci mobilnya ke Joseph.

"Gue ada urusan sama orang ini" ucap Jordan.

.
.
.
.

Sesampainya di rumah sakit, Vina langsung menerima perawatan di ICU, begitu pula Vino. Vino sudah ditangani dan dia boleh pulang hanya tidak boleh terlalu banyak bergerak supaya lukanya tidak membesar.

"Bagaimana keadaan teman saya Dok?" Tanya Roy. Ia sekarang berada di Ruangan dokter Sanchez, dokter yang menangani Vina di ruang ICU. Dokter Vina dari kecil.

"Sekarang dia sudah membaik, namun lehernya disayat menggunakan pisau Roy, hampir saja nadinya terpotong. Untung dia cepat dibawa kemari, hampir dia kehabisan darah. Apa yang terjadi padanya? Apa dia berusaha.. "

"Dia ga mungkin ngelakuin hal bodoh kayak gitu dok, dia.. dia hampir di tangkep orang tadi". Roy menceritakan semua detilnya kepada dokter Sanchez, sambil dilanda rasa bersalah.

"Ini bahaya Roy, mereka semakin mendekat, kau tau kan mereka?"

"Iya..."

"Kalian harus lebih berjaga-jaga dengan sekeliling Vina. Jangan terlalu sering membawanya ke tempat yang terlalu ramai. Itu akan lebih berbahaya karena kalian akan lebih mudah kehilangan dia".

"Siap dok, makasih ya dok. Maaf ngerepotin lagi buat yang kesekian kalinya".

"Bukan masalah, ini juga tugas saya sbagai dokter. Pesan saya sih hati hati aja ya"

Roy pun keluar menuju kamar Vina. Vina masih tertidur karena efek obat bius.

"Cewek bego. Napasih ga ati ati. Bikin kita khawatir aja" ucap Roy seraya mengusap pipi Vina.

Bad Boy VS Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang