Kalo kalian pada ga tau orang orang yang berperan di nih novel, kurang kenal wajahnya. di mulmed bakalan ada ko. 1 part 1 orang.
Ini selanjutnya selamat baca
____________________________________Tidak tapi kalau bisa jangan. Ya Tuhan semoga saja bukan kedua orang penting itu.
Kalau Woo-bin aku pikir dia akan cuek saja, mengingat tampangnya yang datar tapi kalau dia tersenyum, semua orang akan gemetar."Siapa?" tanya Kevin dan aku mendengar dia mengumpat 'shit'
"Hy ini aku peter. Cepatlah, aku sudah tidak tahan"
"Nanti kita lanjut" ungkap Kevin tersenyum lalu menarik tangan ku keluar dari kamar mandi
"Hy apa yang kalian lakukan hah" tanya Peter berhasil membuat aku dan Kevin berhenti berjalan
"Tidak perlu tahu. Yang jelas kau sangat menggangguku PETER" jawab Kevin menekan kata 'Peter'. Lalu aku mendengar Peter terkekeh
"Maka dari itu lebih baik kau lakukan saja di taman belakang, kalau hanya berciuman" Peter memandang bibirku sebentar lalu beralih ke Kevin.
"A good idea" itu Ide bodoh, Peter seperti mendukung kevin dasar. Lalu dengan sekejap kevin membawaku entah kemana tapi sepertinya dia mengajak ku ke taman belakang, seperti kata Peter tadi
"Kev?" panggilku
"Ya?"
"Kita kemana" tanyaku mendongak menatap dia yang lebih tinggi dari pada aku
Dan badanku langsung di terpa oleh angin malam yang dingin. Dan aku rasa sebentar lagi akan memasuki musim salju, tanpa terasa aku memeluk diriku sendiri
"Ayo kita lanjutkan" kata Kevin dengan nada menggoda
"Tidak mau. Ayo kev kita masuk aku kedinginan disini" ujarku merajuknya
"Aku bisa membuatmu hangat" ujarnya menarik daguku untuk menatap nya
"Ihh" aku berpura pura marah dan menundukkan kepalaku. Sejujurnya aku menutupi serabut merah yang ada di wajahku, dasar kau Kevin si mesum
Lalu aku merasa ada yang memeluk ku dari belakang dan itu cukup untuk menghangatkan tubuhku. Dia mengelus perut rataku, wajahnya bertompang pada pundakku, dan mengecup ngecup leher jenjang ku. Ah Tuhan tolong aku, jantungku sudah tidak karuan. Tangannya mencoba naik keatas tapi segera aku tahan
"Ya Tuhan Kevin ini tepat umum" ujarku berbalik kearahnya
Kevin tidak menggubris kata kata ku, seolah olah dia itu tidak mendengarnya. Dia segera melumat bibirku. Otak ku menolak ciuman panas itu tapi tidak dengan tubuhku, dia seperti kehausan. 'Ahh aku bisa gila. Persetanan dengan ini semua!!!' batinku berteriak
"Nikmat bukan" ujarnya disela sela ciuman panas kita. Aku hanya mengangguk menyetujui kata katanya
*Author POV*
Lelaki itu melihat dari balik kaca kamar VIP. melihat dua Insana yang sedang berciuman, atau mungkin bisa di bilang bercembu dengan sangat panas. Dari awal dia melihat gadis itu sudah membuat dia merasakan keramaian, mulai dari warna kulitnya yang berubah menjadi Se-merah tomat dan ke polosannya saat meminta pelukan. Lelaki itu menggeleng keras, dia sudah mempunyai kekasih 'diluar sana masih ada banyak perempuan yang cantik memperebutkan ku' pikir lelaki itu dia juga tidak ingin menjadi perusak hubungan orang. Akhirnya lelaki itu pun terlelap kedalam mimpinya yang indah
***
KRING!!!!
"Ahh berisik sekali" teriak Jasmine marah
"Ayo bangun" ungkap Aurora yang baru saja keluar dari kamar mandi, entah kenapa hari ini dia bangun pagi. Dia pun mengambil pengering rambut, untuk mengeringkan rambutnya yang basah
"Bisa kah kau mengeringkan rambutmu itu di depan. Alat itu berisik" gumal Clara
Kringgg!!!
