Oh ya!

1.4K 57 0
                                    

Maaf baru ngepost. Soalnya sibuk sama UN. Dan sekarang dah selesai UN.

Selamat membaca!!!!!
_______________________________________________________________

Gue duduk di kayu dan melihat pemandangan indah sunset.

"Gila bagus banget sunset di lihat dari sini!" cetus gue sambil ngelirik Ayu.

Tapi Ayu cuma diem sambil natap ke arah sunset. Dan akhirnya dia berbicara.

"Sunset di liat dari sisi manapun di pantai pasti bagus lah!" jawabnya dingin.

"Klo diliat dari sini tu paling bagus, paling pas, paling indah." jelas gue.

"Serah lo!" Ayu beranjak pergi.

Seketika gue narik tangannya dan gue suruh duduk di samping gue.

"Apaan sih lo!"

"Lo tinggal duduk disini aja susah amat!" gue duduk di samping Ayu yang kini natap gue sinis.

"Ngomong klo lo pingin gue duduk disini! Nggak usah pake basa-basi." jawabnya datar yang tatapannya sekarang beralih ke sunset.

Lampu hijau nih!, batin gue.

Lampu hijau? Lampu hijau apaan? Lo tu mikir apa sih Raf?, sambung batin gue.

"Gue dulu sempet punya impian, klo gue pengen duduk berdua di pantai sambil liat sunset sama orang yang gue sayang." katanya lirih.

"Kan sekarang kita lagi duduk berdua liat sunset, berarti gue orang yang lo sayang dong!" cletuk gue.

"Idih! Pdan lo!" balesnya.

Setelah adegan tersebut kita saling diam. Kita menyaksikan matahari tenggelam dengan kesunyian. Hanya ada bunyi terpaan air dan ombak yang beradu. Gue liat Ayu yang sedang senyum ke gue. Gue balas senyumannya itu. Gue tatap mata nya dalam2. Tiba2 Mario teriak ngagetin gue sama Ayu.

"OMG...RAFA.. AYU.. LO NGAPAIN BERDUAAN DISINI?" teriak Mario.

Sontak gue langsung nutup telinga gue. Klo nggak lama2 gue budek deh.

Lebay amat sih ni anak, batin gue.

"Kak bisa nggak sih nggak usah teriak. Sakit telinga tau!" Ayu marah ke Mario.

"Abis kalian berduaan trus tatap-tatapan. Ya gue kaget lah! Oooo jangan2 kalian....." kata Mario gangtung kata2 sambil duduk di samping gue.

"Sudah ah. Ayo pulang. Ntar keburu malem!" gue pergi ke arah mobil meninggalkan Ayu sama Mario.

"Udah ah ayo kak!" sambung Ayu beranjak pergi ngikutin gue.

Ah gue kepdan bukan ngikutin gue. Kan gue mau kemobilnya. Ya dia juga mau kemobilnya juga bukan ngikutin gue. Apaan sih Raf!.

Kita masuk kemobil. Mario sama gue duduk di depan dan Ayu duduk di belakang. Mobil Mario melaju. Mario memutuskan berhenti di tempat makan. Saat mau mutuskan makan dimana, Mario noleh ke arah Ayu dan ternyata Ayu....

"Lah dia tidur!" cetus Mario kesel.

"Mau gimana lagi! Namanya orang ngantuk ya nggak bisa di tahan lagi gimana?" jawab gue datar.

"Trus gimana gue laper nih!" kata Mario megangi perutnya! "Lo bangunin sana Raf!" lanjut Mario.

"Lah kok gue. Kan dia adek lo. Kok malah gue yang bangunin?" raut muka gue berubah.

"Alah gue lagi nyetir nih! Cepet bangunin gue dan laper nih! Cepet lo pindah kebelakang!" suruh Mario ke gue.

Akhirnya gue pindah kebelakang dan bangunin Ayu. Tapi gue liat dia menggigil. Pas gue pegang tangannya, tangannya panas.

Ice Girl and Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang