Are you crazy girl?

60 6 3
                                    

Don't forget to vote and coment guys..
Don't be dark readers

Syifa pun berlari sekencang - kencangnya . Lariannya itu berhenti disebuah pintu kamar Mawar No.112. Ia pun membuka pintu tersebut.

" assalamualaikum " ucap Syifa pelan sambil berjalan kearah Naila yang terbaring lemas di kasur dan wajahnya juga terlihat sangat pucat.

Syifa tersenyum manis ,"Lo udah baikan?" Tanya Syifa .

" alhamdulilah tapi masih agak pusing" jawabnya dengan suara pelan layaknya orang sakit.

" get Well soon my best friend! " ucap Syifa.

Dengan jari jarinya , Syifa memberi kode bahwa ada sesuatu yang harus ia omongi. Keempat orang itu pun keluar dari ruangan tersebut.

" apaan sih yg Lo mau omongi?" Tanya Wulan yang sudah tampak penasaran.

Syifa menarik napas sebelum memberitahu informasi yang sangat teramat penting ini." Ini soal bergantung pada nyawa manusia" ujar Syifa.

" APA!LO MAU MATI! Huu jangan mati dulu Syifa ntar gak ada yang mau marahin otif" seru Ray.

" gue belum selesai ngomong"

" lanjut " ujar Wulan.Syifa pun menceritakan kejadian tadi.Semua kaget dengan apa yang diomongi Syifa barusan.

" yang bener Lo?jangan bercanda ah Sif..gak lucu " seru  Hizfa.

" gue gak lagi bercanda! Gue serius! Kalo Lo gak percaya Lo cek aja diruang ICU " ujar Syifa .

Mereka berempat berjalan menuju ruang ICU .Betapa terkejutnya semua melihat Inha terbaring tak sadar kan diri diruang ICU.

" kok?bagaimana bisa?apa yang terjadi?"tanya Hizfa masih tak percaya Dengan kenyataan ini.

" dia butuh banyak darah kebetulan stok Darah O dirumah sakit Ini habis "jelas Syifa.

"Golongan darah gue A.."
"Golongan darah gue AB.."
"Golongan darah gue A.."
Golongan darah gue A.."

Gak ada yang sama! Bagaimana ini?siapa yang mempunyai darah O . Orang yang ikhlas mendonorkannya untuk Inha.
Mereka pun menatap Inha dengan mata penuh air mata.

" maaf pasien akan dipindahkan keruangan lain..karena dia sudah mendapat pendonor " seru suster itu berjalan gontai kearah kami yang memperhatikannya heran.

"Siapa sus?"

Suster itu tak menjawab pertanyaannya. Ia langsung pergi memabawa Inha dengan kasur.Syifa, Hizfa , Ray dan Wulan mengikutinya dari belakang.

" syukurlah " gumam seorang gadis cantik ber kursi roda dibalik dinding.

" ada apa ini?" Tanya Rinah kaget melihat Inha dibawa suster keluar dari kamar.

" Inha udah dapat pendonor yang mau memberikan darahnya " ujar Ray.

" WHAT THE F*CK , dia udah dapat!gak boleh gue Biarin nih bisa kacau rencana gue " batin Rinah .

Sesampainya di ruangan itu , mereka berempat menunggu di ruang tunggu kecuali Rinah , ia bilang kalau ada urusan .

----------------------------------------------
Rinah berjalan menuju kebagian information . " sus siapa nama pendonor yang mau memberikan darahnya ke Inha?" Tanyanya pada salah seorang suster disana.

" maaf kata pendonor dia tidak mau namanya diberi tahu ke siapapun " ujar Suster.

Rinah mendengus kesal , ia merogoh saku celananya dan mengambil sebuah amplop coklat yang berisi beberapa lembar uang."nih" ucap Rinah memberikan amplop itu kepada suster tadi.

" maaf ini apa ya?" Tanya Suster itu.

" duit cepet ambil, jangan sampai Inha mendapat donor darah " ujar Rinah.

" baiklah" jawab suster itu sambil sumringah menerima amplop coklat yang berisikan uang .

" cepet jalankan tugasnya " perintah Rinah sambil menyungging senyum miring yang memberikan kesan sombong.

" siap bos " ucap suster itu pergi meninggalkan tempat itu.

" satu masalah sudah selesai sekarang tinggal Naila " batin Rinah.

----------------------------------------------
Seorang suster mengendap ngendap masuk keruang penyimpanan darah. Ia pun membuka sebuah box yang di dalamnya terdapat kantong darah O.

Ia langsung mengambil kantong darah itu. Dan keluar dari ruangan tersebut.
" ngapain Lo disini?" Tanya suster lain.

" ekh..gue disuruh ngambil kertas yang ketinggalan di ruang penyimpanan darah " jawab suster itu.

" oh..dan apa itu?" Seru suster lain merebut sebuah kantong yang diselipkan di kantong baju."ini kan darah yang diminta dokter tadi?ngapain Lo ngambilnya? Wah wah harus gue laporin nih.." Ujar suster lain itu pergi menemui seseorang.

" eh...tunggu balikin gak" seru Suster itu sambil mengejar suster lain yang pergi ingin melaporkannya.

" Hosh hosh hosh " ujar kedua suster itu ketika berada didepan sebuah pintu ruangan.

" siniin darahnya kalau gak gue tuja lu.." Ucap suster itu sambil mencoba merebut kantong darah itu. " are you crazy girl? Ini untuk manusia yang hampir kehilangan nyawanya! " ujar suster lain mencoba mempertahankan kantong darah itu.

" gue gak peduli! Itu juga bukan nyawa gue! " balas suster itu.Tingkah mereka berdua menjadi bahan tontonan para pengunjung.

Seorang dokter pun keluar dari ruangan itu dan melerai kedua suster yang memperebutkan sekantong darah.kantong darah itu koyak , semua darah yang ada di dalamnya muncrat keluar." Astaga" ucap kedua suster itu.

" apa apaan kalian! " ucap seorang dokter yang melotot kearah kedua suster itu.
" kalian semua ikut keruangan saya " perintah dokter.

" apa maksud dan tujuan kalian memperebutkan kantong darah itu " tanya dokter itu berusaha menahan emosinya.

" dia ni dok mau mencuri kantong darah itu "

" Baseng bae Lo ngomong gak ada dok jangan percaya"

" bener dok sumpah dia tadi gitu "

" gak dok gak bener "

" bener dok dia mau mencuri "

" enggak dok "

" DIAM! Satu satu yang bicara " ujar dokter itu.

Suster itu pun bergantian menceritakan kejadian tadi sesuai kejujuran mereka dan melihat CCTV.

" kamu dipecat! " perintah dokter dan sekaligus pemilik rumah sakit ini.

" ta..pi dok gimana dengan..." Ucap suster itu .

" saya gak peduli! Kamu aja gak peduli dengan nyawa orang lain! " ujar dokter itu .

Suster itu pun berjalan keluar. Dokter itu memijit keningnya yang terasa pusing.

Bagaimana ini? Kantong darahnya sudah koyak dan gak bisa dipakai lagi? Bagaimana dengan nasib Inha?apakah ia akan mati? Next part!!!!

Bersambung..?

Gank Forever!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang