Bab 10

424 50 0
                                    

Ini selanjutnya selamat baca
____________________________________
Matahari membangun kan ku dari tidurku yang lelah. Aku berdiri dan masuk ke kamar mandi. Betapa terkejutnya aku saat melihat diriku yang kacau. Mata sebab, rambut berantakan, makeup ku pun hancur lebur. Pasti sprai ku kotor

Dengan segera aku mandi di shower dan pergi ke kampus. Sejujurnya aku malas pergi ke kampus tapi. Aku sudah membolos selama 1 tahun. Aku yakin pasti aku tidak lulus

"Akhirnya" aku menghela saat sampai di kampus

'Ah iya aku ada janji di kafe' aku menepuk keningku. Lalu berlari kearah kafe. Mood ku makin jelek saat melihat para lelaki terkenal itu sedang menyamar

"Maaf" ujar ku duduk di hadapan mereka

"Ada apa?" tanya lelaki tinggi putih itu

"Kau tahu. Karena kau Kevin dan aku sudah tidak ada hubungan" ujarku menunjuk nunjuk kearah lelaki itu sedangkan laki laki yang satu lagi hanya diam bingung

"Kenapa kau menyalahkan ku" tanyanya

"Harusnya saat danca bagian ciuman aku bersama Kevin. Tapi kau malah menyuruh Kevin dengan Jasmine. Dan sekarang mereka sudah menjadi sepasang kekasih" ujarku

"Hy, kau tidak bisa menyalahkan Woo-bin dia hanyalah guru koreografi" ujar lelaki itu menenangkan ku

"Lalu salah siapa Charlie. Harus nya dia tahu aku memiliki hubungan dengan Kevin" ujarku lirih

"Aurora lelaki masih banyak di dunia ini" Woo-bin bergabung

"Kau tahu. Tapi kau tahu dia yang selama ini selalu menemaniku saat aku terpukul, saat aku susah dia selalu datang membantu ku. Kau tahu bukan aku ini seorang broken home" ujarku menangis

"Okey okey aku akan menggantikan posisi nya" ujar Charlie

'Apa dia bercanda?' batinku bertanya dan menggeleng geleng

"What's?" tanya ku

"Iya aku akan menga gantikan posisinya" ujarnya cepat

'He is crazy' batinku

Aku hanya penggemar nya bukan lebih. Aku tidak memiliki perasaan kepada nya. Ide macam apa ini, aku kira dia akan berusaha mengembalikan Kevin padaku tapi dia malah mencalonkan diri menggantikan posisi Kevin. Mungkin bisa, tapi kalau menggantikan posisi Kevin di hatiku itu sulit

Aku masih tercengang akan kata katanya. Suara ponsel mengalihkan kami semua

Itu ponsel Charlie

"Ya?"

"..."

"Okey aku kesana" ujarnya memutuskan sambungan

"Kami harus pergi. Belajarlah, kau tertinggal banyak pelajaran" ujarnya mengelus rambutku

Dia pergi berlalu. Kenapa kafe sepi?. Aku berjalan kearah kasir untuk bertanya

"Kafe sepi" tanya ku pada kasir itu

"di booking"

"Siapa?" tanya ku

"2 Lelaki yang berbicara padamu tadi" ujarnya enteng

"Okey" aku pergi meninggalkan kafe dan masuk ke kelas pertama

•••

Dering ponsel mengalihkanku dari dunia. Dengan malas aku mengambil ponsel ku dan mem speaker benda ramping itu

"Hallo, ada apa Jarvis?" ujarku setelah melihat nama siapa yang tertera dia layar iPhone

"Hi, kau tahu aku baru saja menjalin hubungan dengan Clara" ujarnya gembira

"Wow selamat ya" ujarku. Mission ku sudah selesai!!!

"Ya maka dari itu apa kau mau makan bareng dengan kami aku juga mengajak Charlie"

"Tapi...."

"Sudah ikut saja. Bye, Charlie akan menjemput mu nanti 8 malam bersiaplah. Ah iya ini acara makan formal" dia memotong perkataan ku dan setelah selesai bicara dia langsung memutuskan sambungan

'Apa Charlie akan menjemputku?
What the hell!!!' batinku berteriak

Okey aku harus segera bersiap siap sekarang sudah jam 7 PM aku harap aku cukup dalam waktu 1 jam ini. Aku segera berlari kearah kamar mandi

Aku mandi dengan cepat keluar, memakai pakaian dalam dan berdiri di depan lemari. Inilah yang aku bingung kan aku harus pakai baju plus celana atau gaun. Lebih baik aku pakai gaun, mengingat kata Jarvis ini makan malam yang formal

"Aku tidak punya gaun" aku mengacak ngacak rambut basahku

'Kak Tina' aku segera menyambar baju kimono mandiku dan berlari keluar kamar ku menuju gudang. Baju kakak ku ada di sana, dia sosok yang feminim di bandingkan dengan aku yang selalu bergaya seperti pedancer

Aku membuka lemari sedang yang cukup untuk aku masukki kedalamnya. Wow lemari ini berdebu aku sampai terbatuk batuk

"Tapi bajunya masih bersih. Mungkin perlu aku semprot pakai hairdryer" ujarku memilih milih gaun

"Ini dia" pilihan ku jatuh pada gaun dia atas lutut berwarna biru tosca yang simpel. Aku melirik ke bawah dan di sana ada sepatu high heels.
'Apa cukup pada kaki ku?' Kita coba saja di kamar

Aku berlari lagi kearah kamar. Aku memakai gaun itu setelah aku membersihkannya dengan hairdryer. Rambut ku juga sudah bergelombang indah

'Kenapa kau berdandan cantik. Kau kan tidak ingin bertemu dengan siapa siapa' batinku bertanya, aku hanya diam tak mengerti apa yang aku lakukan.

Aku mengoles lipgloss di bibirku untuk melembab kan saja. Lalu bedak baby asal, toh wajah ku sudah putih. Aku menguncir setengah rambutku di bagian atas dan membiarkan anak rambutku keluar keluaran

Tin tin

Suara klakson mobil membuat aku terburu buru ke luar rumah. itu pasti Charlie

Aku menghampirinya

"Ayo masuk" dia bilang padaku, dengan canggung aku masuk kedalam mobil

"Bagaimana kabarmu?" tanya nya

"Baik seperti yang kau lihat" ujarku. Dia terkekeh

"Kau pasti sehat bukan?" tanya ku padanya

"Ya seperti yang kau lihat" aku berdecak kesal pasalnya dia mengcopy kata kataku

"Ya ya ya, hy bisakah kau nyalakan radio?" tanya ku padanya

"Ya" dia pun mengotak ngatik radio kecil itu tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan
__________________________________
To Be Continued!

Next Bab Vote :) makasih buat yang udh baca jangan lupa commentnya. Ditunggu guys

Fitri hasan

Is It? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang