Gue selalu milih baris paling belakang. Rasanya bebas kalo mau bercanda, duduk, dan bisa liat-liat satu lapangan. Sekalian gue pengen tau yang mana anak baru yang dibilang Raisa tadi. Ah kok gue jadi penasaran? Mata gue mencari muka asing yang ada di lapangan and what the fuck?! Kata siapa sih ganteng? Gayanya kayak lekong gitu. Gue mendingan suka cewe daripada suka dia. Wasting time banget gue daritadi nyariin orang kayak gitu satu lapangan.
Upacara selesai. Raisa datengin gue dan ngajak gue untuk balik ke kelas. Gue jalan sambil ngelamun, untung Raisa ngegandeng tangan gue. Oops "sorry sorry" gue nabrak orang karna ngelamun. Gue gatau siapa yang gue tabrak, gue tetep jalan karna gue gak peduli. Lah kok Raisa yang shock? but her face has changed to happy puppy face. Kita berenti jalan sebentar. "What's wrong?" Gue kadang bingung sama tingkah laku bocah tolol ini. But actually she's the smartest tho. "Itu anak barunya Michelle!" Gue gangerti dia bisik-bisik atau teriak. "Ah ngga ngga ngga. Gue udh liat tadi pas upacara. Kayak bencong gitu." Gue ngeliatin muka Raisa yang masih ngeliat ke arah anak baru itu. "Nggaaa, fuck. lo liat dulu ah!" dengan enaknya dia muterin kepala gue. Ganteng. "Rai kok beda sama yang tadi gue liat? Sumpah Rai beda banget." Kali ini giliran muka gue yang berubah. "Yee tuh kan. Mata lo ingusan kali. Setan yang lo liat tadi setan." Sekarang Raisa ngetawain gue. Jujur emang sedikit malu sih. Untung sahabat sendiri. "Wait...Gue bukan ngeliat setan tadi. Tuh yang itu yang gue liat." Gue nunjuk ke arah 'cowo' yang lagi jalan sama kakak kelas 1 tingkat diatas gue. "Itu anak baru juga kan? Kok sokab bgt sih sama kakel?" Jidat gue mengkerut. "Ah lo emang suka sotoy. Dia emang kakak kelas kita. Dia itu kakaknya anak baru yang ada di angkatan kita." Kepala gue ditoel sama Raisa. "WHAT?!" Gue kaget setengah mampus. Ilfil gue ilfil. Kayaknya gue teriak di kuping Raisa. "Kenapa lo?" Raisa nanya sambil nutup kupingnya. "Kayaknya gue suka sama anak barunya." Gue senyum malu. "Yang kakaknya?" Aduh kadang-kadang beneran tolol nih orang. "Use your fucking brain dude. Dah yok balik."
Kami naik ke lantai 3. Raisa dan gue beda kelas tapi Raisa juga gak sekelas sama anak baru itu. Sebelum kita masuk kelas, Raisa manggil gue, "Chelle, sini deh." Ya gue datengin. Dia meluk gue, "AAAAA" dia teriak di kuping gue sama persis kayak yang gue lakuin tadi ke dia. Dia langsung lari sambil ketawa ngakak ke kelasnya. Kampret tuh orang bales dendam.