Chapter 5

28 4 1
                                    

Jam yang melingkari pergelangan tangan kiri Ara sudah menunjukkan pukul sembilan lewat. Tapi sepertinya sejak bel masuk dibunyikan belum ada tanda - tanda guru akan masuk ke dalam kelas dan mengajar. Sejak pagi kami dibiarkan terlantar, tapi tidak dengan semua siswa laki - laki mereka tidak merasa seperti sedang terlantar. Mereka terlihat sangat bebas dan menikmati, sekarang semua siswa laki - laki sedang berada dilapangan. Mereka sibuk dengan kegiatan basket dan futsal yang seakan - akan tidak ada hari lain lagi untuk memainkannya.

Hanya satu orang yang sama sekali tidak tertarik beraktivitas dibawah terik panas matahari. Licio. Cowok keturunan Prancis yang hobi banget sama musik, jadilah sekarang dia duduk dipojok ruangan. Kencan dengan gitar akustiknya.

Beberapa ada yang merasa menyesal sudah datang ke sekolah karena tidak ada pelajaran dan pikiran itu muncul dari anak - anak master bolos sekolah. Bahkan parahnya lagi ada juga yang sudah cabut dari satu jam yang lalu.

Tak lama kemudian Novan ketua kelas X-A2 masuk kedalam kelas. Diikuti siswa laki - laki lainnya dengan keringat yang bercucuran dibadan mereka. Neville pun marah - marah ketika secara tiba - tiba Reno mencolek Neville dengan tangan yang sudah digunakan untuk mengusap keringat.

"RENOOO, KURANG AJAR BANGET SIH LO!!!" pekik Neville sambil mengusap pipinya yang terkena keringat Reno.

"Woi, diem!" Novan setengah berteriak melihat teman - temannya masih sibuk sendiri. "Kita dikasih tugas dikerjakan sekarang juga, nanti begitu ada bel kita boleh pulang. Soalnya guru - gurunya lagi rapat."

Berita gembira dari Novan itu disambut dengan sorak sorai teman - temannya yang lain. Novan menuliskan tugas yang tadi diberi oleh guru dipapan tulis.

Beberapa siswa pria terlihat masa bodoh, mereka kembali keluar dan turun ke lapangan. Beberapa ada yang sibuk makan karena lapar. Ada juga yang bermain, Licio kembali bermain dengan gitarnya kali ini dia kali ini dia ditemani oleh Amy yang menyanyikan liriknya.

"Red, kita ke taman yuk?" seru Ara pada Areta yang sibuk mencoret - coret bukunya dengan jawaban tugas yang diberikan.

"Terus tugasnya?"

"Kita kerjain disanalah, disini berisik nggak konsen gue."

Areta tersenyum lalu mengangguk mengerti. Segera dia membereskan bukunya lalu bangkit dengan buku dipelukannya.

"Ret, mau kemana?" tanya Egi.

"Mau ke taman ngerjain tugas disana." jawab Areta sekenanya.

"Ikut - ikut."

Ara, Areta dan Egi duduk dibangku taman menghadap danau. Dengan sangat terpaksa Ara dan Areta mengiyakan keinginan Egi untuk ikut ke taman belakang. Mereka juga sudah mewanti - wanti agar tidak memberitahukan pada siapa pun mengenai taman itu.

Sama seperti Ara dan Areta waktu pertama kali datang ke sini, Egi juga sempat tidak percaya karena ternyata dibelakang sekolah ini ada taman yang cukup nyaman lengkap dengan keindahan danau.

Ara menutup bukunya tugasnya sudah selesai dia hanya tinggal mengumpulkannya pada Novan. Ara mengedarkan pandangannya dan lagi - lagi dia menemukan Arsa sedang duduk memeluk gitar ditempat yang cukup jauh dari tempatnya, tapi masih bisa terlihat dari tempatnya. Hari ini dia terlihat.. berbeda.

"Ra, habis ini kemana?" tanya Neville saat mereka sedang membereskan barang - barangnya dan bersiap untuk pulang. "Nonton yuk? Ada film bagus lho yang main Dimas Anggara sama Michele Ziudith lho."

Ara sempat tertarik mendengarnya tapi tidak, sudah lama dia ingin pergi membeli novel dan beberapa komik. "Mmm, enggak deh Vil kayaknya gue mau ke toko buku aja deh."

Teman Hidup [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang