sip o

929 112 7
                                    

"Apa yang kau ucapkan, tidak sama seperti apa yang kau rasakan"

-Yoahn POV-

"Yoahn?" Hyesun mengoyah bahuku, kurasa akhir-akhir ini moodnya membaik mungkin hanbin yang membuat itu semua terasa indah bagi gadis mungil ini.

"Euhm?" Jawabku seadanya

"Ini pertama kalinya kau memandang ramyeon dengan mata tidak berselera, ada apa?" Tanya hyesun

Apa sangat terlihat jika aku sedang mengalami masa sulit? Apa karena bobby melihatku sebagai sesuatu yang tidak terlihat yang membuatku begitu resah saat ini?

"Tak apa, hanya lelah?" Jawabku yang terdengar seperti pertanyaan.

"Hyehye!" Panggil hanbin memalukan, dibelakangnya ada junhoe dan hayi yang berjalan berdampingan

"Ya! Memalukan" ujar hyesun

"Biarkan saja, yoahn sayangku!" Panggil hanbin memelukku, hah dia memang memalukan

"Kumohon hanbin, bersikaplah dengan normal" ujarku

"Kau terlihat lelah ada apa?" Tanya junhoe menaruh punggung tangannya didahiku

Terlihat jelas wajah masam yang berusaha disembunyikan oleh hayi, entahlah tapi kurasa hayi menyukai junhoe. Itu terlihat dengan jelas

"Aku baik-baik saja" ujarku, menyeruput es teh milikku sendiri

"Aku pergi lebih dulu. Jangan sampai terlambat masuk kelas" ujarku memperingatkan hyesun

"Kami?" Tanya junhoe dan hanbin

"Kalian juga" ujarku pergi setelah merapikan seragamku

Aku berjalan santai, mungkin karena bobby dan biai tidak lagi sedekat dulu denganku, teror mengerikan itu perlahan hilang. Dan hidupku kembali damai seperti dulu.

"Uhm, ah bobby ah ple akh lease" suara ambigu itu datang dari bawah tangga membuatku sangat ingin mengintip, tapi berusaha untuk tetap berjalan menjauh tanpa menghiraukannya

"Come on Erra" suara itu..

Aku mengenalnya dengan sangat baik.

"Kau boleh beristirahat di uks kim yoahn" aku membungkuk lalu berjalan pergi dari kursiku

Mata hyesun dan biai memandangku penuh tanya, tapi inilah cara paling sopan untuk menghilang dari kelas.

Sesampai di uks aku bertemu dengan bobby yang sedang meletakkan erra diatas ranjang uks, dengan santai aku berjalan ke ranjang yang satunya dan menutup gordennya.

Sampai suara hentakan sepatu mengangguku yang hendak menutup mata, lalu dengan kasar seseorang menarik gordenku

"Bangun dan minumlah obat sebelum kau tidur" ujar bobby dengan husky voicenya

"Aku hanya ingin berbaring"

"Berhentilah menjadi pemalas dah bangun" bobby menarikku paksa untuk duduk ditepi ranjang

"Ini" ujarnya memberi obat pusing dan segelas air putih, dari tempatku duduk aku dapat melihat dengan jelas tanda keunguan dileher dan tulang selangka miliknya.

Aku memberikan kembali gelas tadi dan kembali berbaring membelakangi bobby yang pergi tanpa mengharap terimakasih.

"It's hurts, when you're not know how deep is my love"

Aku merasa tersakiti saat aku menyakiti seseorang, ini bukan yang pertama. Hanbin dan junhoe aku juga merasakannya, tapi kenapa..

Hadirmu yang selalu kutunggu?

Hidden Princess // iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang