Almost died

53 8 0
                                    

" gimana nih?stok darahnya habis! Gimana nasib Inha? " ujar Syifa yang sudah kewalahan mencari stok darah dari berbagai rumah sakit terdekat.

" kita pasrah saja kepada Allah semoga Inha selamat " jawab Ray sudah pasrah dengan Allah dan apapun terjadi ia akan siap menerimanya.

" pasien sudah mendapat stok darah mohon diminta keluar " ucap suster masuk ke dalam ruangan dan diikuti dokter dan beberapa suster lainnya. Mereka berempat pun segera keluar dari ruang tersebut. Dan menunggu di depan ruangan.

...
Sudah lebih dari satu jam , tetapi belum ada kabar bahwa Inha sudah selesai donor darah. Dan hal itu membuat semuanya mondar mandir khawatir , apakah Inha selamat atau tidak?.

"Ceklek..."suara pintu terbuka keluarlah beberapa suster dari sana dan memberitahu bahwa donor darahnya sudah berjalan lancar. Dan Inha sudah boleh dilihat.

Mereka berempat langsung bergegas masuk kedalam ."uhuk.." Inha sudah sadar .

" Alhamdulilah Lo selamat " ujar Ray yang sudah bernapas lega.

" tapi siapa yang nge donorin darah buat Inha?" Ucap Syifa penasaran.

" iya yah kenapa gak kepikiran dari tadi"

" mbak  Naila sedang kritis sekarang.." Ucap seorang suster yang tiba tiba masuk kedalam ruangan.

" kok bisa?tadi dia baik baik aja?"ucap Hizfa kaget.

" jadi tuh.."

*flashback on*

" mbak Naila banyak makan telor biar mbak cepat pulih " ujar suster yang sedang menemani Naila saat ini.Naila memberikan seculas senyuman kepada suster itu."sus gimana keadaan Inha?" Tanya Naila.

" oh..yg pasien kehilangan stok darah itu?saat ini sih saya dengar dia sedang kritis " jawab Suster .

" APA! eh..sus kalau boleh saya mau mendonorkan darah saya lagi? " tanya Naila

"Tapi kan.."Jawab suster itu.

" saya mau donorin darah saya buat dia sekarang juga "ucap Naila .

" mbak yakin?mbak kan sudah mendonorkan darah mbak tadi! Kalau mbak donorin lagi darah mbak bisa habis! " ucap suster itu dengan nada agak keras.

" ga papa sus yang penting sahabat saya selamat" ucap Naila.

" Anda yakin?" Tanya suster itu.

" yakin" jawab Naila dengan senyuman keyakinan dan mimik wajah yang sangat bahagia .

*flasback off*

" APA!" teriak Inha histeris mendengar cerita suster tadi . " yang bener sus dia yang mendonorkan darahnya buat saya?" Tanya Inha tak percaya.

" iya mbak " jawab suster.

" kenapa suster biarin sih? " ucap Hiza tak terima .

" mbak Naila maksa sampai ngancem " ujar suster itu.

Semuanya nepok jidat karena satu masalah selesai eh malah Dateng masalah lain.Mendengar ucapan suster tadi hati Inha yang beku sedikit demi sedikit meleleh. Mana mungkin orang yang jahat akan mau rela mendonorkan darahnya buat dia, dan ini dua kali pula . Inha pun menangis histeris merasa bersalah karena telah menyakiti sahabat sekaligus sejolinya sendiri . Hanya Naila yang mengerti Inha dan hal itu baru disadari oleh Inha.

" maaf" lirihnya dan hal itu sontak membuat semuanya menoleh.

" maaf buat apa?" Tanya Ray yang heran melihat Inha tiba tiba nangis dan berkata maaf.Inha tak menghiraukan omongan Ray ia terus menangis , menangis dan menangis merenungi kesalahannya yang telah menyakiti orang yang sudah menyelamatkan nyawanya.

" argh..kok jadi gini sih?" Ucap Syifa frustrasi , otaknya sudah terasa pusing karena berpikir sejak tadi. Sekarang semuanya sudah tak bisa berpikir dengan jernih karena Naila hanya bisa bertahan dalam beberapa jam kedepan. Kalau tidak segera dicarikan pendonor darahnya ia akan mati.

"Ehem.."

Bersambung..?

Haaaaii author balik lagi nih!!! Hahahaha gue cuma mau nginget in jangan lupaaaa buat vote dan coment karna vote dan comentt kalian itu sangat berharga!!

Gank Forever!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang