Gue hanya menahan tawa dan geli.
"Huhfthft...."
"Lo kenapa Yu? Ada yang lucu dari gue?" dia memperhatikan penampilannya.
"Nggak. Nggak ada yang salah dari kakak. Cuman yang salah nasib kakak. Kakak gue yang ganteng, putih, gagah, baik, anak paskibra, banyak fans,tinggi, anak basket, anak futsal,(klo mau nambahin juga nggak papa). Tapi pacaran sama cewe yang alay, lebay, plus bedaknya kayak dempul. Hahahaha." gue tertawa lepas.
Cekkrek...
Tiba2 gue denger suara kamera lagi ngambil gambar. Gue liat ke belakang dan gue liat Rafa lagi megang kamera yang mengarah ke gue dan kak Mario.
"Apaan sih lo!" teriak kak Mario ke gue sambil dorong kepala gue pelan.
"Asik banget kakak adek becandaan! Ikutan dong!" pinta Rafa.
Gue langsung lari kekelas gue yang kebetulan sudah deket. Mungkin tinggal jarak 5 m doang.
"Yo. Adek lo napa? Yang tadi ketawa ketemu gue langsung pergi."
"Entahlah. Mungkin dia marah karna lo foto dia tadi."
------
Kriiiiiing.....Bel istirahat berbunyi. Gue berjalan ke kantin dengan ogah-ogahan. Karna gue males ketemu orang yang bisa dibilang 'fans' gue. Baru gue bilang, baru jalan keluar kelas aja dah pada di datengin cowo.
"Hai Ayu..."
"Hai Ayu... Mau ikut kakak ke kantin?"
"Ayu sama kakak aja! Nanti aku teraktir deh!"
Gue hanya jalan dengan sikap biasa, yaitu 'dingin'. Saat gue jalan di antara cowo2 yang bisa di bilang 'fans' yang dari tadi memperhatikan gue, tangan gue ditarik oleh seseorang kedepan.
"Ish lepasin gue. Lepasin! Gue bilang lepasin!" teriak gue sambil berusaha ngelepasin tangan gue dari tangan cowo ini.
Tapi dari postur tubuhnya, kayaknya gue kenal!
"Lepasin!"
"Diem.. Lo mau di kerubungin sama mereka atau gue tarik ke kantin. Klo lo bareng gue lo nggak bakal di kerubungi cowo." akhirnya cowo itu membalikkan badan dan.. Yap.. Bener dugaan gue. Cowo itu adalah Rafa.
"Apaan sih lo! Lepasin tangan gue!"
"Ish lo tu ya.. Selain lo dingin lo juga keras kepala!"
Deg..
Kata2 nya pas banget sama sifat gue. Keras kepala dan juga 'dingin'.
"Kayak lo nggak dingin aja!"
Sontak Rafa natap mata gue di tengah2 kantin. Tiba2 terikan anak2 baik cewe maupun cowo memenuhi kantin. Tiba2 segerombolan cewe berlari ke arah gue dan Rafa yang masih bertatap mata.
"RAFAAAA......." terikan cewe sekarang lebih keras di bandingkan teriakan cowo. Seketika Rafa melepaskan tatapannya dan langsung menarik tangan gue again ke arah kantin bagian pojok.
"Huh huh huh huh huh........" hembusan nafas kami berdua.
Gue langsung duduk di kursi kantin. Nafas kami berdua sudah mulai normal. Di antara kami nggak ada yang berbicara. Hanya diam seribu bahasa.
Gue liat sekeliling gue, semua cowo dan cewe yang ada di kantin lagi memperhatiin gue sama Rafa yang memang duduk berhadapan. Lalu Rafa memulai pembicaraan antara kami berdua.
"Fans lo banyak juga!" seru nya.
"Lo ngomong sama gue?" sambil menunjuk diri gue dengan wajah polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Girl and Ice Boy
Romance"Kok lo dingin amat sih sama gue?" "Kayak lo juga dingin sama gue!" "Itu kan dulu!" Lo tu kayak es batu. Lo jengkelin kalo dingin tapi ngangenin klo panas.- Ayu Sofiyanti Anggraeni Tanundra. Dinginnya lo nggak bisa ngerubah perasaan gue ke lo. Sedin...