Bab 15

415 47 2
                                    

Ini selanjutnya selamat baca
____________________________________
Dan begitu seterusnya. Sampai akhirnya lagu habis dan kita sampai pada tujuan

"Ayo kita sudah sampai" ujarnya mengajakku keluar. Aku pun keluar dan melihat rumah minimalis berwarna biru langit sungguh cerah meski negara ini sudah gelap

"Ayo masuk. Kau tidur di kamar tamu. Apa kau mau makan?" tanyanya dengan rasa malu aku mengagguk

Dia terkekeh lalu menarik ku ke arah dapur

"Kau suka spaghetti?"

"Ya i like"

"Okey. Malam ini kita makan spaghetti" aku mengacungkan jempol ku

Dia mulai memasak masakan yang disebut spaghetti. Jujur saja aku kurang mengerti dan memahami makanan yang bernama spaghetti

"Ini" dia memberi kan ku sepiring spaghetti

"Thank's" aku memakan makanan itu. Aku berdecak kagum

"Enak?" tanyanya dengan cepat aku mengangguk.

Kami pun selesai. Kami berdua berjalan bareng ke kamar tamu, karena Peter akan mengantarku sampai kamar

"Terima kasih banyak Peter" dia mengagguk lalu aku menutup pintu.

"Dia baik" aku tertiduran di ranjang besar, mungkin king size

Aku menutup mataku

•••

Aku berlari dari kamar kakak ku. Aku mengambil poster Charlie

"Aurora" teriak gadis remaja. Aku segera berlari secepat mungkin

"Kemari kan poster itu!!!" teriaknya lagi

"Tidak mau, harus nya kau mengalah dengan adikmu ini" aku berhenti dan menatapnya garang

"Fine!" dia mengangkat tangannya di udara

Aku terbangun dari mimpi itu. Nightmare again. Aku berlari keluar kamar seraya menghapus keringat mimpi buruk itu

Aku mengetuk pintu kamar Peter. Inilah kebiasaan, yang kata mom dulu adalah kebiasaan lucu. Karena aku akan pergi ke kamar siapapun yang mau menemani ku tidur, tapi sekarang aku selalu kabur ke kamar kakak, karena aku merasa dia masih ada di kamar nya. Mom sudah tidak peduli padaku, sekarang dia mengatai kebiasaan ku itu buruk sangat buruk, karena itu akan menggaggu orang lain. Ya itu masuk akal. 'Semoga saja Peter tidak terganggu' batinku berteriak

"Ya?"

"I'm have a nightmare, please open the door. I'm so scary" aku memperkencang ketukan pintu

Klik

Pintu pun terbuka. Dia menggedikkan bahunya, pertanda 'masuk'

Aku masuk ke kamar Peter dengan tatapan kagum. Kamar laki laki ini sangat rapih lebih rapih dari kamar ku. Aku jadi malu

"Jadi kau mimpi apa?"

"Kakak ku" ujarku murung

"Okey. Tidur lah di sisi ku. Aku janji tidak akan menyentuhmu" dia meyakinkanku. Sepertinya dia tahu kalau aku tidak mau menceritakannya

Aku pun mengagguk dan bertiduran di sebelahnya

"Tidurlah, sudah malam" dia menyuruh ku tidur. Aku mengangguk dan menutup mataku

Sampai akhirnya aku larut dalam mimpi indah

•••

Aku mengerjapkan mata ku.
'Tidak ada suara jam' aku memutar tubuhku
'Peter' aku sedikit kaget saat melihat Peter ada di hadapanku dengan bertelanjang dada. Aku berpikir keras mengingat kejadian tadi malam
'Ah nightmare' aku menepuk keningku

"Kau polos sekali saat tidur" aku menyusuri wajahnya, entahlah tangan ku bergerak dengan sendirinya

"Argm" dia menangkap tanganku yang sedang menyusuri rahangnya. Aku langsung berhadapan dengan mata sebiru langit itu

"Mo...oo-ring" kenapa aku gagap, apa karena mata biru itu

"Morning" wajahnya mulai mendekat ke wajah ku. Aku menahan nafas ku saat bibir merahnya menyentuh bibir ku. Awalnya kita hanya saling mengecap tak lama kemudian dia menggigit bibir bawah ku, aku sedikit mengerang dan lidahnya langsung masuk tanpa izin. Dia memutar tubuhku lalu menindihku

"Jangan Peter,, ah" satu desahan keluar dari mulut ku saat tangan Peter mengelus perut rataku

"I don't wanna hurt you baby" ujarnya disela sela ciuman kita

'Lagu Charlie' batin ku berteriak.

"Ahhh.." aku mendesah. Saat tangannya meremas satu dadaku
Yang sebelah kiri

"Ahmm. Kau sungguh nikmat" Peter berdecak kagum. menyusuri rahangku dengan mulutnya lalu turun ke leherku aku yang sudah lama tidak merasakan ini menggeliat dengan gelisah

"Peter, ah"

Bruk!!!

Pintu Peter terbuka. Satu pertanyaan keluar dari pikiran ku

'siapa?'

Aku segera mendongkak
'Apa itu keluarga Peter. Oh Tuhan aku seperti pelacur'

Betapa terkejutnya aku saat melihat!

'Shit!!! Charlie'

"Charlie" aku bangun dari posisi tidurku

Charlie pergi meninggalkan aku di tempat masih bersama Peter yang menatap Charlie dengan bingung

"Apa kalian memiliki hubungan" tanya Peter padaku

Aku menggeleng menandakan 'tidak'

"Syukurlah. Aku kira kalian memiliki hubungan" aku hanya mengagguk bingung memilih yang mana

'Asal kau tahu kami pernah dekat Peter' batinku meringis

"Aku harus pulang. Terima kasih untuk malam ini" aku berdiri dari tempat tidur dan berjalan kearah pintu

"Aurora lupakan yang tadi kita lakukan" aku memutar tubuhku lalu mengagguk. Aku mendekatinya lagi sampai wajah kita hanya tinggal beberapa cm

"Kau tahu. Kau orang kedua yang mencembuku" aku mengecup pipinya dengan lembut

Aku berlari keluar kamarnya. Lalu kembali lagi dan menongol kan kepalaku dan berkata

"Aku suka matamu yang biru. Kau tahu itu memabukkan" aku sekarang benar benar lari keluar rumahnya tanpa melihat ke belakang

Aku mendengarnya terkekeh. Saat aku selesai menyelesaikan kata kataku

'Aku harus pulang' aku pergi menuju halte bus. Dan sepertinya aku kapok untuk menaiki taksi

Setelah lama di perjalanan pun aku sampai di rumahku. Rumah damai, tanpa penghuni. Ya Daddy ku berkerja dan mommy selalu diam di kamar entah apa yang dia lakukan

Ya aku tahu itu tandanya berpenghuni. Tapi dengan suasana sepi seperti ini apa bisa dianggap berpenghuni?

'Ada mobil?' aku pun acuh tak acuh lalu masuk ke dalam rumah. Mungkin tetangga rumah ku menitipkannya pada mommy
__________________________________
To Be Continued!

Next Bab Vote :) makasih buat yang udh baca jangan lupa commentnya. Ditunggu guys

Fitri hasan

Is It? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang