Maaf

304 19 2
                                    

Kimi pov,-

Dengan perasaan dongkol aku terus jalan ninggalin Hana sendirian di kantin.
"Gak nyangka gue,cewek manis kayak dia bisa senyebelin ini,rusak parah moodku gara-gara dia"keluhku

Ku geser kursiku dengan sedikit kasar,dan mendaratkan pantatku asal,muka paling asam ku pasang dengan sangat objektiv sampai membuat Kina mengerutkan kening melihat tingkahku.

"Kamu kenapa?" Tanyanya heran.

"Habis di tembak cewek."kataku dengan senyum yang kubuat-buat dan menampilkan deretan gigiku yang putih,kulihat ada sorot kaget dari mata beningnya,ekspresi yang tak bisa ku artikan,karna pikiranku yang berlebihan mengatkan kalau itu ekspresi marah,tapi tentu saja itu gakk mungkin.

Kina pov,-

"Kamu kenapa?" Tanyaku heran,gak biasanya dia kayak gini,lihat aja matanya merah,keningnya berkerut,mulutnya mentutut monyong gitu haha lucunya sahabatku ini.
"Ah sahabat,menyedihkan"kicau batinku.

"Habis di tembak cewek" hatiku berdenyut,nyilu,sakit,dan mataku masih menatap lekat di wajahnya yang tersenyum.

"Apa dia bahagia? Dia tersenyum saat mengatakan itu."pikirku.
Mataku terasa panas,air mataku meronta ingin keluar,ku tahan sekuat tenaga,lalu berlari meninggalkan Kimi yang masih tersenyum.
Air mataku jatuh,sedangkan aku masih terus berlari sekencang yang ku bisa,sesekali ku hapus air mataku kasar.
Ku naiki tangga menuju atap sekolah dengan terburu-buru.

"Awww,sakit"keluhku saat tersandung di tangga,lututku berdarah tapi aku sama sekali tidak perduli,aku terus berlari mengabaikan rasa nyeri yang menjalar dari lututku, karna rasa nyeri di hatiku lebih sakit daripada ini.

Sesampainya di atap kakiku benar-benar lemas,tubuhku jatuh ke tanah,air mataku tumpah,sesak di dadaku membuatku tidak bisa bernafas,menyesal tidak mengatakan perasaanku lebih cepat.

"Aaaaaaaaaaaa............ Bodoh.... Loe emang bodoh Kina......" Erangku frustasi,menjerit seperti orang gila hanya itu yang bisa aku lakukan.

"Hiks........hiks.......bodoh"kataku di sela tangisku,sebelum tiba-tiba sebuah tangan besar memelukku dari belakang yang ku tau pasti siapa pemiliknya.

"Jangan nangis!!" Bukannya berhenti tangisku malah makin kenceng,karna rasa nyilu di hatiku makin terasa perih mendengar suaranya.
Perlahan dia melepas pelukannya berpindah posisi didepanku,membingkai wajahku dengan tangannya yang hangat,menatap dalam mataku yang basah.

"Ada apa?"tanyanya masih pada posisi yang sama dan aku hanya menggelengkan kepalaku.
Matanya terus menatapku seolah bilang "Katakan yang sebenarnya!!". Dan aku hanya menunduk lemas mencoba menghindar dari tatapannya.

Apa yang harus aku lakukan? Apa sebaiknya aku bilang aja yang sebenernya? Tapi aku takut . Gimana kalau dia nanti.?..... Udah ah jangan mikir macem-macem.

"Kina!!! Ada apa?"tanyanya mengangkat wajahku untuk menatap matanya sekali lagi.

"Ayo berdiri"Kimi memegang kedua pundakku,dan membantuku berdiri dari tanah.

"Ada apa?" tanyanya sekali lagi.
Dan hanya kujawab dengan diam,gimana bisa jawab,ngelihat matanya aja aku gak sanggup.

"Cukup,sekarang cepat kamu bicara sebelum aku bener-bener marah!!" Katanya mulai emosi,matanya yang memerah menatap tajam ke arahku,menuntut atas semua tingkah anehku.

"Kinaaaaaa.................!!!!"
"Aku suka kamu..."kataku,membuat teriakannya terçekat di udara,ucapanku membungkamnya dengan sangat akurat,apa dia marah.? Apa dia......

Tubuhku menegang seketika saat Kimi menjatuhkan kepalanya di pundakku,terdiam sesaat sebelum bilang....

"Maaf.........."...........

Jelek gak sih???
Buat para author yang bijak mohon bimbingannya di kolom koment ya?
Buat pembaca yang baik hati,jangan silent readers kayak sahabatku ya????
Hahaha udah aku marahin dia gara-gara silent mulu.....

Enjoy di ceritaku ya?
Thanks.....

Jember,22 April 2016
23.21 WIB

Love Is Friendship #RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang