i

2.4K 169 6
                                    

Gadis berbadan gemuk, dengan kacamata kuda,rambut keriting, kulit coklat dan hidung besar itu memasuki gerbang utama. Semua mata melihatnya dengan tatapan menghina...

'Gendut, seperti beast versi perempuan'

'Cih jelek sekali sih'

'Kutu buku pasti!'

Itu bukan hal biasa yang biasa didengarnya jadi gadis itu menanggapinya dengan biasa saja, walau jujur didalam hatinya ia ingin membunuh mereka agar mulut mereka bisa diam.

"Ya Kim Yoahn!" Teriak seseorang, Song Ssaem. Guru yang mendaftarkan yoahn untuk mendapat beasiswa disekolah ini.

"Ah ssaem" yoahn mengangkat tangannya

"Ah ibu pikir kau tersesat, apa kau sudah menemukan aula utamanya?" Tanya song ssaem khawatir.

"Eobseoyo ssaem, gedung ini terlalu besar. Teras dengan aula tidak jauh berbeda" guraunya

"Ah yoanh-ah, ayo kemari ikuti aku" ujar song ssaem melangkahkan kakinya memasuki pintu aula utama, gema sapaan memasuki telinga yoahn, yoahn tersenyum entahlah dia merasa bangga menjadi murid pilihan song ssaem.

-Yoahn POV-

Setelah duduk dibangku yang dipilih song ssaem aku mulai merasa resah dengan tatapan yang menganggu itu, menjadi pusat perhatian bukan sesuatu yang aku sukai, sayang fisikku merupakan sesuatu yang biasa mereka jadikan perhatian.

'Aku harap ada seseorang yang bisa mengalihkan perhatian mereka' batinku

"Akh! Siapa mereka astaga tampan!!" Teriak dua perempuan yang duduk disampingku.

Aku melihat arah pandang mereka, ternyata segerombol anak laki-laki yang memakai seragam sekolah kami. Tampan, aku mengakuinya. Aku bodoh jika bilang mereka jelek.

Tiba-tiba ke- entahlah enam atau tujuh anak laki-laki itu duduk dibelang bangkuku. Tatapan anak gadis disini tertuju paduku, tidak lebih tepatnya kemereka tapi-tapi astaga aku benci situasi seperti ini.

-skip-

Pembagian kelas, jadwal, seragam hari selanjutnya, buku dan loker sudah selesai. Kami diperbolehkan kembali kerumah kami masing-masing.

"Oh hai bobby" panggil seorang gadis, aku mengikuti arah pandangnya. Dan melihat seorang pria bereye smile tersenyum melambai kearah sigadis.

Pandangan mata kami bertemu, dan bobby melambai kearahku. Aku menutup mulutku terkejut, astaga apa aku salah lihat? Ia melambai kearahku?

Kedua gadis disampingku terlihat tidak suka menatap kearahku, benar juga ya, masa bobby menyapa cewe buruk rupa sepertiku, saat gadis paling cantik disini menyapanya? Bodoh.

Aku menggelengkan kepalaku, jangan baper, kau jelek dan tidak lebih baik dari yang lain.

"Loh? Yoahn?" Aku menatap seorang gadis blasteran yang memanggil namaku

"Euhmm, hai" sapaku canggung

"Oh tuhan, aku merindukanmu" ujarnya memelukku erat, siapa ya?

"Tunggu kau lupa padaku?" Lagi-lagi arah pandang semua orang menatap kearahku. Aduh perempuan ini dia membuatku menjadi pusat perhatian.

"Ah, maaf aku memang bodoh. Tapi ini siapa ya?" Gadis ini manyun tapi masih tetap terlihat cantik

"Lee Hyesoon? Ingat?" Aku ingat dia sahabat kecilku, kami berada disatu sekolah yang sama saat kelas dasar lalu. Dia gadis cantik keturunan korea-belanda.

"Oh, hyesun? Astaga!" Aku memeluknya erat, tiba-tiba tawa seseorang membuatku sadar. Aku memeluknya terlalu erat-_-

"Oh hyesun maaf! Kau baik-baik saja" wajah hyesun memerah, mungkin karena sulit bernafas. Semua orang yang melewati koridor ini tertawa, lebih tepatnya menertawakanku. Bodohnya, ini kali keberapa aku merutuki kebodohanku?

Hidden Princess // iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang