chapter 5

278 37 1
                                    

Bingung.Satu hal yang terjadi pada Harry saat ini.Barbara yang melihat kebingungan Harry mulai menyadari kenapa Harry bingung.

"Kau mau aku memegangi kopimu,sementara kau mengeluarkan kunci?"
Harry menoleh kearah Barbara dengan perasaan dongkol,tetapi tidak menemukan ekspresi mengejek di wajah Barbara.

Sementara Barbara hanya menatapnya dengan ragu.
Tanpa menunggu jawaban Harry,Barbara meraih kopi Harry dan mau tidak mau Harry terpaksa membiarkan gadis itu mengambil alih kopinya. Sementara Harry merogoh saku celana skinny jeansnya,Barbara melanjutkan ucapannya,"Aku bisa menyiram tanaman jika kau punya tanaman".

Harry mengeluarkan kunci dan memasukkannya ke lubang kunci
"Aku bisa menjaga hewan peliharaanmu,jika kau punya hewan peliharaan".
Tanpa mengubris perkataan Barbara Harry memutar kuncinya dan langsung menyadari kesulitan lain yang dihadapinya.

Untuk membuka pintu dari dalam yang perlu dilakukan hanyalah memutar kenop dan pintu akan terbuka. Tetapi untuk membuka pintu dari luar,ia harus memutar kunci dan kenop pintu sekaligua.Nah bagaimana pula....

Tiba-tiba Barbara mengulurkan tangannya yang lain ke depan Harry dan memutar kenop pintu."Aku bahkan tidak keberatan disuruh bersih-bersih" Barbara masih melanjutkan ucapannya meski tidak mendapatkan respon dari Harry sama sekali.

Harry menoleh ke arah gadis yang membuat tangannya patah dan di balas dengan tatapan penuh harap oleh Barbara. Harry nampak berpikir sejenak. Tidak,tidak ia bukan memikirkan perkataan Barbara tadi,melainkan nama gadis itu,tapi ia segera menepisnya. Toh tidak ada gunanya nama gadis itu untuk Harry,tapi bisa juga berguna nantinya kan?.

"Jadi?" kata Barbara lagi ketika Harry menatapnya sambil diam."Bagaimana menurutmu?".

Harry menarik napas dan menghembuskannya dengan kesal.Lalu ia mendorong pintu dan masuk tanpa berkata apa-apa.

Sedangkan Barbara,ia menahan pintu dengan sebelah tangannya sebelum pintu itu tertutup.Ia menggigit bibir bawahnya menatap Harry dari belakang.

Kemarin malam,ketika Gemma menelponnya,Gemma sudah memperingatkan pada Barbara bahwa ia tidak akan mendapat sambutan hangat dari adiknya.Tanpa diperingatkanpun Barbara sudah bisa menduganya.

Kalau boleh jujur, ia tidak ingin bertemu dengan Harry lagi. Kenapa? Pertama, karena malu. Ia telah mencederai tangan seorang penyanyi terkenal member One direction,adik dari sahabatnya sendiri. Cedera tangan yang dialami Harry membuat ia tak bisa mengikuti konsernya pada bulan depan.

Kedua, karena takut. Harry sangat marah padanya dan itu sudah terlihat jelas kemarin.Hari ini pun laki-laki itu masih marah.

Sebenarnya juga Barbara ingin mundur.

Namun apakah setelah mencederai tangan seseorang---walaupun tanpa disengaja---kau bisa pergi begitu saja tanpa meminta maaf? well,Barbara tidak seperti itu orangnya.

Dari kemarin perasaan bersalah selalu menghantuinya dan membuat perasaannya sangat tidak enak.

Jadi,disinilah dirinya. Berusaha meminta maaf kepada Harry styles dan melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.Berusaha bertanggung jawab.Tetapi Harry sama sekali tidak ingin berurusan dengannya.

Barbara menghembuskan napas putus asanya.Apa sebaiknya ia pergi saja? karena menghadapi Harry styles sama sekali tidak ada gunanya.Ya sepertinya hal terbaik yang perlu Barbara lakukan adalah menyingkir dari hadapab Harry.Setidaknya untuk sementara,sampai laki-laki itu tenang.

Tapi....Barbara menunduk manatap kopi Harry yang masih di pegangnya.Aih.....

Barbara pun segera menyusul Harry.
"Tunggu" panggil Barbara ketika ia melihat Harry ingin menaiki tangga menuju kamarnya."Kopimu..." lanjutnya.

Love's secret [H.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang