Gue turun dari mobil dan lari menuju rumah. Saat masuk gue lihat kak Mario lagi asik nonton tv. Sontak gue lari ke kak Mario dan langsung memukulnya.
"Kak lo jahat. Masa nggak ngasih tau kalo hari ini nggak jadi latihan!" kata gue dan tangan gue masih mukul kak Mario.
"Au.. Sakit.. Au.. Iya iya.. Sorry! Gue salah. Gue lupa ngasih tau lo sama Rafa." gue menghentikan aksi memukul kak Mario.
Tiba2 Rafa masuk..
"Gila lo Yo. Lo nggak ngasih tau klo nggak jadi latihan!" gue lihat Rafa natap kak Mario dengan tatapan tajam.
"Ish kalian berdua ni kenapa to? Kan kalian seneng bisa berduaan." kak Mario menggoda aku sama Rafa.
Seketika gue sama Rafa natap kak Mario dengan tatapan masing2.
"Kakaaaaaaaak!!!" teriak gue sambil kembali mukul kak Mario.
------
Malam ini kita bertiga saling diem. Gara2 kak Mario. Biasanya kak Mario sama Rafa main ps. Ini, mereka sibuk dengan kerjaan mereka masing2. Sedangkan gue, gue hanya main iphone.Lalu gue lihat Rafa pergi naik ke atas.
RAFA POV (AGAIN)
Malam ini kita bertiga saling diem. Gara2 Mario. Biasanya jam segini gue sama Mario main ps. Lah ini Mario sibuk main iphone begitu juga Ayu.
Lalu gue memutuskan ke atas. Gue menuju ke kamar Mario. Gue ke balkon kamar Mario. Gue di sana bisa lihat pemandangan yang nggak pernah gue lihat. Yaiya lah, kan balkon kamar gue tempatnya beda sama balkon kamar Mario.
Gue memandang kedepan. Tiba2 gue inget sama ketawa Ayu. Tertawa yang bener2 tertawa lepasnya Ayu.
Klo lo tertawa dan tersenyum lo tu cantik banget. Apa lagi klo lo lagi marah, muka lo unyu banget. Sedingin apapun lo, tapi lo tetap hangat di mata gue. Wait.. Kok gue ngomong kayak gitu! Ah apa sih yang lo pikirin Raf. Nggak. Nggak mungkin gue suka sama Ayu. Nggak mungkin. Tapi klo gue suka sama Ayu beneran gimana? Dingin ketemu dingin? Beku dong! Ah malah mikir macem2. Sudah lah! Ngantuk tidur.
Gue pergi meninggalkan balkon dan pergi tidur. Padahal gue belum ngantuk. Tapi dari pada ke pikiran yang aneh2 mendingan gue tidur.
Selama satu jam gue mencoba tidur tapi nggak bisa. Nggak lama Mario dateng dan tanpa basa basi langsung tidur. 2 jam kemudian gue tetep nggak bisa tidur.
Gue memutuskan pergi ke rooftop rumah Mario. Gue biasa lihat bintang di sana. Saat gue sudah sampai, gue lihat ada seorang cewe duduk di kursi kayu sambil memegang kalung dan menangis.
Gue mendekati cewe tersebut. Saat gue lihat ternyata itu Ayu yang tengah nangis. Gue duduk di sebelahnya. Ayu nggak menyadari ada gue.
"Yu! Napa lo nangis? Kangen mama lo lagi?" tanya gue sambil memegang pundaknya.
"Eh lo kak. Nggak." Ayu ngusap air matanya.
Dia pertama kalinya manggil gue kak.
"Trus kenapa?"
"Nggak papa."
"Klo nggak papa kok lo nangis. Pasti lo kenapa2!"
"Nggak kak. Gue cuman inget sama sahabat gue. Dulu kita sering duduk berdua disini. Bercanda bersama, tertawa bersama, main bersama."
"Oh! Lo kangen sahabat lo! Emang dia kemana?"
"Dia pindah ke Amerika pas kelas 8 smp. Papanya pindah tugas disana. Jadi mau nggak mau ikut."
"Dia sabahat kecil lo?"
"Iya. Mulai dari kelas 1 sd."
Gue lihat Ayu makin kuat menggenggam kalung tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl and Ice Boy
Romance"Kok lo dingin amat sih sama gue?" "Kayak lo juga dingin sama gue!" "Itu kan dulu!" Lo tu kayak es batu. Lo jengkelin kalo dingin tapi ngangenin klo panas.- Ayu Sofiyanti Anggraeni Tanundra. Dinginnya lo nggak bisa ngerubah perasaan gue ke lo. Sedin...