"Bangun guys" ujar orang yang ada di dalam TV. Aurora pun menghampiri TV itu
"Maaf mengganggu" ujar Aurora mencabut sambungan listrik pengering rambut itu lalu menatap Jasmine yang masih grasak grusuk diatas kasur
"Aurora. Cepat bangun kan mereka" ungkap Jarvis di layar LCD itu. Yang berhasil membuat Aurora mengalihkan perhatian
"Mereka, tidak mau bangun. Bagaimana kalau kau saja yang datang ke sini, untuk membangunkan mereka" ungkap Aurora masih menggosok gosok rambutnya yang basah dengan handuk
"Okey. Aku akan kesana" ungkap Jarvis
"Bye" Aurora hanya mengangguk. Layar pun berubah menjadi hitam. Aurora pun berjalan menuju ranjangnya
Tok tok tok
"Masuk" jawab Aurora
"Girl's wake up" Jarvis segera masuk kedalam dan berteriak
"What the fuc..." seketika itu pula Clara memberhentikan kata katanya karena melihat Jarvis. Clara bangun dan berlari ke kamar mandi dan diikuti oleh Jasmine.
*Aurora POV*
Aku terkekeh melihat dua gadis itu lari tergopoh-gopoh gopoh karena tatapan tajam dari Jarvis. Dan tiba tiba saja tatapan tajam Jarvis mengarah padaku, ahh pasti dia akan marah
"Jangan tertawa, cepat keringkan rambutmu Woo-bin sudah menunggu di tempat latihan. Dan suruh para gadis gadis itu cepat" benar bukan dugaanku, aku yang mendengar itu hanya mengangguk. Lalu Jarvis segera meninggalkan kamar itu
'Tunggu dulu mereka mandi bersama?' ahhh mereka sudah gila atau jangan jangan mereka... Kalian pasti tau maksudku LESBIAN . tak lama kemudian rambutku pun kering dan aku mencepol rambutku
Klik
Pintu kamar mandi terbuka. Aku menatap horor mereka berdua, bagaimana bisa aku tinggal satu kamar bersama LESBIAN
"Ada apa, kenapa tatapan matamu seperti itu Aurora?" 'dia bertanya arghhhhh'
"Okey, aku tahu pikiran kau tentang kami. Tapi kami ini hanya teman satu kamar" jawab Jasmine mengambil baju didalam lemari pakaian
aku masih menatap mereka, tanpa berniat untuk mengalihkan pandangan mataku, menunggu dia melanjutkan kata katanya
"Berhenti menatap kami Aurora" ujar Clara
"Ayo cepat nanti Jarvis marah" ujarku akhirnya membuka suara
"Oke oke"
---
*Charlie POV*
Kemana mereka, lama sekali.
"Maaf kami lama" ujar gadis di depan pintu diikuti oleh 2 orang gadis gadis. Aurora
"Ah kau ini. Woo-bin kasihan" ujar Jarvis
Aku yang mendengar itu pun menepuk kedua tanganku dan menyuruh mereka duduk di lantai, sedangkan aku melanjutkan aktivitas ku di depan leptop. Aku melihat dari sisi mataku Woo-bin sedang memperagakan koreografi/dance untuk laguku yang berjudul Marvin Gaye bersama seorang gadis. Kalian pasti tahu itu laguku bersama Meghan Trainor, ah iya bagaimana kabarnya. Meski aku menggunakan headphone tapi aku masih bisa mendengarnya. Dan aku melihat Aurora mengangkat tangannya, sepertinya dia mau bertanya sesuatu. Dengan cepat aku mengecilkan lagu yang ku dengarkan di headphone ku agar bisa mendengar dia bertanya
"Kita harus berciuman?"
____________________________________
To Be Continued!Next Bab Vote :) makasih buat yang udh baca jangan lupa commentnya. Ditunggu guys
Fitri hasan
KAMU SEDANG MEMBACA
Is It? (COMPLETED)
Romance"karena keahlian aku bertemu dengannya" {Bab 17&18 di private. Follow aku dulu kalo mau baca bab pengakhiran} Cover by : Arsila_khx *Don't Copy My Story Guys (Klo ada yg copy ini cerita lapor ke aku ya)